-
Di pagi buta, Naomi tampak sudah bersiap dengan jaket hitamnya.
Membulatkan tekad, wanita itu menaikkan zipper jaketnya sampai menutup leher.
Menuruni tangga, dua buah pintu kamar berwarna cokelat yang berdampingan menjadi kebingungannya sejenak.
Siapa yang akan ia bangunkan untuk menemani kegiatannya di pagi ini?
Naomi, ingin berolahraga.
Bermula dari dirinya yang selalu mengagumi tubuh atletis John, dan bagaimana stamina lelaki itu dalam melakukan banyak hal.
Terutama ketika..
Naomi menepuk-nepuk kedua pipinya yang memanas, menimbulkan semburat merah merona.
Lalu.
Mina? Atau Bibi Hwang?
Naomi menyipitkan mata, tidak.
Bibi Hwang sudah hampir menginjak usia lima puluh tahun.
Satu-satunya yang bisa ia harapkan adalah orang termuda di rumah ini.
Mina.
Naomi mengetuk pintu kamar berwarna cokelat itu pelan.
"Mina, apakag kau masih tidur?"
Tok, tok.
Naomi menambahkan dua ketukan.
Wanita itu tersenyum kecil melihat gagang pintu yang terputar.
"Selamat pagi!" Naomi menyapa dengan ceria.
Mina, bangun dengan piyama beruang dan rambut berantakan, gadis muda itu membuka pintu.
Awalnya, penglihatannya tak begitu jelas.
Apakah bibi Hwang membangunkannya padahal matahari saja belum sepenuhnya terbit?
Ketika semuanya perlahan menjadi jelas, Mina, terperangah.
Siapa yang menyangka jika wanita yang tengah berdiri di depan pintu kamarnya saat ini adalah nyonya mudanya sendiri.
Mimpikah?
"N-nyonya?"
"Maafkan aku karena membangunkanmu, aku tahu ini masih sangat terlalu pagi,"
Naomi meraih tangan Mina, menggenggamnya dengan memberikan sorot mata penuh harap.
"Tapi aku sangat perlu teman untuk berolahraga,"
"O-olahraga?"
...
Olahraga yang dimaksud Naomi hanyalah berlari santai di pagi hari.
Udara segar pagi hari memang yang terbaik, tapi tidak ditampik jika ada seseorang diantara kedua wanita itu, yang sedang berjuang melawan kantuknya.
Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fading The Heartless | JOHNNY SUH
Fanfictionwhat if an innocent, stuck with inescapable such a heartless, but how about fading it slowly?