5

862 92 6
                                    

Naomi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naomi

-

-

"Selamat pagi, uri-Johnny~"

John menyambut pagi dengan seseorang yang datang, menjadi tamu dadakan di pagi buta.

"Sora," gumamnya dengan suaranya yang berat, serta sedikit serak karena baru saja bangun tidur.

Park Sora, entah bagaimana wanitaitu sudah bisa berpenampilan begitu fancy di hari yang matahari saja sepertinya baru memancarkan separuh dari cahayanya.

Meski juga akan tetap tertutup, di musim dingin yang seperti ini.

Sora melepas mantel kulitnya, wanita itu merangkak naik ke tempat tidur John.

Lihat dirinya, begitu bebas melakukan apapun.

Memberi kecupan ringan pada pipi lelaki itu, kemudian terkekeh pelan.

"Ah, pipimu jadi merah karena lipstikku,"

John diam saja, kemudian memiringkan tubuhnya, menatap Sora.

Park Sora, adalah wanita yang selalu bersamanya, satu-satunya wanita yang ia biarkan untuk selalu menempel padanya, kapanpun ia mau.

Waktu saling mengenal yang tidak bisa dikatakan sebentar.

Terhitung, sudah 15 tahun lamanya.

John sudah sangat terbiasa dengan kehadiran Sora.

Seperti ikatan perasaan yang sering diperkirakan orang-orang jika melihat bagaimana hubungan mereka.

Sebenarnya, tidak akan ada yang bisa mengerti.

"Johnny, aku ingin mengajakmu jalan-jalan hari ini,"

John mengulurkan tangannya, membelai rambut wanita yang tengah menatapnya dengan begitu bersemangat itu.

Sora, tidak pernah tidak bersemangat, dalam hal apapun.

"Ke mana?"

"Ke mana saja, banyak hal yang bisa kita lakukan di musim dingin seperti ini, kan?"

John tersenyum, "Sepertinya aku harus mengecewakanmu hari ini,"

Sora tidak tampak kecewa, meski ia tahu maksud lelaki itu.

"Oh, Naomi?"

John mengangguk, "Aku harus pergi,"

Sora tersenyum meremehkan, "Aku penasaran,"

"Apa?"

"Bagaimana? Rasanya 'bermain' dengan tuan putri yang seperti itu?"

John menjawab, "Kurasa aku tidak harus menjelaskannya padamu,"

Sora bangkit, memakai kembali mantelnya, "Jadi, sia-sia saja aku berdandan pagi buta, datang ke apartemenmu,"

Fading The Heartless | JOHNNY SUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang