2

1.2K 128 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Johnny!"

John menjauhkan ponselnya dari telinga sesaat setelah mendengar suara teriakan dari panggilan seberang.

Ibunya yang tiba-tiba menghubungi, jelas untuk marah padanya.

Tapi, seorang ibu yang marah-marah seperti itu, cukup didengarkan saja.

"Aku bahkan belum sempat mengobrol banyak dengan menantuku, dan kau sudah mengajaknya pindah ke rumah itu?!"

"Kembalikan menantuku!"

Hanya untuk hal tak penting.

"Ibu bisa langsung datang saja kesini, mudah bukan?"

"Setidaknya Naomi harus datang ke rumah keluarga kita dulu!"

Nyonya besar Suh yang satu itu memang hobinya memberi perhatian berlebihan.

"Aku akan membawanya nanti, aku sibuk, dan harus menutup telpon, sampai nanti,"

"Tidak, Johnny-"

tuuut.

John mematikan ponselnya, kemudian lanjut mengusap rambutnya yang masih basah.

Lelaki itu menghela nafas berat.

Ia sempat memikirkan cara agar kedua orangtuanya, terlebih sang ibu, tidak mengetahui rencananya.

John ingin meninggalkan Naomi sendiri di rumah ini.

Bersama dua pelayan terpercaya keluarga besarnya.

Mina dan Bibi Hwang.

Dia bisa menjadi tuan putri di rumah ini.

Menatap melalui dinding kaca.

Kamar utama di lantai dua yang terarah langsung pada pemandangan halaman belakang.

Gadis dengan dress cokelatnya itu, terlihat berjalan di pinggiran danau.

John terus memperhatikan.

Gadis itu berjalan menuju sebuah pohon ek besar yang menjulang.

Naomi terlihat mengambil sesuatu.

Biji pohon ek.

Terlihat mengumpulkannya.

"Ingin dimakan?"

John tanpa sadar bergumam sendiri.

Kemudian menutup tirai dan tidak mempedulikan.

Ia ingin beristirahat, memutuskan untuk tetap berdiam di rumah ini, setidaknya sampai besok.

...

"Nyonya, anda mengumpulkan biji pohon ek?" Mina tampak terkejut dengan Naomi yang mendatanginya dan menunjukan apa yang dibawanya.

Fading The Heartless | JOHNNY SUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang