Chapter 16

2 0 0
                                    

Suasana sudah membaik antara Alya dan mereka bertiga. Meski tidak ada yang meminta maaf padaku sih. Yah, meski mereka meminta maaf pun aku akan berpura-pura Tidak mengetahui apa yang merak katakan.

Dan saat ini, kami membangun tenda. Setiap kelompok memiliki 2 tenda dengan kapasitas 4 orang. Ini akan memakan waktu yang lama jika tidak ada Rama dan Alya. Keluarga Rama memiliki kebiasaan kamping bersama saat liburan. Sedangkan Alya, dia memiliki hobi dan menekuni hal ini dengan melakukan kamping solo. Itu menjelaskan kenapa dia sangat antusias terhadap acara ini

Namun, aku mengetahui acara kamping ini. Bisa dibilang, sangat paham yang membuatku tidak bisa bersikap seperti semua orang.

"Hei Rei, bantuin dong jangan ngelamun aja! Kalau gini terus kita bakal ketinggalan sama kelompok lain"

Liat siapa yang berbicara ini, padahal dia sedari tadi hanya bermain-main bersama Sarah. Ngomong-ngomong sepertinya Sarah belum memaafkan perlakuan Alya sebelumnya.

Alya mengerutkan dahinya. Jelas dia terlihat marah kepada mereka yang belum berkontribusi sama sekali. Aku dengan segera menggenggam tangannya saat dia akan pergi untuk memarahi Endra.

"Gapapa, hal remeh kaya gini itu bisa dikerjain sama anak SMP juga kan?"

Alya tersenyum, namun entah kenapa senyumannya itu membuatku tidak nyaman.

"Iya sih, anak SD pun seharusnya bisa ngerjain hal kaya gini"

Ujar Alya sembari memandang Endra dan Sarah, dan benar saja, saat aku melihat Endra, dia menggertakan giginya setelah mendengar ucapan Alya.

Uwah, sepertinya ada kesalah pahaman disini. Aku ingin menarik ucapanku tapi tidak bisa. Tapi, berkat hal ini akhirnya mereka berdua membantu untuk membangun tenda bersama.

Total siswa kelas 11 di sekolah kami berjumlah 120 siswa. Dan itu dibagi menjadi 4 kelas. Lalu dikelompokkan 4 siswa dan 4 siswi. Namun ada beberapa orang yang tidak ikut dengan alasan izin atau sakit. Seperti kelompokku, siswa yang berasal dari 11-c tidak bisa mengikuti kegiatan karna sakit.

Setelah selesai, aku dapat melihat tenda di sekitarku. Mau itu tenda siswa kelas 11, para OSIS, para alumni, ataupun para guru.

Ini tidak akan menjadi beban pikiranku jika hanya ada para guru. Namun, dengan hadirnya para OSIS dan alumni tahun lalu hingga 3 tahun yang lalu semakin meyakinkan ku, jika kemping ini bukanlah acara yang biasa saja.

"Hei Rei, maaf ya soal kelakuanku yang sebelumnya."

Ucapan Endra membuatku lega, akhirnya perasaan tidak nyamanku menghilang.

"Gapapa, itu bukan hal yang besar kok"

Setelah selesai membangun tenda, kami diberi 2 jam untuk istirahat. Itu terlalu lama kan? Ditambah para guru, alumni, dan OSIS. Berkumpul di satu tempat.

Karna lelah, aku mengeluarkan seluruh makanan ringan yang dibelikan bibi Rena. Yap, ini terlalu banyak untuk ku makan sendiri. Jadi aku menawarkan makanan ini pada Endra dan Rama. Rama terlihat enggan hingga aku membuatnya memaksanya.

"Rei, boleh aku minta sebagian? Aku gak bawa Snack soalnya."

Aku mengangguk setuju dengan permintaan Endra. Dan, entah kenapa dia membawa hampir sebagian besar makanan ringan itu. Bahkan makanan favorit ku juga diambil olehnya.

"Makasih Rei, kamu baik banget"

Dia dengan cepat keluar tenda dan menghampiri gadis-gadis

"Hei, ayo kalian makan, Alya juga! Ini aku yang bawa kok"

Apa? Entah kenapa aku merasa kesal ya dengan ucapan Endra itu. Dilihat sedari tadi sejak perkenalan, dia hanya ingin membuat Alya terkesan. Namun, usahanya itu gagal, malah Alya menghampiriku dan Rama.

30 DetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang