"Kau puas sekarang?"
"Belum. Kau belum menerima tawaranku."
"Kau pikir kita sedang bertransaksi?"
"Transaksi sehidup semati? Iya."
Daniyal yang sudah kembali ke ruang tamu dengan pakaian santainya, duduk pada sofa tunggal di samping sofa panjang yang Elka tempati.
Dia pandai sekali membuat Elka gugup. Wajah rupawan yang mampu memberikan efek lemah pada hatinya ini benar-benar pahatan apik yang menjadi pembebas rasa capek Elka setelah bergerumul dengan segudang pekerjaan.
Daniyal itu tampan, tapi jangan mengharapkan hal manis ketika dia membuka bibir seksinya untuk berbicara.
"Kau selalu begini? Bersikap tidak tahu malu?"
"Hanya pada waktu-waktu tertentu. Seperti sekarang contohnya," imbuh Elka lugas. "Dan, hei, kau juga harusnya sadar diri, Pencuri."
Daniyal mengangkat satu alisnya.
"Seenaknya melabeliku tak tahu malu, padahal kau sendiri diam-diam mencuri ciuman dari wanita yang sedang tertidur," cibir Elka meloloskan dengkusan. "Kau pikir itu hal normal? Your sin is greater than mine, Mr. Thief. Sikap tenangmu tidak merubah fakta bahwa kamu telah melakukan tindakan buruk. Enak saja kau menganggap perkara yang satu itu selesai."
"Dosa yang kita nikmati bersama, maksudmu?" Daniyal mengedik. "Kau sendiri tak tidur saat itu, lalu mengapa tidak menunjukkan perlawanan dan malah menunggu ciuman itu selesai? Tenang saja, aku tidak akan menyudutkanmu. Ciumanku memang memabukkan, tak heran kau lupa diri."
Niat hati ingin menyerang, Elka malah menerima bidasan balik. Dia akui dia salah, tapi tetap saja, Daniyal juga sama berdosanya! Tipe manusia seperti Daniyal adalah orang yang sebenarnya ingin sekali ia hindari. Memiliki tanda NPD dan manipulator. Namun, mengapa perasaannya malah mengakar kian kuat?! Mencengkeram hati serta akalnya supaya terus mendamba lelaki ini?
"Kau menggunakan susuk?"
Pertanyaan aneh Elka sukses mendapatkan kekehan rendah nan pelan dari Daniyal. "Ya, ya, anggap sesukamu saja."
Menyudutkan Daniyal agaknya sia-sia. Dia hanya akan membuat Elka pening dengan balasannya yang menjengkelkan. Maka Elka putuskan untuk beranjak ke lain topik.
"Mengapa kau menyembunyikan fakta bahwa Handini adalah Ibu angkatmu? Dan beliau adalah istri dari pamanmu?"
Ini berita mengejutkan baginya. Selama menjadi karyawan HL Group, tak pernah tersiar kabar bahwa Hamdan Lateef sudah berkeluarga. Dia memang pribadi tertutup, bahkan acap kali disebut sebagai jejaka tua oleh Laras dan komplotannya.
Kapan terakhir kali Elka membaca profil diri bos besarnya itu? Rasanya sudah lama sekali. Yang jelas, saat itu Hamdan Lateef tak menyertakan status hubungannya. Memang tidak ada kewajiban hukum yang mengharuskan pemimpin perusahaan untuk mengungkapkan status romansanya, sebab peran pentingnya adalah memastikan ekosistem bisnisnya berada dalam taraf terbaik. Mungkin itulah yang membuat Hamdan tak membeberkan siapa istrinya.
Sungguh, ini berita besar.
Dan lagi, Handini Laroka yang merupakan anak dari orang ternama di Indonesia, bagaimana mungkin tak mengumumkan pernikahan mereka? Apakah tren pernikahan di kalangan atas telah bergeser menjadi lebih privat? Sebab setahu Elka, tokoh-tokoh pemegang kuasa di negara ini, acap kali menghelat kenduri besar-besaran dalam pernikahan keturunan mereka. Pernikahan bak ajang untuk menunjukan harta serta kekuasaan demi menjaga gengsi supaya kehormatan mereka terjaga sempurna.
Tapi mengapa Handini Laroka dan Hamdan Lateef berbeda? Apa mungkin, ini masih ada hubungannya dengan prinsip patriarki yang begitu dikultuskan oleh Ayah Handini? Masalah para taipan memang memusingkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sonder [✓]
RomansaDisebut sebagai perempuan menjijikkan oleh pria yang ia cintai, membuat Elka sadar bahwa merasakan cinta adalah dosa terbesarnya. Dia pernah mencintai Daniyal hingga di tahap kehilangan urat malu karena menyatakan perasaan terdalamnya pada pria itu...