Honey + moon

10 2 2
                                    

Tak lengkap rasanya bila pernikahan tanpa berbulan madu, bukan?. Itulah yang kini senantiasa berputar di otak Nata sejak 3 hari lalu. Jatah cuti mereka kian menipis namun sampai saat ini Gio tidak mengatakan apapun untuk acara berbulan madu mereka. Ia mengintip dari dalam kamar keluar ruang tamu dan ia hanya mendapati Gio yang sedang asik tertawa menonton acara TV kesukaannya. Nata hanya menghela nafas karena sepertinya memang tidak ada harapan untuknya berbulan madu dengan pria itu. Bahkan malam pertama saja, Gio meninggalkannya tidur terlebih dahulu.

"Gimana ya cara ngodenya ke Gio" gumam Nata

Sebuah ide pun muncul di kepala Nata membuatnya tersenyum miring. Ia pun keluar sambil membawa jaketnya dan menghampiri Gio dengan penuh senyuman.

"Gi, anterin ke supermarket yuk. Kita belanja bulanan" ajak Nata dengan senyum sumringahnya

"Sekarang banget nih?" tanya Gio dengan nada dan wajah malasnya

"Iyahlah. Ayo"

Nata pun menarik tangan Gio keluar dengan sedikit paksaan. Sedangkan Gio, ia hanya mengikuti Nata dengan langkah malasnya. Bayangkan saja waktu bersantai nya harus diganggu oleh Nata seperti itu. Untung saja istri, kalau bukan sudah pasti amarah Gio akan meluap-luap.

"Gi, lo libur cuti masih berapa hari lagi?". Nata mulai membuka pembicaraan demi memancing Gio mengingat bulan madu mereka

"3 hari lagi. Senin gua masuk" jawab Gio singkat

"Gak ada rencana apa gitu?"

Gio hanya menggedikkan bahunya pada Nata. "Gak ada sih. Istirahat aja. Soalnya nanti kalau udah kerja udah sibuk banget"

Jawaban Gio tentu tak memuaskan hati Nata. Apalagi dari jawaban itu Nata jadi tau bahwa Gio tak memikirkan bulan madu sama sekali karena fokusnya adalah untuk beristirahat. Ia menimbang-nimbang apakah ia harus tetap menjalankan rencananya atau tidak.

"Tapi kalau udah masuk kerja Gio bakal lebih sibuk. Lebih baik sekarang daripada nanti-nanti kan?" pikir Nata dalam hati

***

Tak perlu waktu lama, mereka pun sampai di sebuah supermarket dekat rumah mereka. Gio mengambil troli dan mendorongnya di sisi Nata sambil mengikuti kemanapun sang istri melangkahkan kaki. Mulai dari segala jenis sembako, peralatan mandi, hingga cemilan-cemilan pun masuk ke dalam list belanja bulanan mereka.

"Gi, beli ini boleh ya? lucu bgt nama nya"

Nata mengangkat sebotol minuman kemasan bertuliskan 'honeymon' dengan senyumannya. Dalam hati Nata berharap Gio sedikit peka dengan kode yang ia berikan.

"Beli aja. Dari tadi juga lo gak izin, Ta. Liat aja ini ada coklat, puding, biskuit...."

"iya...iya...makasih" potong Nata dengan nada sarkas nya sambil langsung berbalik pergi

Nata mendengus kesal setelah langkahnya mendahului Gio yang dengan tenangnya mendorong troli belanjaan di belakang Nata. Ia terus menggerutu dalam hatinya tentang betapa tak pekanya suami pilihannya tersebut.

Kala ia menggerutu, Nata tak sadar bahwa Gio sudah tak ada di belakangnya. Saat Nata mengambil madu dari rak belanjaan dan hendak menunjukkannya pada Gio, ia tak melihat Gio di sana. Ia mengedarkan pandangannya ke segala penjuru supermarket tersebut dan tak menemukan Gio sama sekali.

"Gi? Ya ampun, Gi. Masa lo tinggalin gua sih lo jahat banget, Alkana Giovanni !!" gerutu Nata sambil berlarian mencari Gio di setiap bagian supermarket tersebut

SaujanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang