Setelah perbincangan singkatnya tadi dengan Kalea, Nata memilih untuk masuk ke dalam kamarnya. Otaknya tak mau bekerja sama untuk berhenti memikirkan apa yang baru saja Kalea katakan. Berbagai pikiran-pikiran negatif pun mulai menghantui dirinya tentang perasaan Gio yang sesungguhnya pada dirinya.
Apa ia penting bagi Gio?
Apa ia sudah layak menjadi istri Gio?
Apa Gio belum nyaman dengannya hingga belum bisa terbuka padanya?
Apa Gio tak benar-benar jatuh cinta padanya?
Pikiran-pikiran seperti itu mulai memenuhi kepalanya. Apalagi belakangan ini ia membaca banyak kisah tentang laki-laki yang hanya melanjutkan hidupnya dengan istrinya saat ini sedangkan cintanya sudah habis di wanita lain. Bisa saja kan Gio memang tidak jatuh cinta padanya dan menghabiskan rasa cintanya hanya pada Kalea seorang?. Apalagi keduanya telah bersama sejak kecil.
"Apa sih makin ngelantur aja pikiran gua" gerutu Nata sambil menggeleng-gelengkan kepalanya mengusir pikiran negatifnya
Nata meraih ponselnya demi mengalihkan pikirannya. Namun saat ia membuka ponselnya, notifikasi teratasnya adalah pesan singkat dari Aresh. Untuk beberapa detik, Nata terpaku menatap pesan yang baru saja masuk tersebut.
💬 Aresh
Aku perlu bicara sama kamuTak dibalasnya pesan itu oleh Nata. Ia tak mau menambah masalah lagi dengan Gio. Apalagi Gio sedang tidak dalam mood yang baik. Ia juga tak sempat untuk mengutarakan semua yang terjadi malam itu pada Gio. Jika ia bicara kembali dengan Aresh dan Gio memergokinya, entah apa yang akan dilakukan pria itu nantinya.
"Ta! Ada orang nih di bawah nyariin lo!" Teriak Kalea dari ruang tamu
Nata mengangkat sebelah alisnya bingung karena tak ada tamu yang ingin bertemu dengannya hari ini apalagi di rumahnya. Biasanya jika ia harus bertemu dengan tim publisher atau editor penerbit, mereka akan mengirimi pesan dan membuat janji temu di kafe atau di kantor. Nata pun turun untuk melihat siapa tamu yang datang mencarinya tersebut.
"Ta, maafin gua buat malam itu" ucap Aresh sesaat setelah Nata tiba di hadapannya
"Gua udah lupain semuanya. Gua anggap itu gak pernah terjadi dan jangan ganggu gua lagi. Please, Resh, gua udah nikah, gak pantes lo datang ke rumah gua di saat suami gua gak ada di rumah kayak gini" ucap Nata dengan dinginnya
"Gua gak sengaja cium lo malam itu. Gua mabuk, Ta. Itu semua di luar kontrol gua. Maafin gua, Ta. Jangan benci gua" pinta Aresh sambil menggenggam jemari Nata
Nata melirik ke belakangnya dan melihat Kalea yang bersandar di balik tembok seakan menguping pembicaraan mereka. Nata memutar bola matanya kesal dan tanpa kata menarik Aresh pergi dari rumahnya. Mereka berdua pun pergi menggunakan mobil Aresh meninggalkan rumah Gio dan Nata.
***
Matahari mulai tenggelam dan langit pun berubah jingga. Hari itu, Gio pulang lebih cepat dengan membawa sekotak brownies untuk Nata dan Kalea. Brownies adalah kesukaan Kalea sejak kecil makanya ia membawakan kue tersebut untuk dinikmati bersama-sama Kalea dan Nata.
"Ta, Kal, ini gua bawa brownies" ucap Gio sesaat setelah ia memasuki pintu rumah dan membuka sepatunya
"Brownies? Kesukaan gua banget" ucap Kalea sambil berlari ke arah Gio dan mengambil kotak brownies tersebut penuh dengan senyuman
Gio terkekeh pelan melihat tingkah Kalea yang tak berubah sejak kecil. Ia masih sama kekanakannya jika menyangkut makanan kesukaannya. Tak akan ada yang menyangka umur Kalea mendekati kepala tiga jika melihat tingkahnya seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saujana
RomanceNatasha Dameetha, seorang novelis sukses yang berhasil menggantungkan namanya di langit di antara ribuan bintang novelis yang lain. Namun sayang, kesuksesan karirnya tak berjalan seiring dengan kesuksesan romansa nya. Sang Ayah terus mendesak Nata...