"Gila kan, Ge?"
Tangan Nata bergerak mengemas barang-barangnya malam itu juga di kamar sambil menelepon Geisha menceritakan hal yang terjadi padanya malam itu. Dari ujung telepon Geisha hanya tertawa mendengar kisah cinta pasutri yang baru menikah tersebut. Memang benar masa awal pernikahan itu masih masa manis-manisnya. Geisha pun tau akan hal itu dan ikut berbahagia dengan sahabat karibnya itu.
"Ta, tapi lo gak papa beneran ke Korea?" tanya Geisha setelah tawanya mereda beberapa saat
"Emang kenapa?". Nata langsung menghentikan aktivitasnya sejenak demi mendengarkan Geisha dengan lebih jelas
"Aresh kan di Korea"
Sudah lama rasanya nama tersebut tak terdengar di telinga Nata. Nama yang pernah menjadi alasannya bahagia. Nama yang pernah ia cita-citakan untuk merajut masa depan bersama. Nama yang pernah ia lukis dalam hatinya dan ia janjikan menjadi satu-satunya. Aresh Kaili, mantan terindah Nata.
Kata orang kalau indah kenapa harus jadi mantan. Namun perkara jadi mantan atau bukan tidak hanya berdasarkan keinginan sang pasangan. Keluarga kedua belah pihak pun ikut ambil bagian dalam rancangan masa depan yang bernama pernikahan. Dalam hal Nata, keluarga Aresh tak menyetejui putra tunggalnya menjalin kasih dengan Nata yang tak ikut terjun ke dunia bisnis seperti ayahnya. Entah mengapa, Nata pun tak tahu alasannya sampai saat ini. Oleh karenanya, Nata memilih mundur dari medan peperangan yang akan sulit ia lawan bernama restu orangtua.
"Korea luas kali, Ge. Belum tentu bakal ketemu dia" jawab Nata dengan tawa canggungnya
"Iya sih. Tapi itu impian lo pas masih pacaran sama dia kan. Evanescent itu kan kisah lo sama Aresh. Gua masih inget lo nangis-nangis nulis tuh novel karena gagal move on dari Aresh, Ta" ucap Geisha
Nata terdiam sejenak kala ingatan tentang hari-hari itu mencuat kembali dalam benaknya. Bukan orangnya yang sulit terlupa namun kenangannya. Apalagi kenangan akan Aresh ia abadikan dalam sebuah buku yang laris manis di toko buku. Tentu saja, kenangan tersebut tak sepenuhnya hilang dari dalam pikiran Nata.
"Ta !! Lo liat kunci mobil di mana gak?! Gua mau ambil jaket gua ketinggalan" teriak Gio dari ruang tamu
Nata langsung tersadar dari lamunannya saat suara Gio mendominasi pendengarannya. "Ge, udahan dulu ya. Gio manggil. Nanti kita sambung lagi" ucap Nata sambil menutup sambungan teleponnya
"Itu ada di meja TV kayaknya, Gi" jawab Nata pada Gio seraya menghampirinya ke ruang tamu
"Oh iya, makasih" kata Gio sambil mengambil kunci mobil tersebut
Ditatapnya punggung Gio yang kini menjauh menuju pintu. Bagaimanapun juga perasaannya pada Aresh kini statusnya telah menjadi istri Gio. Ia pun mencintai Gio sama seperti ia mencintai Aresh dulu. Nata mengangguk pelan meyakinkan dirinya bahwa dirinya telah usai dengan masa lalunya tersebut dan akan lebih memfokuskan dirinya pada Gio.
Jika kenangan tentang Aresh tak dapat terlupa, maka ia akan mengubur kenangan tersebut dengan kenangan indah lainnya bersama Gio mulai sekarang hingga nanti.
***
Welcome to Korea !!
Senyuman Nata tak hilang dari sudut bibirnya sejak ia menjejakkan kakinya di Bandara Incheon siang itu. Gio memang gila, ia langsung membeli tiket penerbangan pertama di hari itu demi dapat memuaskan keinginan Nata untuk berbulan madu di negeri ginseng tersebut. Bagi Gio, melihat senyuman Nata yang seperti sekarang ini sudah cukup membahagiakan baginya. Uang dapat bisa dicari, kalau kebahagiaan untuk istri kapan lagi?.
"Sumpah, Gi. Ini bukan mimpi, kan?" ucap Nata dengan nada antusiasnya
Gio pun mencubit pipi Nata. "Sakit gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saujana
RomanceNatasha Dameetha, seorang novelis sukses yang berhasil menggantungkan namanya di langit di antara ribuan bintang novelis yang lain. Namun sayang, kesuksesan karirnya tak berjalan seiring dengan kesuksesan romansa nya. Sang Ayah terus mendesak Nata...