Visualisasi :
Jungkook as Aresh Kaili***
"Kamu gak apa-apa kan gak aku jemput?"
Suara khawatir Gio menembus indra pendengaran Nata yang kini sedang melangkahkan kakinya di Perpustakaan Nasional.
"Iya, gak apa-apa kok, Gi. Kamu kerja yang fokus aja. Lagian karena cuti juga kerjaan kamu jadi numpuk" jawab Nata dengan sedikit tawanya
"Aku matiin dulu ya telponnya. Nanti aku telpon lagi" . Sambungan telepon pun terputus saat itu.
Seminggu sudah Gio dan Nata kembali pada aktivitasnya masing-masing yaitu bekerja setelah menghabiskan cuti untuk pernikahan dan bulan madu singkat mereka. Nata tersenyum kala mengingat bulan madu mereka di Korea yang begitu romantis di bawah butir-butir salju putih nan dingin namun terasa hangat di dalam hati. Bulan madu kala itu sekaligus menjadi malam pertama bagi pasangan Gio dan Nata dalam berbagi intimasi di antara keduanya. Sejak malam itu, Gio dan Nata memutuskan untuk mengganti panggilan mereka terhadap satu sama lain.
"Mulai sekarang panggilnya aku - kamu, ya"
Tawa Nata pun terlepas begitu saja menjadi cekikikan kecil karena tak boleh berisik di perpustakaan. Tadinya, Nata ingin menggunakan panggilan sayang pada Gio seperti Hubby dan Wifey, Honey, atau juga Sayang. Namun, setelah mempertimbangkan kepribadian Gio, Nata memutuskan untuk melangkah perlahan dengan mengganti panggilan mereka menjadi 'aku-kamu' dari 'lo-gua'.
"Emang Perpusnas tempat paling enak buat charge diri" gumam Nata sambil menduduki salah satu kursi di sudut ruangan Perpusat
Alasan Nata menyukai Perpusnas sebagai tempat untuk mengisi kembali energinya adalah karena tempat tersebut sangat nyaman dan sepi apalagi di pagi hari seperti ini. Nata sangat menyukai kesunyian apalagi saat membutuhkan inspirasi yang cepat seperti hari ini. Kalau biasanya ia mendapat inspirasi perlahan di kedai kopi, kali ini Nata membutuhkan inspirasi yang cepat karena deadline yang semakin mendekat. Oleh karenanya, Nata membutuhkan tempat yang sunyi dan Perpusnas adalah jawabannya.
Nata membuka laptopnya dan memasang earphone nya. Ia mulai menuangkan ide-idenya menjadi kata-kata dalam tulisannya. Kadang ia pun ikut terbawa suasana karakter yang sedang ia tulis tersebut. Air mata di sudut matanya pun tak terbendung karena ikut merasakan kesedihan dari sang karakter utama yang kini sedang ia tulis.
"Sial, kebawa suasana gini" rutuk Nata sambil mengambil tisu dan menghapus air matanya
"Nata? Bener Nata kan?"
Suara tersebut membuat Nata membalik tubuhnya mencari asal suara tersebut. Untuk sesaat ia hanya terpaku menatap orang yang berada di hadapannya tersebut. Ingin rasanya ia berbicara namun lidahnya kelu terasa berat untuk mengeluarkan sedikit katapun.
"Bener Nata, kan?. Masih inget gua gak lu? Aresh". Pria itu tertawa kecil sambil menatap Nata senang
"Lo...bukannya di Korea?" tanya Nata balik
"Gua balik ke Indo. Papa nyuruh gua mulai terjun ke bisnisnya" jawab Aresh sambil menggedikkan bahunya
"Oh..."
Canggung.
Nata tak pernah menyangka bahwa ia akan secanggung ini kita bertemu kembali dengan mantan kekasih yang telah menjadi bagian hidupnya sejak di bangku SMA hingga 3 tahun yang lalu. Pria dihadapannya kini, pernah menjadi alasannya untuk mendapatkan kampus favorit yang sama, pernah menjadi alasannya untuk meraih impiannya, dan pernah menjadi alasannya bahagia. Namun setelah putus, rasa canggung itu bak pertemuan pertama kali sebelum mengenal pria itu."Ada waktu buat ngobrol kah?" tanya Aresh masih setia dengan senyumannya
"Gua lagi ada deadline sih. 20 menit cukup?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Saujana
RomanceNatasha Dameetha, seorang novelis sukses yang berhasil menggantungkan namanya di langit di antara ribuan bintang novelis yang lain. Namun sayang, kesuksesan karirnya tak berjalan seiring dengan kesuksesan romansa nya. Sang Ayah terus mendesak Nata...