Malam hari itu, setelah pulang kerja, Gio langsung menuju rumah Nata untuk fitting baju pengantin mereka. Tak terasa tinggal 2 minggu lagi menuju hari pernikahan mereka. Jarak di antara mereka pun kian dekat dengan semakin seringnya mereka bertukar pesan satu sama lain walau jarang bertemu karena sibuknya Gio dengan pekerjaannya. Sama seperti hari ini, Gio datang sedikit terlambat karena harus lembur menangani kliennya lebih dulu.
"Maaf, Ta" ucap Gio singkat tapi tentunya dengan wajah yang sangat merasa bersalah
"Kalau tau lo telat mah mending gua duluan, Gi" balas Nata sambil menutup pintu mobil Gio sekuat tenaganya
"Ya, maaf. Tadi pas presentasi hasil kerjaan gua ternyata gua ada salah. Gua aja sampai gak makan siang, Ta" lirih Gio dengan wajah yang disedih-sedihkan
Mendengar lirihan Gio membuat Nata sedikit merasa bersalah. Gio pasti sudah stress dengan kesalahannya di tempat kerja, kenapa kini harus ditambah Ia bersikap marah pada Gio. Harusnya Ia mengerti juga pekerjaan Gio tidak sama sepertinya yang banyak waktu luangnya. Ia harusnya bersikap lebih dewasa, tidak merajuk seperti anak kecil. Nata menghela nafas pelan saat pikirannya bersahut-sahutan menyalahkannya saat ini.
"Maaf, Gi. Gua gak tau" ucap Nata pelan
Senyum tipis pun terangkat dari sudut bibir Gio. Tangan Gio memutar setir untuk memulai perjalanan mereka. Sesekali pandangannya ia alihkan pada Nata yang terlihat sekali dari wajahnya merasa bersalah telah merajuk seperti tadi.
"Gua yang salah, Ta. Kenapa lo yang sedih gitu?". Tawa Gio bergema di seluruh penjuru mobil miliknya. "Gua gak apa-apa, Ta. Emang salah gua gak teliti" tambah Gio
"Tapi lo pasti stress di kerjaan. Tadi mah gua pergi sendiri aja, Gi. Biar gak ngerepotin lo" jawab Nata
Tawa Gio semakin keras saat Nata menyebut dirinya stress di pekerjaannya. "Biasa aja, Ta. Kalau kita suka sama kerjaannya, gak gampang stress kok"
Nata mengangguk setuju dengan pernyataan Gio. Dirinya juga begitu, semepet apa pun deadline dari penerbit untuk submit bab novelnya ia pasti akan mengusahakannya selesai. Ia tidak pernah merasa stress karena ia memang menyukai pekerjaannya tersebut.
"Ya sudah, nanti kita makan dulu" kata Nata sambil menatap Gio
"Gak bisa, Ta. Mepet banget waktunya buat ketemu desainer bajunya" bantah Gio
"Abis fitting ya?" desak Nata lagi
Gio hanya tersenyum lalu mengangguk pada gadis itu. "Ya deh iya. Lo tuh bawel banget kayak mama gua" kata Gio dengan tawa khasnya
"Serius? Gua belum pernah ketemu mama lo btw" kata Nata dengan nada antusiasnya
"Oh, Mama gua udah gak ada" jawab Gio dengan santainya
DEG....
Sekali lagi, Nata merasa bersalah pada Gio. Ia hanya terdiam menatap Gio dengan tatapan tak enaknya. Mendapati Nata yang menatapnya seperti itu, Gio malah tertawa dibuatnya. Gadis itu sangat lucu saat kehilangan kata-katanya dan merasa bersalah seperti itu.
"Biasa aja, Ta. Udah lama banget kejadiannya, pas gua SD" kata Gio
"Turut berdukacita, Gi" ucap Nata karena rasa tak enak hatinya bingung ingin mengatakan apa. "Gua diem aja deh ya. Jadi canggung kan" ucap Nata dengan nada penyesalannya
Gio terkekeh geli melihat tingkah menggemaskan Nata tersebut. Pada akhirnya, Gio membiarkan Nata mengambil waktu diamnya selama perjalanan. Ia tak ingin mendesak gadis itu lebih lagi karena ia tahu itu akan membuat gadis itu merasa tak nyaman. Di sepanjang perjalanan, Gio hanya fokus mengendarai mobilnya membelah jalanan ibukota, sementara Nata mengalihkan pandangannya keluar jendela menikmati suasana malam yang indah.
![](https://img.wattpad.com/cover/352566287-288-k404502.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Saujana
RomanceNatasha Dameetha, seorang novelis sukses yang berhasil menggantungkan namanya di langit di antara ribuan bintang novelis yang lain. Namun sayang, kesuksesan karirnya tak berjalan seiring dengan kesuksesan romansa nya. Sang Ayah terus mendesak Nata...