Sempitnya Dunia

18 2 7
                                    

Suara musik dari speaker menemani aktivitas pagi Nata sebagai istri. Kalau dulu sebelum menikah ibu Nata selalu menyiapkan sarapan untuknya, kini Nata harus menyiapkan makanannya sendiri ditambah harus menyiapkan makanan untuk Gio juga. Kadang, Nata merindukan hari-harinya dulu ketika masih dimanja sebagai anak tunggal di keluarganya. Namun, ia sadar bahwa ia tak selamanya menjadi putri kecil kedua orangtuanya. Semakin bertambahnya umur, Nata sadar bahwa ia harus menjadi lebih dewasa dalam segala hal.

"Aku berangkat kerja dulu ya, sayang" ucap Gio sambil mengecup kening Nata

Tak ada lagi rasa canggung dari Gio dalam mengutarakan perasaannya pada Nata. Panggilan sayang pun tak lagi kelu di lidahnya karena kini hampir setiap hari ia mengucapkannya pada Nata. Tentu saja hal itu sangat menyukakan hati Nata. Ia tak menyangka pria yang selama ini tidak ingin menikah kini menjadi seorang suami yang benar-benar mencintainya.

"Hati-hati di jalan. Jangan ngebut ya, Gi" ucap Nata sambil merapikan dasi milik Gio

"Aku deg-degan" ucap Gio dengan tawa canggungnya. "Padahal aku udah biasa presentasi depan klien tapi kali ini deg-degan banget" lanjutnya

Nata memeluk Gio dan menepuk-nepuk punggungnya pelan memberi kenyamanan pada Gio. "Kamu pasti bisa kok. Kamu udah lakuin semua yang terbaik sampai kadang lembur. Aku yakin klien kamu pasti setuju dengan analisa kamu dan pendapat kamu"

Senyum pun mengembang di bibir Gio tatkala Ia merengkuh tubuh Nata ke dalam pelukannya. "Makasih, sayang" ucap Gio sambil mencium pucuk kepala Nata kembali. "Aku pergi dulu" ucap Gio sambil melepaskan pelukannya dan melangkah keluar rumah

Untuk pertama kalinya, Gio merasakan seseorang yang menenangkannya ketika pikirannya berisik tentang hal yang mungkin terjadi selama presentasi nanti. Tak ada seorang pun yang pernah melakukan hal tersebut padanya dan Ia bersyukur istrinya melakukan hal itu padanya. Gio selalu berpikir, mungkin jatah keberuntungannya telah ia pakai untuk mendapatkan seorang Natasha Dameetha.

Gadis itu sungguh sebuah keajaiban di dunia monokrom milik seorang Alkana Giovanni. Dunia yang semula hitam putih kini terlihat lebih berwarna karena hadirnya gadis itu di sisi. Ia tak akan membiarkan siapapun mendekat dan berusaha memiliki gadis yang ia cintai

Siapapun itu....

***

Setibanya di kantor, Gio dikejutkan oleh langkah Alex yang buru-buru menghampirinya. Dengan wajah bingung, Gio mengikuti langkah Alex yang kini menarik lengan bajunya menjauhi ruangan mereka. Gio menaikkan alisnya seakan bertanya pada Alex namun hanya ditanggapi sebuah helaan nafas.

"Ada apa?" tanya Gio

"JK group tanggung jawab lo, kan?" tanya Alex balik

"Iya. Hari ini gua presentasi ke mereka hasil analisa gua" jawab Gio dengan anggukan kecilnya

"Yang datang hari ini anak Presdir nya langsung. Katanya proyek ini sekarang dia yang pegang. Rumornya anak ini detail banget. Hati-hati aja lo jangan buat kesalahan sekecil apapun" peringat Alex

"Makasih peringatannya. Gua bakal lebih hati-hati" jawab Gio sambil melangkah masuk ke dalam ruangan

Dengan langkah percaya dirinya, ia masuk ke dalam ruangan. Pria yang dibicarakan oleh Alex sudah berada di ruangan tersebut sibuk dengan ponselnya. Gio menghampirinya dan tersenyum sopan sambil mengulurkan tangannya pada pria itu.

"Selamat pagi, Pak. Saya Alkana Giovanni, analis yang bertanggung jawab dalam proyek dengan JK group. Panggil saja Gio" ucap Gio

SaujanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang