Based on the true story

12 4 2
                                    

Sejak malam itu, Gio memutuskan untuk mengenal Nata lebih jauh. Sesekali mereka bertukar pesan untuk sekadar menanyakan kabar satu sama lain. Sayangnya mereka belum dapat bertemu kembali karena belakangan Gio sedang sibuk dengan pekerjaannya. Hampir setiap hari ia lembur di kantornya demi menyelesaikan pekerjaan dari kliennya karena rentang waktu yang hampir mendekati ujungnya.

"Udah berapa hari lo lembur, Gi?" tanya seorang temannya yang kini tengah bersiap pulang

"Semingguan. Pak Evan minta gua presentasiin ke klien minggu depan nih. Stress gua, Lex" jawab Gio sambil memijat pelipisnya

Alex Faresta, sahabat Gio serta pacar dari Geisha sahabatnya Nata. Persahabatannya dengan Alex sudah dimulai sejak bangku sekolah dasar. Rumahnya yang tak jauh dari rumah Alex membuat Gio sering bermain ke rumah Alex, -sampai sekarang pun masih tetap begitu. Persahabatan mereka pun berlanjut hingga mereka mendapat pekerjaan di tempat yang sama. Sampai saat ini hubungan mereka berdua masih awet tak lekang oleh waktu.

"Mau nikah kok malah stress, Gi?" ledek Alex

"Lo gak usah ngeledek. Gua nikah juga karena terpaksa. Lo kan tau gua gak ada niat nikah" ucap Gio dengan nada kesalnya

Alex tertawa lepas saat mendengar kalimat Gio. "Gak niat nikah tapi dapet spek Natasha Dameetha. Lo beruntung banget sih, Gi. Secara, dia penulis terkenal yang lagi naik daun banget, cantik plus pinter juga" ucap Alex sambil menyenggol bahu Gio

"Beruntung apanya" gerutu Gio

Gio memutar bola matanya kesal saat Alex menyebut ia beruntung. Beruntung dari mana, bagi Gio bertemu dengan Nata adalah suatu kesialan karena akhirnya ia harus menjalani neraka yang bernama pernikahan. Seharusnya, ia tidak perlu membawa Nata sebagai pacar pura-puranya. Kalau ia bertemu sebagai bagian dari perjodohan saja tentu tidak akan rumit seperti sekarang ini. Gio pasti memiliki banyak kesempatan dan cara untuk menolak Nata.

"Ngomong-ngomong, kalau nanti ketemuan sama Nata titip tanda tanganin ini dong" kata Alex sambil menyerahkan novel miliknya

"Lu bisa minta Geisha kan? Kenapa nyuruh gua sih" ucap Gio sambil berdecak kesal

"Gua udah pernah minta tolong Geisha waktu itu. Sekarang beda novel, gua gak enak minta Geisha lagi" ucap Alex dengan senyuman manisnya

Alex meletakkan novel karya Nata tersebut di meja Gio. Pandangan Gio pun teralih pada cover novel tersebut yang bernuansa musim gugur. Terlihat pula judul dari novel tersebut yaitu 'Evanescent', kata yang asing di telinga Gio namun terdengar indah entah mengapa. Tangannya pun bergerak mengambil novel tersebut dan dipandanginya lekat-lekat novel itu.

"Ini novel dia yang masuk best seller kemarin judulnya 'Evanescent'. Rumornya sih itu cerita based on the true story. Tapi ya itu hanya Tuhan dan Nata yang tahu benar atau tidaknya" kata Alex sambil menggedikan bahunya. "Makasih banyak ya, Gi. Gua tinggal dulu. Semangat coding nya" kata Alex sambil melangkah pergi meninggalkan Gio

Tak dijawabnya ucapan Alex oleh Gio. Perhatiannya kini tersita pada buku yang berada di tangannya, yang kata Alex rumornya berdasarkan kisah nyata dari penulisnya, -Natasha Dameetha. Tangannya mulai membuka lembar demi lembar dan tanpa sadar ia mulai tenggelam dalam kata-kata indah yang Nata tuangkan di novel tersebut.

Segala hal yang membahagiakan hanyalah sementara dan selalu berakhir dengan luka.

Mata Gio terpaku pada satu kalimat tersebut yang terasa seperti kejujuran. Mungkin itulah alasan kenapa Alex mengatakan novel ini didasari kisah nyata dari Nata. Gio sendiri pun dapat merasakan ketulusan dan kejujuran dari setiap kata demi kata yang dituliskan oleh Nata. Oleh karenanya, Gio semakin penasaran isi dari novel tersebut. Entah memang kisah nyata atau fiksi, Gio sangat menyukai kata-kata indah yang tertuang, membuatnya tenggelam dalam romansa fiksi yang tidak pernah ada dalam bayangannya sebelumnya.

SaujanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang