Open up

10 2 2
                                    

Sinar mentari menembus jendela kamar Gio dan Nata. Gio bangun lebih dulu dibanding Nata hari itu, tidak seperti hari-hari biasanya dimana Nata bangun lebih dulu untuk menyiapkan segala sesuatunya.

Di akhir pekan yang biasa ia habiskan untuk waktunya sendirian mengisi energi, kali ini ia habiskan untuk memanjakan istri tercintanya. Ia bangun lebih pagi untuk memasakkan sarapan untuk Nata dengan berbagai macam menu yang ia siapkan. Senyum pun mengembang saat ia mencicipi hasil mahakaryanya yang ternyata tak seburuk dugaannya.

"Pagi banget kamu dah bangun, Gi"

Nata melangkah keluar dari kamar menuju Gio yang berada di dapur. Tangannya melingkar cepat di pinggang Gio dan disandarkannya tubuhnya pada pria itu.

"Udah enakkan badannya?" tanya Nata

"Udah" jawab Gio dengan anggukan singkat. "Yuk sarapan" ajaknya sambil menggenggam jemari Nata dan mengarahkannya ke meja makan

Di meja sudah terhidang beberapa jenis sajian makanan yang membuat mata Nata membulat seketika. Ia tak menyangka Gio bisa memasak berbagai jenis makanan tak sebanding dengan apa yang ia masak untuk Gio. Nata tertawa canggung sambil mencicipi masakan Gio dengan lidahnya.

"Enak, Gi" ucap Nata. "Kenapa gak bilang bisa masak seenak ini?" tanyanya lagi

"Karena aku mau menghargai masakan kamu yang kadang keasinan itu" ledek Gio

"Gio"

Nata memandang Gio dengan wajah kesalnya sedangkan Gio tertawa karenanya. "Kamu lucu kalau lagi kesal. Tambah imut" ucap Gio

Tangan Gio mengelus pipi Nata dari seberang meja dan tersenyum ke arahnya. Nata juga membalas senyuman Gio dengan senyum di bibirnya. Ia rindu senyuman Gio yang tidak ia lihat beberapa hari kebelakang.

"Abis ini siap-siap, kita jalan ya. Kita jarang date kan? Terlalu sibuk sama kerjaan masing-masing" kata Gio

"Tapi ini waktu me time kamu"

"Gak apa-apa. Hari ini aku mau habisin waktu sendiri aku buat berduaan sama kamu" ucap Gio sambil tersenyum pada Nata

Rona merah pun mencuat di pipi Nata seraya ia mengangguk menanggapi Gio. Nata sangat senang dengan perlakuan Gio sejak kemarin yang semakin terbuka menunjukkan perasaannya pada Nata. Ia penasaran tentang alasan Gio tiba-tiba berlaku seperti ini. Namun, ia memilih untuk diam dan mengikuti keinginan Gio, setidaknya untuk saat ini.

***

Suara desiran ombak mendominasi pendengaran Nata yang kini tersenyum lebar. Gio membawanya pergi ke pantai yang menurutnya sangat indah. Walau perjalanannya cukup jauh dan memakan waktu lebih dari 5 jam, pemandangan di hadapan mereka saat ini sangat layak untuk diperjuangkan selama itu.

"Indah banget, Gi" kata Nata sambil memejamkan matanya menikmati hembusan angin di pantai itu

Gio menggenggam tangan Nata dan tersenyum padanya. "Aku tahu segalanya tentang kamu lewat Evanescent" ucap Gio

Nata kembali membuka matanya kala Gio membahas novel miliknya yaitu 'Evanescent'. "Kamu baca itu?" tanya Nata

Gio mengangguk cepat mengiyakan Nata. "Habis minta tanda tangan kamu buat Alex. Aku langsung beli novel itu buat aku sendiri. Aku catat semua hal tentang kamu dari novel itu" ucap Gio

"Kamu niat banget sih, Gi" gumam Nata sambil tertawa kecil

Gio melayangkan pandangnya jauh ke ujung lautan yang entah di mana. Pikirannya berkelana  menjelajahi ruang memori di dalam otaknya. Senyum pun terukir di sudut bibirnya kala kenangan bersama Nata selama masa pacaran mereka kembali terlintas di benaknya.

SaujanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang