Jay melangkah cepat dengan perasaan gundah menuju ke arah kamarnya yang berada di lantai dua. Melewati tangga rumahnya dalam rasa sesak yang tak tertahankan. Dalam pandangannya, wajah Jungwon terlihat begitu nyata menghiasi matanya. Jay begitu terhipnotis, tak mampu menerima kenyataan bahwa semua hal yang baru saja Jay lihat adalah fantasi.
Lelah..
Jay begitu lelah..
Aku mohon Jungwon, jangan menghukumku dengan cara seperti ini.
Jay mengucapkan kalimat itu berulang - ulang kali di dalam hatinya dan berharap rasa sesaknya dapat menghilang. Namun segalanya terasa semakin rumit ketika Jay menyadari bahwa ternyata dirinya masih belum menerima kematian Jungwon dengan benar.
Sudah enam tahun berlalu dan kehidupannya tetap sama. Tidak berubah dan hanya berputar - putar di tempatnya. Tidak berkurang ataupun menghilang, karena yang tersisa di dalam hidupnya hanyalah penyesalan dan rasa bersalah yang terus - menerus mengurung kehidupannya.
Jay ingin melepaskan semua beban di hatinya. Jay ingin menjalankan kehidupannya dengan normal. Jay tidak ingin mimpi buruk terus - menerus menghantuinya yang membuatnya kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.
Tetapi pada akhirnya, kenangan tentang sosok Jungwon yang berusaha menyelamatkan hidupnya enam tahun lalu, tak pernah bisa pergi dari ingatannya. Ingatan itu terus datang, kembali datang dan berputar - putar di dalam kepalanya bagai kaset rusak.
Memori pahit itu, bagai belati yang menusuk hatinya semakin dalam. Kepingan demi kepingan akan kenangan manisnya bersama Jungwon, semakin menambah perih pada luka yang telah lama terkoyak oleh waktu.
Jay semakin kesulitan menyembuhkan luka di hatinya. Jay tak mampu berdiri dengan benar dan hanya mampu meratapi takdir hidupnya yang begitu tragis.
Jay menghentikan langkah kakinya ketika sampai di depan pintu kamarnya. Mencoba memutar kembali ingatannya tentang hal - hal yang telah terjadi beberapa saat lalu.
Jay memang belum bisa lepas dari traumanya, tetapi Jay tidak tuli.
Ketika Jungsoo berbicara, nada suara yang keluar dari bibir Jungsoo sama persis dengan nada suara milik Jungwon.
Dalam kenangan yang tak pernah terhapuskan, Jay masih sangat hafal dengan cara berbicara Jungwon. Jay sangat - sangat yakin kalau ia tidak salah mendengarnya.
Itu suara Jungwon, aku yakin, tapi...
Di dunia ini ada banyak sekali orang - orang yang memiliki persamaan dan perbedaan. Termasuk orang - orang yang memiliki wajah ataupun suara yang sama. Mungkin saja semua itu hanya kebetulan semata.
Jay kembali berpikir..
Saat pertama kali bertemu dan berbicara dengan pemuda itu, Jay masih mengingat bahwa Jungsoo memiliki suara serak basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Done For Me 2 | JayWon [Fate and Change]✔
FanfictionPenyesalan dan Kerinduan menenggelamkan Jay ke dalam rasa sakit tak berujung. Kenangan manis, senyuman, tawa dan canda, ketika Jungwon masih di sisinya. Semua itu berputar - putar di dalam pikirannya dari waktu ke waktu tanpa bisa dihentikan. Tidak...