Sunghoon terbangun dari tidurnya dan kepalanya mulai terasa pening.
Saat menyadari bahwa dirinya berada di atas kasur pribadinya, Sunghoon segera mendudukkan dirinya. Namun karena terlalu terburu - buru, rasa pening yang mendera kepalanya, semakin membuat Sunghoon tersiksa.
Mata Sunghoon melotot tajam, ketika melihat tubuhnya sendiri. Tidak ada sehelai benang yang menutupi tubuh putih, mulus, kekar dan berotot miliknya.
Sunghoon melihat ke sekitarnya..
Alis Sunghoon menekuk tajam saat melihat pakaian yang semalam Sunghoon kenakan berceceran di lantai.
Apa yang terjadi?
Sunghoon mencoba mengingatnya dan bayangan wajah Jake menghantam kepalanya bertubi - tubi.
Desahannya, jeritannya, bahkan hembusan nafasnya, tertanam dalam pikiran Sunghoon dengan cepat.
Memori demi memori saat Sunghoon ikut mendesah dan menyebut nama Jungwon, semuanya terputar jelas.
Sunghoon mengingatnya sekarang, tetapi kenapa Jake pergi meninggalkannya begitu saja?
Percikan rasa bersalah, tepat menyentuh jantung Sunghoon. Di tambah Sunghoon menjadikan Jake sebagai pelampiasan nafsunya, bahkan membayangkan Jake sebagai Jungwon, semua hal yang telah terjadi semalam adalah kesalahannya.
Tidak seharusnya Sunghoon melakukan sesuatu hal yang melewati batas. Jake pasti sangat - sangat membencinya.
Tidak!
" Aku harus berbicara dengan Jake dan meminta maaf padanya.. "
Sunghoon segera turun dari atas kasur, memungut pakaiannya dan pergi mandi. Setelah selesai, Sunghoon segera keluar dari kamar pribadinya.
Sekarang juga..
Sunghoon harus menemui Jake dan berbicara padanya. Namun ketika menuruni tangga, tanpa sengaja Sunghoon berpapasan dengan Heeseung.
Sunghoon tidak mengerti, tetapi tatapan Heeseung terlihat sangat horor, seperti membenci keberadaan dirinya.
Tidak seperti biasanya..
Heeseung adalah Cheft terbaik di dalam restorannya. Bahkan Heeseung dan Sunghoon akan terlihat sangat cocok ketika membahas ataupun membicarakan tentang pembuatan menu - menu baru untuk restoran milik Sunghoon. Kecocokan itu, membuat Heeseung dan Sunghoon menjadi akrab satu sama lain. Bisa dibilang, Heeseung sudah seperti sahabat karib bagi Sunghoon.
Tetapi sekarang...
Ada apa dengan wajah datar tak terbaca itu?
" Heeseung, ada apa? bukankah jam kerjamu masih nanti siang? "
Heeseung diam ketika Sunghoon melayangkan pertanyaan kepadanya. Lebih dari biasanya, Heeseung memilih mengambil satu langkah menaiki tangga, hingga membuatnya berdiri tepat di depan Sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Done For Me 2 | JayWon [Fate and Change]✔
FanfictionPenyesalan dan Kerinduan menenggelamkan Jay ke dalam rasa sakit tak berujung. Kenangan manis, senyuman, tawa dan canda, ketika Jungwon masih di sisinya. Semua itu berputar - putar di dalam pikirannya dari waktu ke waktu tanpa bisa dihentikan. Tidak...