" Tidak!! Jangan pergi Jungwon.. "
Deg!!
Nafas Jungwon terasa begitu berat, seiring dengan kalimat yang tiba - tiba terucap dari bibir Jay.
" Aku mohon jangan tinggalkan aku Jungwon, aku mohon.. "
Jay memutuskan untuk melangkah menghampiri Jay yang masih merancau dengan mata terpejam. Setelah meletakkan nampan di atas nakas, Jungwon kembali menatap ke arah Jay.
Rasanya sangat sakit, melihat Jay bermimpi buruk seperti ini. Menyebutkan namanya, bahkan terlihat jelas jejak air mata yang telah mengalir.
Jungwon tak tahan, ia harus membangunkan Jay sekarang juga.
" Tuan Muda Jay.. " panggil Jungwon pelan, sambil menyentuh pundak Jay.
" Tuan Muda, bangun Tuan Muda.. " panggilan Jungwon namun masih tak ditanggapi.
" Jungwon, Jungwon, YANG JUNGWON!! "
Panggilan terakhir menggema dengan keras di seluruh ruangan. Seketika Jay membuka matanya, ia terbangun dari posisi tidurnya sambil memegang kepalanya yang berdenyut nyeri. Nafasnya memburu dengan buliran keringat yang mengalir di dahinya. Jay mencoba menetralkan nafasnya yang tak beraturan.
Menyadari kehadiran orang lain di dalam kamarnya, Jay segera menoleh dan menatap ke arah Jungwon yang berdiri gugup di tempatnya dengan kepala yang tertunduk.
" Oh kamu, ada apa? "
" Ma-Maaf Tuan, ta-tapi sudah waktunya untuk sarapan. " ucapnya gugup.
Jay menoleh dan ia melihat dua potong roti bakar serta air putih di atas nakas. Hembusan nafas keluar, Jay begitu malas untuk sekedar sarapan. Nafsu makannya semakin menurun, bahkan keinginan untuk meminum obatnya sudah menghilang. Obat yang sering Jay konsumsi rasanya sangat pahit dan tak memberikan perubahan apapun pada tubuhnya.
" Tuan Muda, anda harus..--- "
" Suaramu.. " Jay menghentikan ucapan Jungwon dan menatap Jungwon penuh keseriusan.
" Saat pertama kali kita bertemu, suaramu serak tapi kenapa sekarang berbeda? "
Jungwon tahu, Jay pasti akan mempertanyakannya dan mencurigainya. Tetapi sekarang Jungwon sudah mengambil keputusan untuk menggunakan suaranya aslinya saja. Lagipula Jay tidak akan mengenali dirinya karena penampilannya yang sangat jelek dan culun.
" Ahh.. itu karena saya sedang sakit tenggorokan Tuan Muda.. " Jungwon sengaja berbohong dan semoga saja Jay berhenti mencurigainya.
" Ohh begitu.. "
" Iya Tuan Muda.. "
Jay tersenyum kecut, bagaimana bisa ia menjalankan kehidupannya jika di dekatnya ada seseorang yang memiliki suara yang sama persis seperti suara orang yang dicintainya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Done For Me 2 | JayWon [Fate and Change]✔
FanficPenyesalan dan Kerinduan menenggelamkan Jay ke dalam rasa sakit tak berujung. Kenangan manis, senyuman, tawa dan canda, ketika Jungwon masih di sisinya. Semua itu berputar - putar di dalam pikirannya dari waktu ke waktu tanpa bisa dihentikan. Tidak...