Seminggu kemudian, Dokyeom kembali datang ke rumah Jay.
Dari belakang, Dokyeom memperhatikan Jay yang masih terdiam dan berdiri di balkon kamarnya.
" Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku lelah dan segalanya semakin parah. " Jay menghembuskan nafasnya, memandang keindahan pagi hari yang sebenarnya tak terlihat indah di pandangannya. Hambar dan tak ada yang istimewa sama sekali.
Seminggu sudah berlalu, akan tetapi Jay masih senang merenung dan mengurung diri di dalam kamarnya.
" Aku mengerti dengan perasaanmu Jay, kamu sudah mengatakan semuanya padaku dengan jelas.. " balas Dokyeom, ia berjalan mendekati Jay hingga Dokyeom berdiri tepat di sisi Jay.
Sebenarnya Dokyeom memiliki jadwal terapi dengan pasien lainnya. Tetapi panggilan telepon dari Jay tak bisa Dokyeom abaikan begitu saja. Maka dari itu, Dokyeom mengatur ulang jadwal dengan pasien lainnya dan bergegas datang menemui Jay.
" Kamu tahu, tatapan Jungsoo dan suara Jungsoo sama persis seperti Jungwon. Berada di dekat Jungsoo menghadirkan perasaan tidak asing di hatiku. Bahkan aku bisa merasakan kehadiran Jungwon saat Jungsoo ada di dekatku. Bukankah itu aneh, aku benar - benar sudah gila. Jika seperti ini terus, bagaimana caraku melupakan Jungwon. "
Jay benar - benar tak mampu melupakan gambaran demi gambaran saat tubuh Jungwon terbujur kaku di depan matanya. Tetapi mengapa semuanya malah menjadi seperti ini?
" Apakah kamu merasa Jungwon sedang menghantuimu? " Dokyeom memberikan pertanyaan serius setelah mendengarkan penjelasan Jay. Ini tidak bisa dibiarkan dan Dokyeom harus melakukan sesuatu.
" Penyamaran Jungwon tak memberikan manfaat apapun dan justru semakin menyiksa batin Jay. Jika penyamaran Jungwon terus dilakukan, bisa - bisa Jay semakin gila dan nekat untuk bunuh diri lagi. " Dokyeom membatin.
" Aku selalu meyakinkan diriku kalau Jungsoo bukanlah Jungwon, tetapi.. ahh.. aku benar - benar tidak sanggup jika harus berhadapan dengan Jungsoo terus - menerus. Aku bisa gila beneran!! "
Jay merasa kalau Jungwon sedang menghantui hidupnya kembali.
Dokyeom terdiam, memikirkan satu rencana yang harus dituntaskan dengan cepat. Jika penyamaran Jungwon terus dilakukan, maka kisah kelam Jay takkan berakhir.
" Jay.. " Dokyeom tampak bernapas dengan kasar.
" Seusai dengan perkataanku tentang Jungwon sebelumya. Kamu harus datang ke makam Jungwon untuk menyelesaikan segalanya. Mungkin saja jika kamu kembali datang ke makam Jungwon, kamu bisa menemukan jalan keluar agar bisa terbebas dari semua ini. " ucap Dokyeom, kemudian menarik nafas dalam.
" Kamu ini berbicara apa? Dahulu aku sering datang ke makam Jungwon, namun tak ada yang berubah. "
" Yaa memang tak ada yang berubah, tetapi semuanya semakin bertambah parah semenjak kamu melakukan perjanjian konyol dengan Sunghoon. Bahkan setelah perjanjian itu, kehidupanmu semakin tidak tenang. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Done For Me 2 | JayWon [Fate and Change]✔
FanfictionPenyesalan dan Kerinduan menenggelamkan Jay ke dalam rasa sakit tak berujung. Kenangan manis, senyuman, tawa dan canda, ketika Jungwon masih di sisinya. Semua itu berputar - putar di dalam pikirannya dari waktu ke waktu tanpa bisa dihentikan. Tidak...