chapter 3

155 41 0
                                    

Happy reading all
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Pagi ni Doyoung berlibur. Dia sedang menonton acara kesukaanya yaitu Inbox, yang suka menampilkan group favoritenya. Dia tidak sendirian menonton acara tersebut, dia menontonya bersama teman temanya di ruang tamu. Namun perhatiannya berubah saat ia melihat ibunya turun tangga dengan mengenakan pakian rapi. Dia secara reflek bertanya, tapi tiba tiba Doyoung diundang pergi bersama ibunya. Dia menolak karena masih belum siap apa apa.

Akhirnya Doyoung mengambarkan ibunya bahwa dia akan menyusul secara terpisah. Dia pun langsung bersiap siap untuk pergi menyusul ibunya. Ia sudah wangindan rapih mengenakan dress sederhana yang tadi di sarankan ibunya di chat. Teman temanya Doyoung juga cantik. Tadinya sahabatnya tidak mau ikut karena mereka tidak terlibat dalam apa apa. Cuman mereka ikut saja, itu pun karena mereka ingin dapat makanan gratis.

Yang yang menunggu Doyoung selesai menguncikan pintu, secara susah langkah ia berjalan ke arah mobilnya, hal itu disebabkan karena ia tidak pernah menggunakan high heels. Mereka pun akhirnya tiba di lokasi yang di berikan oleh ibunya, sebuah kafe mewah dengan nuansa elegan. Ia langsung mencari keberadaan ibunya tersebut, sampai akhirnya ia melihat ibunya melambaikan tangan ke arah anaknya. Ada sekumpulan ibu ibu arisan yang sedang mengobrol, ada pula yang sedang makan hidanganya.

Firasatnya mengatakan akan ada hal buruk yang terjadi, namun ia tidak terlalu memikiarkan hal itu. Tiba-tiba saja ia jadi teringat dengan ucapan semalam, tapi ia tidak terlalu memikirkannya.

Akhirnya ibunda Doyoung menjelaskan alasan mengapa ia mengajak anaknya untuk ikut dalam urusan arisan tersebut. Dan ternyata saat dijelaskan, Doyoung sontak kaget sampai jatuh. "Bruk..."

"Kamu enggak apa-apa kak?" kaget ibunda Doyoung sambil mengulurkan tangannya.

"Aku enggak apa-apa mah. Tapi, apa maksud Mamah mau jodohin aku dengan si Jaehyun Jaehyun yang itu? Kenapa? Aku ini masih terlalu muda untuk Jaehyun, dia 28 sementara aku 17"ucap Doyoung.

"Mamah hanya ingin melihat kamu memiliki anak dan bisa menikah. Itu saja permintaan mamah. Mamah sangat takut bila sebelum mamah meninggal, mamah tidak dapat melihat kamu memiliki anak dan mamah ingin menjadi nenek. Mamah juga tidak punya uang lagi semenjak papah tidak ada."ucap sang mamah.

karena telah meninggal pada tahun 2017 akibat kecelakaan yang membuatnya menjadi gagar otak.

Tapi entah dari mana Doyoung menjadi patuh seketika. Yang diminta ibunya tidaklah salah, hanya waktu yang salah.

Seketika banyak pertanyaan yang melintas di pikirannya. Dia takut jika tiba-tiba dia yang tidak jatuh cinta, atau tidak bisa membuat Jaehyun bahagia dan seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan itu terus melintas di pikirannya, tapi jalani saja dulu, yang ada nanti dengan seiring waktunya. Cinta mungkin akan muncul, mungkin?

Pernikahan akan diselenggarakan dengan sangat cepat, hanya ada 5 hari waktu tersisa untuk mereka. Hal ini sontak membuat Doyoung kaget bukan main karena terlalu cepat, sangat sangat terburu-buru untuk dia dan masih banyak hal lain yang dia ingin lakukan, bahkan kuliahnya sendiri belum lulus, dia sudah menikah.

Doyoung:"Ibu! Bukankah ini terburu-buru? Apa yang akan terjadi dengan kuliahku? Aku masih punya banyak keinginan lain yang belum terwujud, misalnya pengen ini, pengen itu." Doyoung menegaskan dengan suara yang keras seperti marah.

Teman-teman Doyoung hanya bisa membuka mulut lebar-lebar dan tidak bisa berkata-kata. Mereka feeling takut pada apa yang akan terjadi pada Jaehyun jika dia dijodohkan dengan Doyoung. Lebih tepatnya takut Jaehyun kena mental karna Doyoung gak sih?

Ibu mereka berdua memberikan waktu untuk Doyoung dan Jaehyun untuk jalan-jalan dan beradaptasi sebelum mereka menjadi suami istri secara sah. Kebaikannya, restoran tersebut memiliki sebuah taman cantik dan indah, jadi mereka duduk di salah satu ayunan di sana dan mengobrol.

Jaehyun:"Hmm... Menurut saya, ini keinginan kakek saya yang harus ditunaikan, untuk melihat saya menikah dengan istri yang sangat cantik sebelum dia pergi untuk waktu yang lama." ucap Jaehyun saat mereka sedang berjalan menuju taman yang cantik tersebut.

Jaehyun menjelaskan dengan detail semua yang terjadi dengan kakeknya, supaya Doyoung dapat tahu kenapa dia harus menikah dengannya. Mereka berbicara sambil duduk di ayunan yang menjadi tempat rehat di taman yang indah tersebut.

Doyoung hanya mengangguk-angguk saat Jaeyun menjelaskan. Namun di dalam hatinya, ia merasakan aura yang berbeda saat bersama Jaehyun. Ia merasa bahwa Jaehyun lebih tenggang saat memanggilnya dengan sebutan "bunny".

Doyoung:"gue harap bisa membahagiakan lu. Gue takut lu  jadi agak kena mental aja," kata Doyoung dengan wajah pusing sambil memalingkan wajahnya ke arah lain. Jaehyun memandang Doyoung dengan tatapan yang sedikit tertawa sambil menyadari bahwa Doyoung mencoba menyembunyikan rasa malunya.

Mereka masih asik mengobrol di sana, sampai tidak menyadari bahwa teman-temannya saat itu ikut memandangi mereka berdua dari kejauhan.

Ten:"Ahh cie, yang mau  jadi suami istri. Mendadak banget," kata Ten, sambil menggoda Doyoung. Hal ini malah membuat Doyoung feeling malu-malu.

Yangyang:"Kalau lu menikah nanti, gue mengerti kalau gue ditinggal sendirian, tapi jangan khawatir, kita masih akan selalu berhubungan sebagai sahabat," jawab Jaehyun dengan penuh kebahagiaan dan bersemangat. Doyoung pun menepuk pundak Jaehyun untuk mendukungnya. Inilah alasan Jaehyun mengapa dia harus menikah dengan Doyoung. Hal ini pun memicu sorakan dari teman-temannya yang lain.

Renjun: "Baru juga 4 hari ketemu ah udah akrab aja sih kalian berdua."

Wendy: "Iya, padahal baru 4 hari dari kalau kalian bertemu aja, loh."

Winwin: "Tapi siapa yang tahu kalian berdua sudah akrab banget, mungkin aja kalian saling cocok, kan?"

Doyoung dan Jaehyun hanya bisa tertawa dengan komentar rekan-rekannya yang mengaitkan hubungan mereka dengan pernikahan.

Tiba-tiba Doyoung kaget karena melihat ada Tante Wendy yang tiba-tiba datang di hadapannya.

Doyoung: "Tante bekerja di sini?" tanya Doyoung pada tantenya, dengan wajah yang seperti tidak percaya akan fakta tersebut.

Wendy: "Tante yang memiliki kafe ini," jawab Wendy pada Doyoung dengan tegas. Doyoung pun tidak percaya bahwa Tante Wendy dapat memiliki kafe pada usianya yang masih muda seperti ini.

Tante Wendy pun pergi ke dalam ruangan karena ada beberapa kerjaan lainnya yang harus di lakukan. Di situasi ini, Doyoung pun merasa kaget dan heran, karena belum pernah dengar tentang bisnis Tante Wendy yang lain. Ini juga adalah salah satu rahasia yang baru di ketahui Doyoung dan Jaehyun.

Waktu sudah menunjukan jam 8 malam dan itu menandakan bahwa mereka harus pulang. Akhirnya, mereka masuk ke dalam, menuju meja yang tadi dan akhirnya mereka pun pulang. Mereka pun tiba di rumah dengan pakaian rumah, dan untuk saat ini, mereka hanya bisa bersantai dan menikmati waktu bersama.



Untuk sekarang segini dulu yah all,

Vote, comment, share

maunya kamu aja (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang