chapter 12

64 16 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Happy reading all
.
.
.
.

Pagi ini, Doyoung tengah berada di rumah sakit sambil menangisi Jaehyun yang masih belum sadar sampai saat ini. Ia merasa sangat bersalah, padahal temannya sudah memberikannya peringatan bahwa itu bukan salahnya, dan itu semua karena Braddy.

Tak lama setelah beberapa detik, ada orang wanita yang masuk dengan mengucapkan cacian dan penghinaan pada Doyoung, yang saat itu masih mengenakan pakaian yang ketat dan pendek. Doyoung pun berpikir bahwa dia adalah wanita yang tidak baik, dan mungkin seperti lonte.

Wanita itu terus-terus memarahi Doyoung, karena ia berpikir bahwa Doyoung adalah penyebab Jaehyun masuk rumah sakit, padahal bukan. Jadi, beberapa masalah yang terjadi, tidak pernah terpikirkan sebelumnya, bahkan diinginkan sama sekali.

Ten: "mending  pergi lu, bodoh!! Sebelom gue panggil satpam"

Ten yang ingin memukul wanita tersebut, terus-terusan dan di tahan oleh Renjun dan juga YangYang.

Akhirnya, Jaehyun sadar dengan cepat. Doyoung memanggil suster dengan tombol yang tersedia, dan wanita itu langsung menghampirinya. Doyoung pun merasakan rasa yang tidak enak di dadanya, serasa di tusuk ribuan pisau. Dan juga, saat suster datang untuk memeriksa Jaehyun, Doyoung pun menjadi khawatir dengan Jaehyun.

Syukur, Jaehyun sudah agak baik, dan hanya perlu istirahat yang cukup dan minum obat saja. Namun, wanita itu mendorong Doyoung dengan keras, hingga Doyoung terjatuh di lantai. Untungnya, ia tidak terkena dampak yang parah.

Naeun: "Pergi atau lu gue bunuh hidup hidup di sini?!"

Ancam Naeun Doyoung, yang langsung mengajak teman temannya meninggalkan kamar suaminya, sambil menangis.

Doyoung:"Kenapa jadi begini? Dia siapa? Srutt"

Yangyang:"Idihh lap nih hidung lu jijik bjirr"

Nama juga hidup pasti ada aja cobaannya. Mungkin ini cobaan Tuhan, untuk mengetahui apakah Doyoung setia atau enggak dengan Jaehyun meskipun terlalu dengan cepat...

Renjun:"Lho, ada rencana untuk pergi ke bulan madu gitu?..."

Pertanyaan renjun yang ingin mengetahui apakah Doyoung dan suaminya memiliki rencana untuk pergi bulan madu.

Ten:"Masih sempet sempetnya untuk hal begituan di situasi begini bjir lah. Jangan banyak tanya, yang ada malah tambah jadi pusing"

Jawaban Ten yang menyarankan agar Doyoung dan suaminya tidak perlu terlalu memikirkan rencana bulan madu karena dapat membuat mereka lebih pusing.

Doyoung:"Sarapan dulu enggak yah? Laper gue soalnya makan bubur di depan rumah sakit gitu kali ya"
Doyoung yang ingin makan bubur di depan rumah sakit agar dapat mengisi perutnya yang sudah terlalu lapar.

Ten:"Ayo lah kuyy, laper gue"

Ten yang menyambut ajakan Doyoung untuk makan bubur di depan rumah sakit, karena ia juga merasa lapar.

Mereka pun akhirnya keluar dari rumah sakit untuk menuju ke tukang bubur. Mereka memesan bubur, dan menunggu buburnya siap. Seorang Doyoung pun makan buburnya sambil meneteskan air mata dan sesegukan, seakan-akan ia tidak dapat memendam emosi dan rasa sedih yang ia rasakan saat itu.

maunya kamu aja (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang