chapter 5

125 33 0
                                    

Sekarang doyoung sudah pulang dari jalan-jalannya, dan ia pun melemparkan tasnya ke sofa dengan sedikit ngomel-ngomel. Dia pun langsung duduk di sofa dan mulai mengomeli segala sesuatunya, karena mungkin perjalanan yang tadi membuatnya cukup lelah dan tidak nyaman. Ini pun menjadi salah satu momen yang biasanya dia lakukan untuk dapat menenangkan diri dan menghabiskan sisa-sisa waktu ini dengan lebih santai dan nyaman.

Linda: "Kamu kenapa sih, kak?"

Mamah Linda yang berada di sofa tersebut sadar bahwa anaknya sedang ngomel-ngomel. Dia pun bertanya padanya dengan nada yang sedikit khawatir, karena khawatir dengan apa yang dialami anaknya.

Doyoung: "Ada hal yang mau aku ceritakan, tapi aku tidak bisa katakan,"

Doyoung pun berbicara dengan nada yang serius, karena dia hanya dapat memberitahu sedikit apa yang sedang terjadi tanpa menaruh perasaan yang terlalu baik pada topik tersebut.

Doyoung dengan berani menceritakan segala sesuatunya pada mamah Linda. Dia pun sangat kesal karena mamahnya tidak memberi tahu dia bahwa calon suaminya adalah seorang duda dan memiliki 5 anak. Di sini, Linda pun mencoba untuk memahami apa yang dialami putrinya dan mengamini segala perasaan yang dirasakan oleh Doyoung. Dia pun mencoba untuk membantu putrinya untuk bisa menghabiskan waktu dengan lebih baik, di mana ia dapat menggunakan waktu ini untuk bisa rileks dan tidak perlu khawatir dengan masalah tersebut.

Linda: "Maafkankan mama, nak. Mama cuman takut kalau kamu tahu Jaehyun adalah duda, maka permintaan terakhir mama untuk jodohkan kamu dengan seorang yang baik tidak akan bisa terlaksana. Hal ini mungkin sedikit sulit untuk dimengerti sekarang, tapi mama hanya ingin yang baik untukmu, nak."

Mamah Linda berbicara dengan suara yang lembut dan santun. Dia pun ingin menjernihkan keadaan dan membuat Doyoung harus menghabiskan waktu dengan lebih baik, tanpa perlu khawatir dengan masalah yang ada.

Doyoung: "Aku benci sama mamah."

Doyoung pun berlari ke kamar dengan marah, lalu menutup pintu dengan keras. Orang-orang yang ada di dalam rumah hanyalah bisa kaget dengan reaksi keras Doyoung, yang tampak tak ingin tahu dengan alasan-alasan yang disampaikan oleh mamanya. Doyoung pun berbaring di atas kasur dengan marah, bahkan ia tidak menguncinya dengan keras. Ia tampak begitu marah dan tak ingin berbicara dengan ibunya lagi.

Ten: "Kenapa sih lu? Datang-datang langsung kek kesurupan?"

Ten langsung berbicara dengan nada agak keras, mungkin karena kesal dengan reaksi Doyoung yang mendadak marah karena urusan yang tak disangkanya. Dia pun bingung dengan apa yang terjadi dengan Doyoung, dan mencoba untuk terus mengajari Doyoung agar bisa berpikir secara logis dan tak reaksioner.

Doyoung pun langsung menjelaskan apa yang terjadi pada diri sendiri tadi. Ia bercerita tentang bagaimana dia mengetahui bahwa Jaehyun adalah seorang duda yang memiliki lima anak, yang membuatnya marah karena tidak pernah diinfokan oleh orangtuanya sama sekali. Ten yang mendengar cerita dari Doyoung pun berpikir bahwa Doyoung yang reaksioner yang harus dapat mengontrol emosinya agar tidak membuat keputusan yang buruk.

Renjun: "Apa yang salah dari Jaehyun menjadi duda?"

Namun di tengah percakapan, yang lain juga memiliki ide. Yangyang menyarankan Doyoung untuk menikah dengan Jaehyun dan ia bisa menjadi sebuah sugar baby, di mana ia dapat memiliki apa yang diinginkannya. Hal ini pun mendorong Doyoung untuk membahas lebih lanjut tentang ide tersebut, yang menurutnya adalah ide yang baik dan cerdas. dia pun memuji yangyang karena idenya yang bagus, dan juga mengambil waktu untuk bisa diskusi lebih lanjut.

Besok, rencananya mereka akan fitting gown untuk pernikahan mereka, dan mencicipi makanan untuk acara wedding mereka. Segala sesuatunya sudah siap dan mereka hanya tinggal menunggu hari-H yang sudah dekat, di mana mereka dapat menyempurnakan segala persiapan ini. Hal ini tentunya membuat mereka semakin antusias dan tak sabar menunggu hari pernikahan mereka yang akan segera tiba.

Renjun tiba-tiba saja melihat Taeyong tadi pagi memberikan makanan untuk Ten. Hal ini pun membuat mereka bertanya-tanya, karena mengonfirmasi hal tersebut dengan Ten. Namun Ten tampak tidak ingin menanggapi hal tersebut, dan memilih untuk tetap dalam keprcayaan sendiri. Hal ini pun membuat Renjun dan yang lainnya kesal dan tak bisa melakukan apa-apa selain dari menunggu pesta pernikahan mereka untuk dapat melihat apakah Taeyong akan muncul dan dapat menyiratkan soal hal tersebut.

Doyoung pun beranjak menuju pintu dan untuk membukanya, yang di disodorkan padanya tersebut tampak seperti sebuah kado. Namun Doyoung tampak bingung karena ia tak tahu bahwa hari ini tidak ada yang merayakan ultah. Siapakah yang memberi kado ini padanya? Doyoung pun mencoba untuk menebak siapa yang mungkin memberinya kado ini. Apakah itu dari orangtuanya, atau mungkin dari Jaehyun? Atau mungkin ada orang lain yang memberinya kado ini? Doyoung pun sangat penasaran.

Doyoung pun menemukan sebuah surat di dalam kado tersebut. Di surat itu, ada permintaan maaf dari seseorang yang tidak sengaja merusak foto kartu yang dimiliki Doyoung, bahkan merobeknya! Seseorang itu pun membelikan 10 album photocard baru dan berharap bahwa Doyoung dapat menerima permintaan maafnya dan juga memaafkan dia. Hal ini pun membuat Doyoung menjadi bingung dan heran, karena tak pernah ada seseorang yang berani merusak koleksi photocardnya.

Doyoung pun dengan lambatnya ingat tentang cerita Jaehyun, yang ternyata juga pernah merusak koleksi photocardnya Doyoung. Hal ini pun membuatnya jadi tak begitu marah, karena setidaknya Jaehyun sudah berupaya untuk memperbaiki kesalahan yang sudah dilakukan. Ia pun menganggap hal tersebut sudah selesai dikerjakan, dan mereka dapat fokus pada pernikahan mereka yang akan segera tiba.

Teman-teman Doyoung merasa kaget karena mereka begitu banyak grup favourit mereka. Hal ini pun membuat mereka langsung menghampiri Doyoung di kasur dan sangat penasaran dengan apa yang akan terjadi.

Doyoung pun dengan senang hati menunjukkan album-album photocard boy band favorit mereka, dan juga membagikan cerita-cerita yang mereka lalui dengan band-band populer ini. Hal ini pun sangat menyenangkan bagi mereka semua, karena mereka semua sangat mencintai grup-grup ini dan memiliki cerita yang menyenangkan bersama mereka juga.

Yangyang: "Loh, belum pernah minta, tapi udah dikasih banyak barang yang lu suka. Gimana pun lu  minta, pasti hoki banget, 'kan?"

Yangyang tidak bisa melunakkan perannya dan menunjuk ke album-album favorit boy band yang ia sukai, yang sudah di kasih oleh Doyoung. Ia pun menanyakan kesuksesan Doyoung yang bisa dapat album-album favoritnya, meskipun ia belum pernah sampai minta.

Segini dulu all

Comment, vote, share!

See you next chapter all

maunya kamu aja (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang