chapter 4

150 36 1
                                    

Happy reading all
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi ini, Doyoung masih libur, ia akan lanjut kuliah di hari Senin. Saat Doyoung sedang menghabiskan waktu liburnya di kamarnya mientras memainkan ponselnya, tiba-tiba pintu kamar Doyoung di ketok. Karena penasaran, Doyoung pun bangkit dari kasurnya dan kemudian membuka pintu kamarnya. Ia melihat Jaehyun yang sudah berdiri di depan kamarnya, dengan pakaian kasual ala pacar yang bisa diterima.

Ten: "Cie, cie, pagi-pagi gini udah di samperin sama calon suami aja, haha." Ejek Ten dari kursinya, sambil melihat Doyoung dan Jaehyun dari pintu kamar.

Kedatangan Jaehyun ke rumah Doyoung untuk mengajak Doyoung jalan-jalan lagi walaupun hari ini mereka berdua sedang libur. Ini sebenarnya semua ide ibu Doyoung, yang tujuannya untuk bisa saling mengenal dan dekat satu sama lain. Awalnya, Doyoung menolak untuk di ajak jalan-jalan, tetapi ia tidak bisa menolak sepenuhnya karena itu adalah paksaan sang ibu yang dia harus menurut.

Sekarang dia sudah cantik dengan baju simple dan sederhana hari ini. Tanpa dia sadar, bajunya bahkan sudah become a couple. Dan seperti biasanya, dia juga berpamitan pada ibunya sebelum pergi jalan-jalan. Namun, saat dia keluar dari pintu rumah, Doyoung kaget melihat ada lima anak, satu cewek dan empat cowok yang membuatnya terkejut.

Jaehyun: "Bisa saya jelaskan nanti di mobil," kata Jaehyun sambil berjalan towards mobil, di mana ia akan menunggu Doyoung untuk bergabung dengannya.

Sekarang mereka sudah berada di mobil dan Jaehyun pun sedang menjelaskan apa yang terjadi. Namun saat Jaehyun mengucapkan kata "duda", Doyoung pun terkejut. Jantungnya rasanya pindah dari tempatnya, bahkan dia tidak berpikir kalau dia akan menikah dengan seorang duda.

Istri Jaehyun meninggal saat melahirkan anak terakhir, yang ternyata adalah anak kembar berjumlah 4. Hal ini cukup mengejutkan Doyoung, karena dia mengingat bahwa Jaehyun tidak pernah mencintai istri dan anak-anaknya yang sudah ada. Di belakang semua ini, ada alasan yang sangat tragis, dan Doyoung yang mendengarkannya pun mencoba untuk memahaminya, di mana sang istri berjuang untuk bisa memiliki anak agar Jaehyun bisa jatuh cinta padanya.

Namun, setelah mendengarkan penjelasan dari Jaehyun, Doyoung merasakan sejenak kesedihan yang dialami istri Jaehyun yang sudah meninggal. Sayangnya, mereka berdua tidak menikah karena cinta, melainkan karena perjodohan yang diatur oleh orangtua mereka. Jaehyun pun tak pernah bisa mencintai sang istri yang sudah meninggal, yang memaksanya menikahi wanita itu hanya demi bisa memiliki anak-anak.

Benar, apa yang dilakukan Jaehyun tidak salah. Cinta tidak bisa di paksa, dan tidak bisa dijadikan alasan untuk menikahi seseorang, jadi Jaehyun memang tidak pernah salah untuk tidak pernah mencintai sang istri yang sudah meninggal.

Mereka tak sadar, saat mereka sudah tiba di Restoran yang dipilih Jaehyun untuk makan siang ini. Mereka pun turun dari mobil dan masuk ke dalam restorannya, yang disambati oleh Pramugara yang ramah.

Mereka pun duduk di salah satu kursi yang kosong. Tidak lama setelah duduk, pramusaji yang ramah datang menghampiri mereka guna menerima pesanan menu mereka, yang mungkin saja adalah menu favorit Jaehyun di Restoran ini.

Sekarang mereka akan menunggu menu yang sudah dipilih untuk disajikan. Jaehyun mungkin akan memesan menu favoritnya di Restoran ini.

Akhirnya makanan tiba, dan mereka semua mulai makan. Sayang sekali, untuk Doyoung, dia harus menyuapi anak Jaehyun yang akan menjadi anaknya sendiri nanti. Hal ini pun membuat Doyoung cukup sulit untuk dapat makan dengan tenang. Tapi, mau bagaimana lagi, ini adalah realita hidup yang harus Doyoung hadapi.

Doyoung:"nyusahin bet anak lu, sumpah" kata Doyoung kepada Jaehyun dengan suara keras.

Jaehyun:"Jika kamu bilang seperti itu berarti kamu bilang ke anakmu sendiri," jawab Jaehyun dengan nada yang lebih lembut daripada Doyoung.

Makanan-makanan pun sudah selesai, dan mereka sekarang sudah duduk-duduk di Restoran ini. Mereka pun menikmati waktu-waktu yang indah ini selagi dapat.

Setelah makan-makanan, Jaehyun tiba-tiba pergi ke tempat toilet dan meninggalkan Doyoung Sendiri. Doyoung pun memilih untuk menunggu kebalik Jaehyun di Restoran ini dan mencoba untuk membunuh waktu dengan bercanda bersama anak anak jaehyun.

Doyoung: "Hy, nama kalian siapa? Boleh kan kalau tante tahu?"

Bryan: "Boyeh kok tante aki Byien,"

Doyoung mencoba untuk memahami perkataan Bryan, yang terlalu sulit untuk dia pikirkan. Dia pun melempar senyumannya ke Bryan dan Bryan pun kembali melemparkan senyuman yang ramah kepadanya. Doyoung pun terus mencoba untuk terus berkomunikasi dengan Bryan, bahkan meskipun dia perlu sedikit ekstra untuk memahami perkataan-perkataan Bryan yang mungkin terdengar cadel, tapi justru jadi hal yang memancing senyum di wajah Doyoung.

David: "Tante, hamik di ual ikah apa,"

Doyoung memahami pertanyaan dari David, meskipun agak sedikit cadel dalam pengucapan. Dia pun mencoba untuk menjawab pertanyaan dari David dengan cara yang ramah dan santun.

Daniel: "Ce-ce-melem aku dengel papa bilang gitu tante,"

Meskipun doyoung tidak percaya, Daniel mungkin saja telah mendengar dari papanya  tentang kalimat yang Doyoung sampaikan kepadanya. Anak-anak kecil seringkali memiliki telinga dan ingatan yang bagus, jadi mungkin Daniel ingat perkataan itu dan mengulanginya di hadapan Doyoung. Meskipun begitu, Doyoung berprinsip untuk tidak memercayai perkataan anak kecil yang tidak dapat dikonfirmasi.

Doyoung: "Kalian bukan anak di-"

Baru saja Doyoung akan bertanya, tapi tiba-tiba Jaehyun sudah datang dan  yang muncul, membuat Doyoung merasa terkejut dan ia pun tidak mungkin melanjutkan pertanyaan yang ia akan tanyakan. Di situlah momentum pertanyaan yang belum sempat dia tanyakan pun hilang, dan sepertinya Doyoung akan menunggu saat yang tepat untuk dapat menanyakan pertanyaan itu lagi.

Sekarang mereka semua sudah di dalam mobil, tapi pertanyaan Bryan masih terus-terusan ada di pikiran Doyoung. Karena dia merasa penasaran, Doyoung pun menanyakan hal tersebut kepada Jaehyun dengan berani.

Doyoung: "Ada yang mau gue tanyain ke lu, Jaehyun?"

Jaehyun pun menjawab pertanyaan dari Doyoung dengan senyum ramah, dan Doyoung pun dengan percaya diri untuk menanyakan pertanyaan yang ada di pikirannya.

Jaehyun: "Nanya aja"

Jaehyun pun tampak menjawab pertanyaan dari Doyoung dengan santai. Hal ini pun membuat Doyoung sedikit terkejut, karena dugaan yang dia miliki rupanya benar.

Doyoung: "Anak-anak di belakang bukan anak di luar nikah, kan?"

Doyoung tiba-tiba menanyakan hal ini ke Jaehyun tanpa diduga-duga, yang membuatnya kaget. Ini juga membuat Jaehyun  sedikit heran dari mana dia tahu hal tersebut.

Segini dulu yah all

Jangan lupa vote dan comment all share juga ke sijeuni lainya

See you on next chap

maunya kamu aja (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang