chapter 13

60 16 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Happy reading all
.
.
.
.

Pagi hari ini, Doyoung, yang tengah sibuk dengan laptopnya dengan tugas kuliahnya, sedangkan anak-anaknya melakukan kegiatan mereka masing-masing, dengan Doyoung yang menyaksikannya dengan riang gembira.

Rencana hari ini, Doyoung, yang tidak ingin pergi kemana-mana, hanya ingin menemani suaminya di rumah sakit saja, dan di sisi lain juga, ingin menemani anak-anaknya yang akan melakukan kegiatan-kegiatan mereka di rumah sakit.

Naeun, yang tetap santai dan tenang, mengatakan pada Doyoung dengan nada yang santai dan bercanda

Naeun:"Awas ya lu, jaga-jaga, karena gue akan santet lu."Naeun, yang memang suka bercanda dan bergurau, yang tampaknya tak sedikit pun takut dari pernyataan santet yang diucapkannya pada Doyoung.

Namun, Naeun, yang juga memiliki ide yang bagus dan jahat untuk dilakukan, harus benar-benar melakukannya, karena sepertinya dia sudah sedikit cemburu pada suaminya Doyoung. Ide atau rencana yang dimaksud Naeun apa, atau apa yang akan dilakukannya pada suaminya Doyoung tersebut?

Doyoung:"daddy, aku ajak anak-anak cari makan dulu yah"

Daniel:"Bye bye papiah"

Daniel yang manis dan lucu, dengan senyum yang lebar sambil melambaikan tangannya, yang dengan manisnya di gendong oleh sang mama, dan di saat yang sama juga melewati kasur sang papa yang masih dalam keadaan tiduran di sana.

Di sisi lain, Naeun, tampaknya sedang merayu orang tua atau orang tuanya untuk segera menikahi Jaehyun, yang tampak menyukai Naeun, yang saat ini juga masih belum menikah dengan orang lain. Naeun tentu saja tidak ingin kehilangan Jaehyun yang tampak baik hati dan tampan itu.

Ia bahkan meminta agar pernikahannya dengan Jaehyun dapat dilangsungkan dengan cepat, dan di setujui oleh kedua orang tuanya. Ia juga memiliki ide yang sedikit tidak mulia untuk menyakiti Doyoung, seakan-akan segala cara akan dilakukan demi Jaehyun, yang tampak baik hati dan tampan tersebut.

Naeun langsung menuliskan sebuah kata-kata yang akan ditempatkan di mading tempat belajar Doyoung. Dia tahu hal ini, karena sebelumnya, dia pernah sangat sering memantau atau memata-matai Doyoung. Secepat kilat, dia langsung menyalakan mobilnya dan pergi ke tempat belajar Doyoung. Sesampainya di tempat kuliah, dia langsung menempelkan kertas yang dia tulis sebelumnya, pada semua mading yang tersedia.

Namun, saat Naeun hendak pulang, dia diculik oleh seseorang, dan dibawa ke suatu ruangan. Di ruangan itu, Naeun langsung di ikat pada tempat duduknya, dengan cahaya lampu yang begitu terang di atasnya. Terdampak oleh cahaya lampu yang terang dan tak biasa tersebut, Naeun yang belum pernah merasakan yang seperti itu, tampak sedikit kebingungan.

Naeun, yang masih tak dapat bergerak karena masih di ikat pada kursi, dengan cemberut, mulai melihat ada yang mendekat di depannya. Ia tampak sedikit tegang, karena siapapun yang ada di depannya, tampak menyembunyikan identitas atau wajahnya. Ia hanya dapat melihat langkah kaki orang tersebut, yang perlahan-lahan menuju pada dirinya...


r

addy:"Tenang aja gue gak mau menyakiti lu, gua cuman mau lu bantu biar gue bisa deket lagi sama cewe gua"

Naeun:"Tunggu cewe siapa? Apaan sih ini?"

Braddy:"Lu kan mau Jaehyun kan? Gua bisa bantu untuk itu, asalkan lu bantu gua juga"

Naeun:"Okey deall tapi..."

Braddy:"Soal upah gak usah takut 1m buat lu"

Doyoung yang sudah selesai makan siang bersama anak-anaknya di rumah sakit, dan masih dalam keadaan cedera karena insiden kemarin, dan saat ini dengan pergi menuju ke kamar Jaehyun, dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil, dan mereka menaiki lift yang ada di rumah sakit tersebut, untuk menuju ke kamar Jaehyun, yang tampaknya masih dalam keadaan tidur karena kesakitan yang dialaminya saat terluka di hari sebelumnya.

Sekarang ini, cuaca di luar memang tidak mendukung untuk mereka yang ingin keluar dari rumah sakit, karena hujan deras yang sudah mulai reda-reda itu. Hujan lebat yang turun secara tiba-tiba itu menjadi penghalang untuk mereka yang ingin keluar dari rumah sakit, dan harus melindungi anak-anaknya yang kecil-kecil dari hujan lebat ini.

Jaehyun, yang selesai makan siang yang disajikan oleh anak-anaknya dan Doyoung, saat ini tengah menonton televisi, yang juga disertai oleh anak-anaknya yang masih kecil-kecil, dan juga Doyoung yang selalu setia mendampingi.

Beberapa menit kemudian, Suster, yang menjadi petugas medis di rumah sakit, datang untuk melihat kondisi Jaehyun, yang sedang menonton televisi.
Suster tersebut, memeriksa suhu tubuh Jaehyun, yang baru terluka karena luka tusukan yang dialaminya pada hari sebelumnya, dan juga untuk memeriksa apakah infusnya masih belum habis, atau mungkin saja masih ada sisa-sisa di dalamnya.

Suster di rumah sakit, yang berperan sebagai petugas medis, yang terus memeriksa kondisi Jaehyun, yang tampak masih dalam keadaan cedera karena insiden di hari sebelumnya, dan infusnya yang masih banyak, akhirnya keluar dari kamar Jaehyun, untuk mengecek kondisi para pasien lain yang mungkin tengah membutuhkan perawatan atau pemeriksaan dari pihak medis rumah sakit tersebut.

Di sisi lain, Naeun dan Braddy, yang sebelumnya belum punya strategi yang jelas, untuk bisa menikmati waktu berdua dengan Jaehyun, yang akan dilakukan dengan berpisah, dan mereka juga sudah ada di depan kamar Jaehyun, yang tampak hanya berdua. Bagaimana strategi mereka akan dilakukan, dan apakah strategi yang mereka buat akan membuat Jaehyun terkesan dan tak menolak, dan bisa langsung jatuh ke tangannya Naeun?

Naeun, yang sudah menyusun rencana, akan datang hari berikutnya, besok pagi, dengan membawa kedua orang tua Jaehyun, untuk bisa mengusankan Jaehyun untuk Segera menikahi Naeun, yang saat ini masih tidak menikah, atau belum memiliki pasangan.

Doyoung dan Jaehyun, yang saat ini sudah memiliki hubungan yang baik, tengah mengobrol tentang hal-hal yang masih biasa tersebut, antara lain tentang kehidupan sehari-hari, tentang teman-teman lain, dan juga tentang hal-hal yang belum mereka alami.

Jaehyun:"Ternyata kamu gak seburuk yang saya bayangkan ya babby, kamu cocok jadi pelawak."

Jaehyun, yang memang memiliki hubungan yang baik dan berat sebelah dengan Doyoung, yang sekaligus juga merupakan temannya, mengatakan pada istri yang dicinta, secara santai, bahwa dia ternyata tak seburuk yang dia bayangkan, dan secara lucu dan romantis, bahwa Doyoung, yang pernah menjadi temannya tersebut, akan cocok jadi sebagai seorang pelawak.

Doyoung:"terserah daddy aja lah,"

Doyoung, yang memang sangat merindukan suami yang ia miliki, yang mungkin memang tidak seburuk yang ia bayangkan, juga ingin sang suami, yang memang sudah menjadi ayah dari anak-anaknya, agar tak membuatnya, Doyoung, merasa seram atau takut, dan harus lebih lembut dan romantis dalam menjadi suami dari Doyoung, yang memang sudah bersamanya dan punya anak-anak dari sang suami tersebut.

Segini dulu all

Vote comment follow

maunya kamu aja (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang