chapter 11

79 20 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Happy reading all
.
.
.
.

Pagi ini, Doyoung masih tidur. Tapi, beberapa menit setelahnya, ia bangun dan duduk di kasur, saat ia melihat dirinya sendiri. Ia pun langsung berlari ke kamar mandi, dengan selimut yang masih berbalut di atasnya.

Jaehyun yang merasa Doyoung tidak ada di sebelahnya langsung terbangun dan mencari sang istri. Ternyata, istri-nya memang sedang berada di kamar mandi.

Namun, saat Jaehyun melihat jam, ia pun menanyai Doyoung.

Jaehyun: "Baby? Ada kelas pagi kan hari ini?"

Doyoung: "Oo, iyaaa... amjink... bisa bisanya telat nggak ada waktu buat mandi nih bangsat."

Doyoung pun dengan buru-buru bergegas untuk berganti baju, meskipun ia sudah sempat mencuci muka dan juga sikat gigi. Dalam perjalanan, Doyoung pun bertemu dengan salah satu tukang ojek.

Hendery: "Ke kampus kan neng?"

Doyoung: "Iya bang, btw kok bisa tau?"

Hendery: "Lupa sama gue, young?"

Doyoung tampak heran, karena Hendery tiba-tiba saja punya pengetahuan tentangnya, padahal sebenarnya mereka baru saling mengenal pada hari itu.

Doyoung: "Lu siapa sih? Gak kenal gue sama lu ya."

Hendery: "Ini gue Mantan lu Hendery masa lupa?"

Doyoung: "Oh.... maaf, saya udah nikah bang."

Hendery: "Tapi lu ingat kan sama gue? Tenang gue udah engga suka sama lu, gue udah mau nikah juga."

Doyoung:"Astaga... ini Hendery? Mantan gue yang suka nyiksa ikan cupang tetangga itu?"

Hendery: "Yoiii... bener banget... tadi gue lihat anak-anak lu pada lucu banget pas nungguin elu deh."

Doyoung: "Kok lu bisa tau alamat rumah gue?"

Hendery: "Cari tau lah... masa tiba-tiba ada yang ngasih alamat rumah lu untuk alasan yang aneh."

Doyoung: "Ya ada kok... biasanya yang kelilit pinjol alternate untuk bayar."

Hendery: "Btw elu ingat Braddy? Mantan elu, ya? Tujuan gue nyari elu karena dia balik ke sini... ketahuilah korbannya ada 12 biji yang dihamilin... dan juga ada 15 biji anaknya di mana-mana, including yourself, ya."

Doyoung: "Yaa gue ingat, Braddy? Mantan gue yang suka ngewe cewe sampe mati itu korbanya ada 12 biji yang mati dan yang di hamilin... juga ada 15 biji anaknya di mana-mana bjirr. Braddy itu hampir jadi korban, gue?"

Hendery: "Benar banget... Braddy itu hampir jadi korban... dan mungkin Elu juga... elu kan tau korbannya ada 12 biji yang di hamilin...dan juga ada 15 biji anaknya di mana-mana... Braddy adalah salah satu dari korbannya... dan mungkin elu juga... itu sebab gue nyari elu dia ke sini buat ketemu elu."

Tanpa sadar, Doyoung sudah sampai di kampusnya dan lari secepat mungkin ke kelas, untuk tidak terlambat.

Doyoung pun tepat waktu, karena dosen-nya baru tiba sehingga ia pun belum terlambat.

Doyoung pun dengan bersemangat menyelesaikan mata kuliahnya, sampai pada akhirnya, waktu menunjukan sudah selesai kebetulan hari ini 1 mata keliah saja. Doyoung lantas keluar dari gerbang kampus dengan sukacita, porém tiba-tiba ada seseorang yang membekap mulutnya dengan cepat, sehingga Doyoung pun tidak bisa menghirup nafas dan pingsan.

📞📞 📞
MY DADDY
Accept |decline

Jaehyun: "Kok gak di angkat sih baby? Kan mau nitip susu."

Karna tidak kunjung di angkat, Jaehyun pun bertanya kepada Johnny, yang kebetulan berada di sebelahnya. Ia pun meminta untuk bertanya pada Taeyong, karena siapa lah yang tahu, mungkin Doyoung sedang bersama dengan ten pada saat ini. Namun, hanya gelengan  yang tidak jelas dari Taeyong sebagai jawaban membuat Jaehyun panik.

Jaehyun semakin panik, tetapi teman-teman terus menebarkan kepositifan kepada Jaehyun. Beberapa jam pun sudah berlalu, namun Doyoung masih tidak dapat dihubungi, padahal teman-teman juga sudah mencoba untuk menghubungi Doyoung lewat chat, tetapi tidak ada balasan dari Doyoung. Ten yang-yang dan Renjun pun akhirnya pergi ke rumah Doyoung untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Doyoung dan juga alasan mengapa ia tidak dapat dihubungi.

Di sisi lain, saat ini Doyoung sedang berada di ruangan yang sangat gelap, dengan tangannya diikat. Ia juga sudah sadar bahwa apa yang ia lihat hanyalah lelaki yang menggunakan topeng hitam yang sedang merobek paksa baju-nya dengan cepat. Doyoung tidak di sisakan baju satu pun, sementara ia hanya dapat menangis.

Payudaranya dilerai dengan sangat keras, dan ia pun berusaha keras untuk menolak, Namun tetap tidak dapat. Tanganya juga di ikat dengan kuat, sehingga satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh Doyoung adalah berteriak dan menangis dengan keras.

Di sisi lain, Jaehyun masih dengan paniknya, tetapi tiba-tiba Yangyang terfikir untuk menelepon Hendery, karena ia tahu bahwa Hendery lah yang memberi tahu tentang semuanya, dan Hendery pun tahu di mana Braddy berada. Dengan cepat, ia langsung menelepon Hendery, dan benar dugaanya, Hendery tidak butuh waktu lama, ternyata Braddy sudah menculik Doyoung.

Hendery pun langsung tiba di rumah Doyoung, dan langsung mengajak mereka semua ke tempat Braddy berada. Jaehyun mengikutinya dengan mobil Porsche-nya, dan Hendery di depan untuk mengawal mereka.

Mereka tiba di tempat di mana Braddy berada. Saat Jaehyun masuk, ia pun melihat baju Doyoung yang sudah robek. Hal ini dapat memberi kesan bahwa Jaehyun tampak sangat marah pada Braddy, karena ia tidak senang dengan apa yang terjadi pada Doyoung.

Jaehyun: "Bajingan!!! Gua ngurus istri sendiri aja gak bisa! Terus, gimana kalo istri di perkosa bjirrrrr ahhhh tai!!!"

Sambil mengangkat baju WinWin, JaeHyun menjadi pelampiasan amarahnya

Taeyong:"Tenangin diri sendiri, Jae!"

JaeHyun: "Istri gue lagi dalam masalah!"

Johnny: "Elu jangan jadi emosi, mending pikirin solusi masalahnya!"

Ten: "Stop! Ini teman gue lagi dalam masalah, kalian semua masih sempet berantem!"

Tiba-tiba Hendery pergi begitu saja, dan diikuti oleh yang lain, di belakang. Mereka di beri alat golok satu demi satu oleh Hendery, saat sampai di sebuah kamar. Pintunya langsung dijebol oleh Johnny, dan dilihatnya Doyoung yang sudah sekarat karena ulah Braddy. Ten yang yang dan Renjun langsung mendekati Doyoung, yang sudah sesegukan dan menangis. Ia sempat berupaya keras untuk melawan, hanya saja tenaga Braddy lebih kuat, hingga Doyoung menjadi biru di sekujur tubuhnya.

Ten mengambil selimut yang ada di situ dengan cepat, dan menyelimuti Doyoung yang sudah sekarat. Di sisi lain, yang lain saat ini sudah sedang memukul Braddy, dan teman-temannya.

Namun, saat Jaehyun tengah ingin memukuli Braddy, ia tiba-tiba di tusuk dengan pedang di bagian perut kanannya, dan ia pun terjatuh dengan kesakitan sambil memegang pisau yang masih menusuk ke perutnya. Doyoung yang menyadari hal itu, langsung menghampiri suaminya yang sudah tergeletak dan menangis, dan perlahan mata Jaehyun yang mulai tidak jelas, dan pandangannya mulai tidak fokus.



Segini dulu all

Yuk comment yang mau ngamuk sama braddy di sini

Vote comment follow

maunya kamu aja (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang