5

2K 136 2
                                    

Tae sekarang sedang dikantor membahas pekerjaannya, dia sedang tidak fokus namun dia tak bisa mengabaikan tanggung jawabnya. Saat timnya sedang diskusi, tae terlihat melamun. Jeni yang duduk disebelahnyapun pengelus paha dalam tae. Tae mangalihkan pandangannya ke jeni. Tae pun menggenggam tangan jeni yang ada dipahanya.

Triiiing

Hape tae berdering. Tae langsung keluar dan mengangkat panggilan tersebut.

"Tuan kim, egi sudah datang kesekolah, tapi kami tak melihat dengan siapa dia datang. Tuan kim bisa datang kesini"

"Baik baik terimakasih seam, saya segera kesana, tolong jaga egi"

Setelahnya tae mau bergerak meninggalkan kantor, namun tangannya dicekal oleh jeni

"Tae ada apa"

"Jeen...", tae  memeluk tubuh ramping jeni. Tentu jeni menikmatinya, senyum merekah diwajahnya

"Jen.. egi sudah ketemu, aku akan menjemputnya", senyum jeni langsung hilang, namun kembali berusaha terlihat bahagia

"Benarkah, uri egi sudah ketemu?, cepat jemput dia tae... aku sangat khawatir", ucap jeni sambil melepaskan pelukannya.

"Baiklah, aku pergi sebentar. Tolong handle diskusinya"

Jeni mengangguk. Tae pun mulai melangkah, namun tangannya dicekal lagi oleh jeni. Tangan tae ditarik untuk bertengger di pinggang jeni. Tae hanya mengikuti. Kemudian tangan jeni yang lain mengelus rahang tegas tae, dan mendekatkan wajahnya ke tae

CUP

Bibir tae dikecup dan dihisab oleh jeni, dan taepun membalah. Jeni memberdalam ciumannya, sambil satu tanganya menuntun tangan tae untuk meremas gundukan jeni. Namun tae lebih mementingkan egi.

"Jen, aku pergi ya", ucap tae dan segera berlalu

Setelah punggung tae menghilang, jeni menghentak hentakan kakinya, dia menyumpahi egi dan berharap egi lenyap dari dunia ini.
.
.
.
.
.

Tae menyetir cukup kencang karena tak sabar ingin bertemu dengan egi, namun naas dia menabrak motor yang juga sedang melaju. Sebenarnya sang pengendara motor juga ugal ugalan, mereka anak sekolah yang berkeliaran dijam sekolah.

Beberapa teman dari anak motor itu mulai memgetok pintu mobil tae, dan terpaksa tae keluar.

"Heh lo bisa nyetir ga goblok", teriak suga

"Nak bisakan kau berbicara sopan pada orang yang lebih tua darimu", jawab ta

"Halah bangsat, elo t nabrak teman gue", bentak taemin yang baru saja membantu jk.

Tae sudah disudutkan dipintu mobilnya, dikepung oleh gang motor anak sMA, jujur tae agak takut mengingat para remaja ini bemar benar berdarah panas.

JK maju menghadap tae. Sedikit terdiam karena wajahnya sangat mirip dengan egi. Jk yakin dia appanya egi yang mau menjemput egi

"Ajushi, walaupun kau sibuk, tapi berhati hatilah, kau hampir membunuhku", ucap jk, kemudian dia membungkun dan menarik teman2nya untuk pergi meninggalkan tae

"Hei aku minta maaf.... semoga lukamu tak serius", teriak tae saat dia sadar kalau jk sudab mau pergi

"Okee ajushiii", teriak jk
.
.
.

Sambil melajukan motornya, senyum tersunging dari wajahnya. Dia membayangkan kalau yang mengemut miliknya adalah appanya egi... membayangkan yang bangun disampingnya adalah apa egi.

"Jk apa kau sakit, kenapa lututmu yang luka tapi otakmu yang rusak", suga

"Ah aku menyukainya, aku akan mendapatkannya", jk

"Suka siapa?", taemin

"Ajushi yang tadii? Tadi dia manis sih",, mingyu

"Iyaa.. dia milikku"

"Bahkan kau belum tae namanya", ucap suga

"Gyu, kau ingat platnya", jk

"Ingat...xxxx",

"Oke, kita bantu lacak", ucap suga

"Nah gitudonk"

"Apapun untukmu bontot", ucap yang lainnya.. jkpun tertawa geli mendengar jawaban temannya

Tae-Hyung (kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang