Setelah kejadian malam itu, suasana menjadi canggung. Jk memyesali perbuatannya yang terlalu terburu-buru dan mengakibatkan tae mulai menjaga jarak
Sudah seminggu berlalu, hari ini project tae selesai sehingga dia pulang lebih awal.
Pukul 7 Malam tae sudah berada di rumah. Suasana rumah lumayan sepi. Akhirnya tae berjalan menuju kamar egi dan mendapati JK yang sedang menggendong egi. Egi terlihat nyaman tidur dipelukan JK.
"Hyung sudah pulang", sapa JK
Tae hanya menganggung dan pergi meninggalkan JK yang masih menggendong egi. Selalu begini, tae hanya mengangguk atau menggeleng saat merespon JK, bahkan tak jarang tae benar benar menghindar.
.
.
.Malam ini tae duduk menonton tv, JK datang memghampirinya, dan duduk di sofa yang berhadapan dengan tae. Tae sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari TV
"Hyung, aku ingin bicara"
"Mmm.. bicaralah", jawab tae cuek tanpa memgalihkan pandanganya dari TV
"Kau masih marah? Aku sudah minta maaf, apa yang harus aku lakukan agar kau tak mendiamkan ku"
"Aku sudah memaafkanmu, namun hanya kecewa. Daan.... aku tak mendiamkan mu, hanya tak ada yang penting yang harus aku bicarakan dengan pengasuh anak ku, aku hanya menempatkan diri sesuai posisiku"
Jawabnnya tae sukses menghantam dada JK. Ah dia lupa kalau dia hanya pengasuh egi.
"Ah baik lah hyung, terimakasih", jawab JK memudian berlalu ke kamar.
Taklama dia turun lagi menggunakan jaket, dan berpamitan untuk keluar rumah. Tae hanya memgangguk seolah tak peduli.
.
.
.Setelah JK berlalu, tae mengusak mukanya kasar. Dia bingung dengan perasaannya. Hidupnya sedang berantakan, ditambah lagi kemunjulan JK yang sangat memuakan akhir akhir ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tae-Hyung (kookv)
Teen Fictioncerita seorang duda yang bekerja sebagai karyawan swasta yang cukup mapan, bertemu dengan berandalan yang masih SMA yang sukses memporakporandakan hatinya