Bagaimana keadaan Bali? Baik pagi, siang, sore apalagi malam tak pernah sepi, tempat yang terkenal sangat indah juga bersih, di penuhi orang lokal yang ramah juga para turis yang penasaran dengan seribu kejutan di pulau tersebut selalu menjadi alasan semua orang datang. Baik hanya sekedar singgah karena liburan, atau urusan pekerjaan yang memang dapat menjadi sebuah opsi agar sebuah pekerjaan menjadi menyenangkan.
Begitu juga pendapat Juan dan klien-klien lainnya, Juan yang bergelut di dunia hiburan tak mungkin memberikan tempat membosankan bagi klien yang akan membeli saham perusahaannya. Lelaki itu pandai bernegosiasi dengan mulut ramahnya.
Juan menyewa sebuah hotel dengan pemandangan paling cantik, lokasi yang menghadap langsung ke arah indahnya laut dan pantai pulau dewata, bagunan hotel memiliki desain tradisional yang khas, memiliki tempat meeting khusus juga berbagai hal lain dengan kualitas bintang lima. Juan sangat ahli dalam memanjakan koleganya, tak perlu di ragukan lagi.
Setelah urusannya dengan pekerjaan usai, Juan memutuskan untuk sedikit bersenang-senang, bagaimana dengan alkohol? Tentu saja Juan sangat menyukainya, lebih tepatnya saat ia tak sedang berada dekat dengan Marissa, tak ada seorang dokter yang mengawasinya, tak ada seorangpun yang akan membatasi seberapa banyak gelas yang akan ia tenggak juga mengomel jika ia terlalu mabuk.
Bar di tepi pantai dengan pamandangan karang yang indah juga di iringi suara deburan ombak merupakan pilihan pengusaha muda itu, Juan datang bersama seorang talent scouting dan salah seorang anggota direksi yang merupakan sahabatnya, Veronika dan Sammy.
"Lo lagi nyari model baru, kan, gue denger-denger bar sini tempat cewek-cewek cantik pada nongkrong," Ujar Sammy, mereka tengah duduk di depan meja bar, memesan tiga gelas bir sebagai permulaan.
"Gak susah nyari model di sini, cewek-cewek di sini gak ada yang gagal," Ujar Veronika semangat.
"Tuh liat, tu cewek mulus banget, tinggi lagi," Ucap Sammy si lelaki buaya darat yang padahal sudah memiliki seorang putra yang masih balita juga istri yang merupakan seorang aktris.
"Cewek kaya begitu, di Jakarta banyak. Sayang banget mata lo terlalu obralan," Cerca Vero yang membuat Juan yang menyimak tertawa geli karena ulah keduanya.
"Tipe talent yang lo mau kaya gimana, Ju?" Tanya Sam.
Juan yang tengah menghisap tembakaunya mengernyitkan dahi, ia berpikir, "mungkin kaya Niana."
"Mimpi, sih, kalo itu, Niana udah nolak banyak agensi besar, kita gak akan bisa bawa dia ke agensi." Kata Vero yang memang santai terhadap Juan, lantaran mereka bertiga telah berteman sejak duduk di bangku sekolah menengah atas.
"Tapi selalu ada cara buat dapetin apa yang harus kita dapetin," Juan tersenyum miring.
"Serem dia kalo udah begini," Sammy menatap Juan ngeri. Juan adalah Lelaki yang terkenal selalu ambisius atas apapun yang ia inginkan, maka jika ia menginginkan Niana, Juan akan memastikan ia mendapatkannya.
Malam kian larut, semakin banyak juga orang yang datang kebanyakan adalah turis luar negeri yang tengah berlibur dan ingin bersenang-senang. Beberapa botol whisky telah ketiganya tenggak, Juan sudah setengah mabuk sementara Sammy tengah mabuk dan menari di tengah kerumunan dan Vero yang paling rendah toleransi alkoholnya sudah teler duluan. Juan tersenyum saat menangkap eksistensi perempuan dengan pakaian sedikit minim terlihat berjalan ke arah di mana ia tengah duduk, lebih tepatnya sosok itu memilih kursi tepat di sampingnya.
Diam-diam Juan memperhatikan bagaimana perempuan itu memesan minumannya, bagaimana tubuhnya yang memang terbilang sedikit lebih kecil di banding model pada umumnya itu duduk dengan anggun, balutan pakaian mini di hiasi tali-tali kecil di sekitar leher serta bahunya. Begitu cantik dan mulus, tentu saja tipe Juan sekali.
"Hai, Niana," Sapa Juan tiba-tiba membuat sosok itu menoleh, matanya terlihat bulat dengan iris berwarna hazel alami. Begitulah pesona perempuan yang memiliki darah campuran.
"Hai," Ujarnya ramah. Tak terduga, "You know me?" Tanya Niana heran.
"Siapa yang gak kenal kamu?" Tanya balik Juan membuat perempuan itu terkekeh, "do you live here or are you on holiday?
"Kebetulan tinggal di sini-thankyou," Jawabnya yang terpotong oleh bartender yang memberikannya cocktail pesanannya.
"Banyak model yang tinggal di sini, ternyata, beberapa model saya juga tinggal di Bali," Ujar Juan berbasa-basi.
"Kamu kerja di agensi?" Tanya Niana dengan suara yang terdengar tertarik.
Juan mengeluarkan sebuah kartu nama perusahaannya dan memberikan kartu tersebut kepada Niana,"saya kebetulan, punya agensi." Ujar Juan dengan nada yang terdengar percaya diri.
Tbc ...
Siapa tertarik? Jgn lupa vote dan komentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKBURNER [END]
أدب الهواةIni tentang Niana yang jatuh hati kepada seorang lelaki hingga rela memberikan segalanya, cintanya, jiwanya hingga dunianya kepada sosok yang tak seharusnya. anakayambiru 2023 18+ mature