___
"Bagaimana, Ris? Apakah suami Arina memang menghentikan kasusnya?"
"Benar, Pak. Suami Bu Arina sudah menghentikan kasus itu sejak tiga tahun yang lalu," ucap Aris, sang Asisten.
"Kenapa dia menyerah secepat itu. Saya kira kasusnya sudah selesai, tapi bahkan kasus itu sudah berakhir sebelum pelakunya tertangkap," ujar David miris. Andai waktu itu, tragedi besar juga tak terjadi pada keluarganya. David sudah pasti akan ikut membantu menuntaskan kasus kecelakaan Arina.
"Dugaan saya, pelakunya tak jauh dari firma bisnis ini sendiri, pak."
Ucapan sang Asisten berhasil menarik perhatian David. Pria itu menatap sang Asisten penuh pertanyaan yang sangat menuntut.
"Dilihat dari waktu dan keadaan jalan saat itu. Tak mungkin sekali, jika itu hanya kecelakaan tak berdasar, Pak. Sepertinya kecelakaan itu sudah terencana dengan matang," lanjut Aris.
Lima tahun yang lalu, David juga berpikir seperti Aris. Kemudian, ia berusaha bertanya pada beberapa rekan kerja nya yang saat itu memiliki kerjasama dengan perusahaan Skyline Corporation yaitu perusahaan milik suami Arina. David tak menemukan sesuatu yang aneh, atau janggal yang terjadi dalam perusahan itu.
"Saya rasa juga begitu. Tapi, saya dengar waktu itu tak ada masalah atau sengketa apapun di dalam perusahaan suami Arina," ucap David.
"Musuh dalam selimut itu benar adanya, Pak."
David berpikir sejenak. Merasa benar juga apa yang di ucapkan oleh sang Asisten. Dalam firma bisnis tak heran jika ada tikus kecil yang sembunyi-sembunyi untuk mencari makanan nya.
"Benar apa kata mu, Ris. Oh iya, bagaimana soal anak itu?" David teringat tentang anak lelaki yang datang kerumahnya yang ternyata sudah lama menjadi teman Saga. Ia bahkan langsung menghubungi Aris dan menyuruh sang Asisten mencari tau tentang anak itu.
Aris segera membuka iPad nya dan mencari sesuatu didalamnya.
"Namanya Langit Aksanu Rendra. Bersekolah di SMA Widyatama. Dia hidup sendiri di rumah nya, di Komplek indah permata, blok 09. Nama Ayah, Abimanyu Laksana. Dan nama Ibu, Arina Raspati Sekar. Memiliki saudara kandung bernama Angkasa Narendra."
David terdiam mendengarkan Aris menyebutkan setiap inci dari orang-orang terdekat Langit. Tak heran jika pertama kali melihatnya saja, David sudah merasakan kemiripan Anak itu dengan Arina.
"Saya baru mendapatkan beberapa informasi saja tentang anak itu, pak."
"Tidak, sudah cukup, Ris. Dia adalah anak yang selama ini saya cari, dia adalah anak dari Arina Raspati Sekar. Bener, dialah orangnya," ujar David dengan tatapan yang sulit diartikan.
Sedangkan Aris bergeming, sebenarnya Aris sedikit penasaran dengan hubungan sang atasan dengan keluarga itu. Kemudian, Aris terpikirkan sesuatu yang seharusnya lebih diutamakan oleh sang atasan daripada kematian perempuan itu.
"Apakah bapak juga tidak penasaran tentang kecelakaan yang melibatkan Dimas? Saya selalu merasa ada yang janggal akan hal itu." Aris akhirnya berani untuk mengatakan hal yang sudah lama ia pendam sendiri. Pria itu menelisik kilas balik memory enam tahun yang lalu.
Bagaimanapun, Aris sudah sangat dekat dengan anak pertama dari Atasan nya ini. Saat itu Aris baru bekerja selama satu tahun dengan David, dan saat sang atasan memperkenalkan anak pertamanya yang memiliki ketertarikan di bidang bisnis, membuat keduanya perlahan menjadi dekat. Dimas sering mencari dirinya untuk sekedar bertanya tentang referensi buku atau belajar mengenai bisnis. Dimas sudah ia anggap sebagai sosok adik juga sahabat baginya. Tragedi itu, juga salah satu hal yang menyakitkan bagi Aris. Aris sempat tak terima saat kematian Dimas di vonis sebagai bunuh diri. Namun, melihat keluarga sang atasan hanya merima dengan ikhlas membuat Aris tak bisa melakukan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rhythm Of Violin [ON GOING]
RandomLangit Aksanu Rendra, pria berwajah tampan dengan sifatnya yang dingin dan datar. Pria yang di kenal sebagai seorang yang terobsesi dengan Violin. Namun, Dibalik wajah datarnya tidak ada siapapun yang tau apa yang sebenarnya tengah ia rasakan. Kemu...