Hellooooooooooo, gimana kabar kalian? Baik gk, baik aja deh biar bisa terus baca cerita ini😘 makasih loh buat 1,5rb pembacanya😗Happy reading aja deh ya guys
......
Setelah menyelesaikan semua urusan Luna, Agatha mulai melangkah menuju ke kamar inap Dewa, melangkah memeriksa keadaan anak itu, baru saja dokter yg menjadi penanggung jawab Dewa mengatakan anak itu sudah boleh pulang, fyi Agatha udah mindahin Dewa ke ruangan yg lebih leluasa gitu
mendekati anak lelaki yg tengah tertidur itu, dengan lembut Agatha mengelus kening anak itu dengan lembut namun sayangnya elusan tersebut membuat mata indah yg sebelumnya terpejam itu mulai terbuka dan mengerjap memandang Agatha dengan pandangan lugunya
" bunda udah sampe dari tadi?" tanya Dewa
kemaren sejak Agatha menjelaskan mengenai kepergian sang mama, memang sedikit susah Agatha meyakinkan anak itu dan mengatakan jika Agatha akan menjaga Dewa, awalnya anak itu memang tidak percaya bahkan beberapa hari setelahnya keceriaannya seakan hilang, dan dengan lembut Agatha menjelaskan kepada anak itu sehingga Dewa sekarang sudah mulai menerima semuanya, dan anak itu tiba-tiba memanggil Agatha dengan sebutan Bunda, awalnya memang Agatha sempat terkejut dengan panggilan itu namun karena Dewa masih dalam keadaan berduka jadi Agatha hanya membiarkannya saja
" gak kok, bunda baru aja sampai, tadi kata dokternya Dewa udah boleh pulang" mendengar hal itu, senyuman merekah mulai muncul dibibir Dewa yg sekarang sudah tak sepucat kemaren" beneran bunda? Dewa udah boleh pulang?"
" tentu dong, anak ganteng bunda ini udah boleh pulang" ujar Agatha sambil menjawil hidung manjung bocah itu, namun setelahnya, bukan tawa gembira yang Agatha dapat malahan tatapan anak itu yg tiba-tiba menyendu, dan dengan perlahan menundukan wajahnya, melihat hal itu tentu saja Agatha bingung apa yg membuat ekspresi Dewa seketika berubah"kenapa sayang?"
" kalo Dewa pulang trus balik kerumah nanti Dewa sendirian dong? bunda pasti bakalan balik dan Dewa tinggal sendirian, mama kan udah gak ada" ujar nya lirih yg membuat hati Agatha seakan diremas dengan kuat, ia bisa merasakan apa yg dirasakan oleh Dewa, ditinggal oleh orang yg kita cintai" hei siapa bilang Dewa bakalan tinggal sendiri? Dewa bakalan ikut sama bunda ke tempat oma sama opa" hibur Agatha
" beneran bunda?'
" benar dong, nanti Dewa bisa main sama teman-teman bunda"
" trus rumah mama yg disini gimana?"
" kalo urusan itu nanti biar bunda yg handle ok, yg penting Dewa gak boleh sedih lagi, sip" ujar Agatha sambil memeluk tubuh kecil itusetelah puas berpelukan baru mereka mulai berkemas menyiapkan diri untuk kepulangan Dewa, dan sekarang mereka tengah di perjalanan menuju rumah mbak Luna, melewati beberapa persawahan dan juge beberapa warung, kalau dulu mobil tidak bisa masuk kedalam desanya sekarang bahkan sudah banyak perubahan selama beberapa tahun ini, seperti di dekat gapura desa itu sudah ada minimarket yg sepertinya lumayan lengkap untuk ukuran di desa seperti ini
saat melewatinya padangan Agatha terpaku kepada anak yg duduk disebalahnya melihat bangunan itu dengan penuh minat, Agatha tau maksud tatapan itu, tanpa basa basi ia langsung membelokkan mobilnya menuju parkiran minimarket itu
" kok kita kesini bunda?"
" yuk masuk aja"ajak Agatha saat mendapatkan tatapan penuh tanya dari Dewa, mereka mulai melangkah melewati pintu itu dan terus maju menuju ke rak peralatan mandi, Agatha mengambil beberapa produk yg sekiranya ia butuhkan untuk beberapa hari kedepan dirumah mbak Luna, setelah memasukkannya ke keranjang, Agatha menatap kearah dewa yg memandangnya juga dengan tatapan polos
" kamu kalo mau sesuatu ambil aja ya"
" tapi bun, Dewa gak ada uang, disini mahal-mahal, bagus jajannya diwarung depan rumah aja" mendengar hal itu Agatha hanya bisa tersenyum tipis" emang Dewa pernah jajan disini?"
" pernah beberapa kali habis mama gajian, tapi aku cuman beli cemilan sama susu kotak yg didepan aja"
" yaudah sekarang Dewa bisa jajan apapun, nanti biar bunda yg bayar"
" serius bun?"
" iya dong apasih yg gak buat anak bunda ini, gih sana" setelahnya Dewa mulai berlarian kecil menuju rak dimana berbagai cemilan tertata rapi disana, tangan mungil itu mengambil satu persatu cemilan sampi ada beberapa yg terjatuh dari tangannya saking banyak yg diambil anak itu, Agatha tentu hanya tersenyum dan membantu memasukkan cemilan itu kedalam keranjang" huhhh capek, udah bunda segini aja" ujar sikecil dengan kaki yg melangkah pelan menuju kasir, bagaiman gak capek kalo dari tadi kakinya lari-larian nyari cemilan dan juga beberapa susu kotak yg menyebabkan Agatha harus mengambil keranjang satu lagi
sesampainya di kasir Agatha langsung memberikan belanjaannya kekasir supaya bisa di total, memperhatikan Dewa yg sepertinya sangat lelah, tanpa pikir panjang, ia langsung menggendong tubuh kecil itu, ahh terasa sangat ringan untuk ukuran anak seumurannya
" Dewa capek banget ya?"
" heem" gumaman tak jelas itu menandakan anak digendongannya sudah sedikit tertidur, Agatha hanya membiarkan Dewa supaya bisa beristirahatsetelah membayar total belanjaan, Agatha dibantu oleh salah satu karyawan toko itu untuk membawakan kantong belanjaannya kemobil saat melihat Agatha yg tengah menggendong tubuh Dewa
beberapa menit setelahnya Agatha sudah sampai dirumah yg empat tahun lalu ia kunjungi dan sekarang tampilannya masih sama hanya ada sedikit perubahan di lingkungan sekitar rumah itu, Agatha turun dan membawa kantong belanjaan menuju dapur dan setelahnya menggendong tubuh Dewa menuju kamar agar anak itu bisa tidur lebih nyaman,
setelahnya Agatha menuju dapur untuk memisahan belanjaan tadi" kayaknya dewa gak suka manis deh, ini cemilannya kalo gak gurih ya pedes nih yg diambil" gumam Agatha saat melihat cemilan yg diambil Dewa rata-rata cemilan pedas hanya sedikit yg tergolong makanan manis, kecuali susu kotak yg memang disukai oleh Dewa
.........malamnya
Agatha dan Dewa tengah menikmat makan malam yg tadi sempat mereka beli di sekitar rumah, kalo mau masak bahan-bahannya gak kebeli soalnya kan besok mereka udah mau balik jadi Agatha gak kepikiran sampe kesana tadi
" bunda serius besok kita perginya?'' tanya Dewa dengan mulut yg terus mengunyah daging dari sate yg mereka beli tadi
" iya, emang kenapa Dewa masih mau disini?"
" bukan gitu, tapi Dewa boleh bawa teman Dewa gak?" mendengar hal itu kening Agatha tentu saja berkerut, maksud Dewa dia mau ngajak anak orang buat ikut sama dia gitu?" teman Dewa?"
" iya bunda, si kici dibelakang"
" ohh kelinci Dewa, boleh kok besok sebelum balik kita mandiin dulu ya biar wangi" kici yg dimaksud Dewa itu kelinci pemberian Luna setahun yg lalu, untung saja hewan kecil itu gak mati kelaparan beberapa hari ditinggal kemaren, Agatha juga baru tau waktu Dewa tadi sore sehabis mandi minta tolong ambilin wortel di kulkas katanya buat ngasih makan kicisaat tengah asik mengobrol tiba-tiba saja ketukan dari pintu depan membuat perhatian keduanya teralihkan
" bunda biar Dewa aja ya yg bukain"
" ok, kamu hati-hati ya kalo orangnya jahat langsung lari aja ok, bunda kebelakang dulu nyuci ini bentar"
" ok siap bunda" setelahnya terdengar langkah kaki yg sedikit berlari menuju pintu depansaat Agatha tengah asik mencuci piring yg baru saja mereka gunakan itu, tiba-tiba suara berat dibelakangnya membuat Agatha seketika menegang
" jadi ini bunda Dewa?"
" iya papa, cantik kan bunda Dewanya"
" iya cantik!"dengan tubuh yg kaku Agatha memberanikan dirinya untuk membalikkan tubuhnya dan, saat melihat siapa yg berdiri dibelakangnya membuat air mata mengalir dipipi gadis itu
" Al" lirihnya sebelum tubuhnya tenggelang dalam pelukan lelaki ituTbc
Nikmatin aja ya, moga aja kalian dapat fellnya😙
Jangan lupa voment ya
See you all

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince Of School
Novela JuvenilKamu udah janji gak bakalan ninggalin aku Al, tapi nyatanya sudah selama ini aku kembali menjalani hidup dengan sendiri_ Agatha Christie Brinkley JANGAN KEPO,KALO KEPO LANGSUNG AJA BACA NIH CERITANYA OK🤭 First_24 Desember 2022 End_20 Maret 2024