Happy Reading All
🤍🤍
Melihat siapa yg ada didepannya membuat tubuh Agatha lemas seketika, bayangkan saja seseorang yg semua orang percayai sudah meninggal dan sekarang berdiri tegap didepan nya dengan senyuman yg sudah lama ia rindukan
kaki Agatha seakan sulit untuk digerakkan sehingga membuat lelaki didepannya melangkah dan merengkuh tubuh Agatha kedalam pelukannya
" i miss you so bad" suara itu mengalun melewati telinga Agatha, membuat tangis gadis itu kian pecah, tubuhnya bergetar dengan isakkan yg sudah tidak bisa dikontrol oleh gadis itu membuat lelaki yg memeluknya memandng kearah Dewa yg memandang mereka dengan bingung
" Dewa, kamu mau bawa kici kan nanti balik kerumah bunda?"
" iya pa, emang kenapa?"
" kamu liat gih kondisinya dibelakang sekalian kasih makan ya, papa mau ngobrol sama bunda kamu dulu" tanpa membantah Dewa langsung berlari menuju kandang kici dengan tangan yg memegang sebuah wortel untuk diberikan kepada hewan kecil itusementara lelaki yg memeluk Agatha itu terus membujuk gadisnya untuk memandang dirinya
" hey, Tha look at me, hey udah jangan nangis, nanti nafasnya sesak loh, ayok duduk dulu sini" ujar lelaki itu sambil berjalan menuju kursi meja makan dan mendudukkan tubuhnya dan diikuti oleh Agatha yg duduk dipangkuannya" kamu jahat Al, kenapa bohong? kamu pikir aku gak sakit dengar semuanya, aku mati-matian nahan diri aku supaya tetap hidup, sedangkan kamu malah jadiin kematian sebagai candaan, ini semua gak lucu Alva" perkataan yg keluar dari mulut Agatha membuat lelaki itu tersenyum dan kembali memeluk tubuh lemah gadisnya itu
yapss, kalian benar, lelaki itu adalah Alva, Alvaro Ganendra Pradipta, lelaki yg beberapa tahun silam dinyatakan meninggal akibat insiden kecelakaannya bersama Agatha, yg membuat hal tersebut sebagai pukulan paling berat dalam hidup Agatha, dan ternyata setelah Agatha mulai berdamai dengan takdir, seolah takdir kembali mempermainkannya dengan mempertemukan kembali dengan lelakinya ini
" aku minta maaf Tha, aku gak maksud buat bohongin kamu tapi ini semua demi kebaikan kamu Tha, bunda sama ayah ngelakuin ini karena sayang sama kamu"
" bohong!!!! kalo kalian sayang kalian gak bakalan tega bohongin aku sampai sejauh ini"
" hey, jangan teriak-teriak ok, nanti Dewa dengar dari belakang, sekarang kamu tenangin diri dulu, cuci muka jangan biarin Dewa ngeliat wajah kacau kamu ini, nanti aku jelasin sejelas-jelasnya sama kamu hmm" ucapan Alva berhasil membuat Agatha sedikit tenang, dan setelah mengontrol nafas dan isakannya Agatha beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya
..........
sekarang seperti yg dikatakan Alva kemaren, mereka tengah duduk di halaman belakang rumah Luna dipagi harinya setelah melewati malam yg berat, dengan Agatha yg kembali menangis setelah mendengar penjelasan dari Alva
" jadi selama ini kamu berjuang sendiri?" suara Agatha masih sedikit serak akibat kelamaan menangis semalam, dan sekarang ia tengah menyandarkan kepalanya kedada Alva yg senantiasa mengelus kepala gadisnya ini
" aku selama 1 tahun emang koma, dan juga beberapa kali tubuh aku gak stabil akibat benturan waktu itu, dan setelah sadar aku juga harus ngelakuin beberapa pengobatan untuk penyembuhan kaki aku yg waktu tu emang gak bisa digerakin, dan kamu tau alasan yg bikin bunda yakin nyembunyiin semuanya?"
"kenapa ?"
"malam itu jantung aku sempat berhenti beberapa menit setelah aku ditangani, dan setelah beberapa menit setelahnya tuhan masih berbaik hati bikin jantung aku berdetak lagi, namun itu bukan kabar baik yg diinginkan bunda, dokter bilang kalo aku hanya memiliki kemungkinan selamat 50% dan bunda gak mau bikin kamu makin terpuruk karena semuanya, dan akhirnya bunda dan ayah mutusin buat ngelakuin semuanya"
" trus kenapa waktu kamu udah baikan gak ngabarin aku?"
" bunda gak nebolehin"
"kenapa?"
" bunda tau kamu lagi sibuk-sibuknya kuliah, apalagi bunda denger kalo kamu mau ngambi kuliah cepat, jadi aku pengen ngasih tau kamu pas kamu wisuda biar surprise gitu"
"jangan bilang waktu aku wisuda itu beneran kamu?''
" heem, masa iya itu jin "
" tapi kok aku gak terlalu ingat, trus kenapa waktu aku bangun udah ada dikamar?"
" waktu lagi makan malam kamu ketiduran capek nangis kayaknya, aku antar kamu pulang dan juga jelasin semuanya ke mommy sama daddy, abang kamu juga hampir ngehajar aku tau"
" trus kenapa mereka juga ikutan nyembunyiin ini sama aku?"
" itu aku yg minta, biar kamu tau aku itu masih ada dengan aku nyamperin kamu langsung, bukan tau dari orang lain itu bakalan nyakitin kamu Tha" mendengar penjelasan Alva, Agatha perlahan membalikkan tubuhnya dan memeluk Alva dengan senyuman indahnya, sudah lama senyuman itu tak dimunculkan oleh sang empu dan pagi ini senyum itu kembali terlukis dengan alasan yg sama, Alvanya kembali, lelakinya masih ada disampingnya
" makasih Al, udah bertahan dan balik ke aku lagi" lirihan itu membuat alva mengeratkan pelukannya" anything for you babe"
"BUNDA!!!!!!"terikan melengking dari dalam rumah itu membuat sesi pelukan antara dua insan itu telepas, melihat kaki mungil itu berlari menuju ketempat mereka duduk, setelah sampai Dewa langsung menaiki paha Alva dan mendudukinya menghadap Agatha
" kenapa sayang?" tanya Agatha saat melihat wajah cemberut bocah itu
" waktu aku bangun bunda udah gak ada, aku pikir aku ditinggalin sendirian" gerutunya membuat Agatha tersenyum kecil dan mencubit pipi yg sedikit tirus itu
" gak mungkin dong, kan bunda udah janji bakalan rawat Dewa, masa iya bunda ninggalin kamu sendirian"" yaudah, barang-barang kamu udah disiapin apa aja yg mau dibawa?"
" belum bunda?"
" kalo gitu ayok bunda bantuin beres-beresnya" setelahnya Agatha dan Dewa meninggalkan Alva yg tengah memandang mereka dengan tatapan kagum, ia sempat berfikir tidak bisa melihat gadisnya lagi setelah kejadian itu namun, ternyata tuhan masih berbaik hati menyatuan mereka lagi, semoga saja
sore harinya, setelah membereskan barang-barang dirumah memilih apa saja yg akan dibawa dan juga menutupi beberapa barang agar tidak terkena debu selama mereka tinggalkan, juga sedikit berpamitan dengan beberapa tetangga sekitar rumah bermaksud mengucapkan terima kasih karena sudah berperilaku baik kepda dewa
mereka juga tak lupa mengunjungi tempat peristirahatan terakhir Luna, menumpahkan air mata disana juga Dewa yg sempat tak mau meninggalkan makan mamanya itu, setelah berbagai bujukan akhirnya Dewa mau diajak segera memasuki mobil karena hari juga sudah sore, tidak baik berlama-lama dikuruburan bukan
diperjalanan, mereka melewati jalanan yg disebelahnya terdapat sungai yg waktu itu pernah mereka datangi dihari yg sama mereka bertemu dengan Luna, ibu dari anak yg saat ini tengah tertidur dipangkuan Agatha
" aku gak nyangka kita kembali lagi kesini, dengan cerita yg berbeda"
" tempat ini menjadi saksi perjalanan kita tha"
Tbc
Jangan lupa vomentSee you💋

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince Of School
Novela JuvenilKamu udah janji gak bakalan ninggalin aku Al, tapi nyatanya sudah selama ini aku kembali menjalani hidup dengan sendiri_ Agatha Christie Brinkley JANGAN KEPO,KALO KEPO LANGSUNG AJA BACA NIH CERITANYA OK🤭 First_24 Desember 2022 End_20 Maret 2024