🍩🍩🍩
Ternyata benar, sebuah kejahatan akan terungkap dengan sendiri. Namun, terkadang penyebab tindakan jahat itu sangat tidak terduga dilakukan. Jadi, kita memang harus selalu waspada dengan semua hal.
🍩🍩🍩
Tony diam-diam terus mengikuti langkah Radeya yang terlihat tergesa-gesa. Membuatnya berpikir, bisa saja ada sesuatu penting akan dilakukan oleh Radeya. Kakak sepupunya.
Di sisi lain, Radeya membuntuti orang yang ia curigai akan melakukan hal berbahaya pada Divya. Karena, dari gelagat seseorang misterius itu benar-benar bukan orang baik.
Radeya kaget, saat tiba-tiba orang itu menarik lengan Divya secara paksa. Terlebih, orang itu seperti memaksa Divya menjauh dari pusat perbelanjaan.
"Kurang ajar!" Radeya menggerutu kesal serta khawatir dengan keadaan Divya. Karena, ia bisa melihat teman masa kecilnya menampakan aura ketakutan. Namun, gadis itu hanya bisa menurut. Terlebih, terlihat ada benda tajam di tangan orang misterius itu. Sepertinya, digunakan untuk mengancam Divya.
Melihat hal itu, rasanya Radeya ingin langsung menerjang orang yang akan berbuat jahat pada Divya. Namun, ia tak boleh gegabah bertindak. Bisa saja, hal itu membahayakan Divya yang dalam keadaan terancam. Yang bisa ia lakukan sekarang menahan diri serta emosinya terlebih dahulu. Sembari, terus mengikuti sosok Divya yang dibawa orang misterius.
"Lepasin gue! Sebenarnya mau lo apa, sih?" Divya berusaha memberanikan berbicara pada sosok misterius yang sedang membawa paksa dirinya pergi.
"Gue pengin hidup lo menderita, Divya." Sosok misterius menjawab perkataan Divya. Membuat Divya terdiam sejenak, karena sepertinya ia mengenal orang itu.
Divya berusaha mengatur napasnya, mulai sadar siapa orang misterius itu. Karena, ia sedikit tak yakin orang itu akan melakukan hal jahat padanya. Setahunya, selama ini orang yang ia duga itu baik padanya. Meskipun, Divya tak terlalu dekat dengan orang itu.
"Lo nggak mungkin Kak Yudha, kan?" Divya mulai kembali berbicara serta menebak orang itu. Walaupun, masih tak yakin dengan tebakannya itu.
Cowok itu tertawa mendengar tebakan dari Divya. "Ternyata lo langsung bisa nebak siapa gue. Ya, tebakan lo benar, gue Yudha. Dan, yang selama ini neror lo itu gue dibantu sama Karin."
Kaget. Divya benar-benar tak menyangka, dengan fakta yang ada. Padahal, ia sebenarnya berharap orang yang sekarang mengancamnya bukan cowok itu. Karena, selama ini Yudha selalu baik serta perhatian padanya. Bahkan, ia sudah menganggap cowok itu seperti Kakaknya sendiri. Terlebih, Yudha merupakan tetangga serta Kakak dari Karin. Meskipun, hubungan mereka tak dekat sedari kecil.
"Kenapa Kak Yudha ngelakuin itu semua ke gue?" Divya masih belum mengetahui apa yang menyebabkan Yudha meneror serta ingin mencelakainya.
"Jangan pura-pura nggak tau penyebabnya, Div." Yudha tak menyangka, bila Divya tak menyadari hal yang membuatnya berbuat nekad seperti sekarang.
Divya terdiam, berusaha mengingat hal apa yang sekiranya membuat cowok itu ingin mencelakainya. Kemudian, ia mulai mengingat satu hal yang menjadi kemungkinan alasan Yudha berbuat jahat kepadanya.
"Kak Yudha masih nggak terima gue nolak perasaan waktu itu? Padahal, gue benar-benar cuma anggap Kak Yudha sebagai Kakak sendiri. " Divya kembali mengatakan fakta yang dirasakannya pada Yudha. Kakak Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Your Fault [SELESAI]
Teen Fiction"Jika hidup di dunia ini penuh rintangan serta berliku. Maka, kamu hadir seperti pelangi yang diciptakan untuk memberi warna setelah hujan." Sebuah musibah terjadi karena adanya takdir. Tak perlu menyalahkan diri sendiri. Karena, itu bisa saja membu...