06

346 30 3
                                    

"Bintang Junghwan Darensha."

Mata Haruto berkaca-kaca.

"Perjuangan gue cari Bintang gak sia-sia."

"Lo baik-baik aja kan?"

"Gue gak papa. Nama panggilan rumahnya, Bintang kan?"

"Iya, lo kok bisa tau?"

"Dan lo tau Jerryan Jaehyun Darensha?"

"Iya, dia bokapnya Junghwan."

"Dia juga bokap gue."

Jisung terkejut.

"Om Jaehyun selingkuh?!"

"Iya. Istri pertamanya Selene Lalisa, ibu gue sama Bintang, bukan Roseanne Patricia."

"Kalau lo bener kakaknya Junghwan, lo pasti tau sesuatu tentang dia."

"Dia takut sama suara gemuruh petir, dan dia benci dibohongin."

Jisung tersenyum.

"Kalau lo bener kakak kandungnya Junghwan, lo harus bisa dapetin simpatinya, lo harus kasih tau ini ke Junghwan, tapi pelan-pelan. Lo harus bawa pergi Junghwan dari om Jaehyun dan tante Rose."

"Selama di rumahnya, apa dia tersiksa?"

"Dari kecil Junghwan dituntut harus pinter, dari SMP Junghwan selalu kena sasaran om Jaehyun kalau dia lagi stress, tante Rose dia lebih kejam dari pada om Jaehyun, dia bisa buat Junghwan tunduk sama dia."

Haruto mendengar semua cerita Junghwan dari Jisung, hingga jam masuk tiba. Haruto menunggu bel pulang untuk bertemu dengan Junghwan.

Kring!

Haruto buru-buru keluar dari kelas, ia menghiraukan teriakan Jeongwoo dan Jungwon yang memanggilnya.

Haruto mencari Junghwan dikelasnya namun tak ada, kelas itu sudah sepi. Haruto mencarinya ke tempat loker.

Haruto menemukan Junghwan yang seperti tengah mencari sesuatu di lokernya.

"Sialan! Kemana jaket gue?!"

Haruto mengambil hoodie di tasnya, menghampiri Junghwan.

Saat Junghwan berbalik badan, tiba-tiba di hadapannya mendapati Haruto yang menyuguhkan hoodie ke arahnya.

"Ambil."

Junghwan memincingkan matanya tajam, lalu berjalan maju mendekati Haruto.

"Lo ngumpetin jaket gue?!"

Junghwan menuduhnya, Haruto bahkan tak tahu jaket Junghwan yang mana.

"Gue gak tau apa-apa tentang jaket lo, tapi gue tau lo butuh ini."

Junghwan tak kunjung mengambilnya, ia masih kukuh menatap tajam Haruto. Haruto yang tak tahan, ia menyampirkan hoodienya ke bahu Junghwan lalu pergi.

Junghwan yang melihat kepergian Haruto dengan meninggalkan hoodie untuknya merasa aneh. Ia juga mau tak mau harus memakainya, karena harus melindungi punggungnya dari angin selama perjalanan.

Haruto merasa bodoh, mengapa tiba-tiba dirinya menghampiri Junghwan tanpa persiapan sepatah kata kalau Junghwan adiknya. Haruto belum siap untuk bicara, tetapi ia harus segera mengambil adiknya dari tangan papanya.

Haruto melihat kearah keluar jendela mobil, matanya menangkap Junghwan yang berjalan ke parkiran motor, Haruto lega melihat Junghwan yang memakai hoodienya.

















































































































































































Langit & Bintang | HaruHwan √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang