01

607 49 1
                                    

Langit Haruto Darensha.

Pemuda tinggi itu baru saja turun dari pesawat jet pribadinya, sekarang ia tengah berjalan menuju tempat penjemputan, menunggu mobil yang sudah disiapkan oleh asistennya datang.

Tak lama mobilnya datang. Supir di dalamnya itu keluar lalu mengambil barang sang majikan dan meletakkannya di bagasi. Setelah itu, mereka masuk ke mobil hitam Alphard itu. Pemuda itu memejamkan matanya, menidurkan tubuhnya sebentar.

Mobil itu melaju ke sebuah apartemen. Sesampainya disana, mobil itu memasuki halaman depan apartemen, beberapa orang security menunggu kedatangan sang tuannya. Pemuda itu bangun dari tidurnya, merapihkan pakaian lalu keluar dan menitahkan anak buahnya membawa barang-barang miliknya.

Pemuda itu berjalan lebih dulu, anak buahnya membawa koper dibelakang pemuda itu. Saat masuk semua orang menunduk hormat pada pemuda tinggi itu. Aura pemuda itu semakin terlihat dingin setelah kepergian ibunya, semua bawahannya tahu nyonya Lisa telah tiada. Kepergian Lisa sangat berpengaruh bagi anak sulungnya.

Aura pemuda tinggi itu memang dingin, namun berbeda jauh dengan hatinya yang lembut. Langit Haruto Darensha, anak yang berkecukupan kasih sayang walaupun sosok ayah tak ada disampingnya, kasih sayang dari ibunya, Lisa sudah cukup banyak diberikan untuk anak sulungnya itu.

Fyi, Lisa adalah anak tunggal yang memiliki lima apartemen dan empat hotel di Indonesia, sepuluh apartemen di Korea, dan juga sepuluh apartemen di Jepang yang diwariskan oleh sang ayah. Lisa menyewakan apartemennya sebagai sumber penghasilan, selain itu Lisa juga memiliki pekerjaan yang lain.

Langit atau yang disapa akrab Haruto, oleh kebanyakan orang. Kini pemuda itu sudah sampai didepan apartemen pribadinya, ia tengah mengetik password dipintu yang akan ia masuki.

Setelah mengetik, ia menarik gagang pintu lalu masuk, anak buahnya itu mengantar kopernya sampai setengah masuk kedalam saja. Setelah itu pamit dan meninggalkan pemuda itu.

Setelah kepergian bawahannya pemuda itu menutupi pintunya, baru saja menutupnya setengah, ada seseorang yang menahan pintunya.

"HARUTO!! LO GAK KANGEN SAMA GUE?!"

Haruto membuka pintu yang hampir tertutup semua, ia maju untuk melihat siapa pelaku yang menahan pintu.

Grep!

"Kangen banget gue sama bestie gue."

Ia mengerutkan alisnya, sejak kapan sahabat kecilnya ini berada di apartemennya?

Pemuda berkulit tan itu melepas pelukannya.

"Ngomong kek lu, diem aja! Punya mulut gak sih?!"

"Sejak kapan lo ada di apartemen gue?"

"Siang, gue nungguin lo di ruangan pak security."

"Ngapain nunggu? Besok juga kita ketemu disekolah."

"Maka dari itu, gue bawain seragam lo. Udah pada di laundry tuh seragam lo, baikan gue?"

"Bukannya seragam gue udah ada di asisten gue?"

Jeongwoo menjentikkan jarinya.

"Kebetulan gue ketemu asisten lo di parkiran laundry, katanya mau ke tempat laundry keliatannya juga dia lagi buru-buru, ya gue inisiatif sekalian ambil laundry-an seragam lo waktu gue ambil laundry-an gue."

"Oh oke, makasih. Sana balik! Gue mau tidur, ngantuk!"

Brak!

Pemuda berkulit tan itu tersenyum tabah.

"Kurang sabar apa gue coba?"











06.00 AM

Pemuda tinggi itu sudah siap untuk pergi ke sekolah barunya, memakai seragamnya rapih dan sedikit parfum. Setelah dirasa sudah cukup, ia meninggalkan ruangan-walk in closet.

Langit & Bintang | HaruHwan √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang