Hari ini, jadwal matpel kedua kelas sebelas A adalah olahraga, dari jam delapan sampai jam sembilan. Sehabis penilaian praktek basket, para siswi berdiam didalam kelas dan para siswa masih bermain dilapangan. Termasuk Jeongwoo dan Jungwon yang sedang bermain bola basket bersama teman-temannya sekelasnya yang lain, kecuali Haruto.
Haruto hanya duduk dipinggir lapangan, cuaca hari ini cerah dan tidak begitu panas, angin bertiup lembut menerpa rambutnya.
"Haruto! Ayo main!"
"Mager."
"Ganteng-ganteng mager!"
"Mager mulu lo, kapan majunya?"
Jungwon dan Jeongwoo mendekatinya, lalu Jeongwoo menarik-narik tangan Haruto untuk bangun.
"To ayolah main!"
Haruto tak menanggapinya.
"Langit, ayo!"
"Ish! Iya-iya!"
Jeongwoo bersorak gembira.
"Guys! Haruto mau main!"
"Ayo sini!"
Jeongwoo menarik tangan Haruto yang ingin duduk kembali.
"Jadi cowok itu harus gentle! Harus kena matahari." Ucap Jeongwoo.
"Ayo bangun! Abis olahraga jangan duduk aja, harus keringetan lagi!" Ujar Jungwon.
"Iya, sampe ketek lo bener-bener basah!" Tutur Jeongwoo.
Haruto pasrah, Jungwon dan Jeongwoo menariknya ke tengah lapangan.
Mereka asyik bermain hingga istirahat tiba, para siswi tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk melihat Haruto bermain basket.
Para siswi bersorak menyemangati Haruto. Dari ujung tangga kelas sepuluh, seseorang tengah mengawasi Haruto dengan tatapan menghunus. Tangannya mengepal penuh dendam.
Pemuda itu berjalan di koridor dekat lapangan, menatap lurus kedepan.
"Junghwan awas!"
Bugh!
Junghwan terjatuh tersimpuh, bola basket itu tepat sekali mengenai punggungnya. Punggungnya sekarang terasa sakit, dan nyeri karena lukanya menempel pada baju seragamnya.
"Eh sorry! Gue gak sengaja!"
Dohyon berniat membantu Junghwan bangun, namun tangannya ditepis.
"Gak sopan banget lo jadi adik kelas!" Ujar Gyumin yang tak terima tangan temannya ditepis begitu saja.
Seseorang mendorong mereka berdua dari belakang.
"Lo apain Junghwan?!"
"Tadi punggungnya kena bola basket, kita gak sengaja, maaf."
Haruto melihat perangai Junghwan, matanya terpejam lama seperti sedang menahan sakit.
"Apa dia beneran Junghwan yang selama ini gue cari? Tapi muka dia beda sama yang difoto."
Bugh!
"Cari gara-gara lo sama gue?!"
"Kita gak sengaja dan kita juga udah minta maaf."
"Belagu amat lo pada jadi dekel."
"Sopan ke kakel emang ada untungnya?"
Bugh!
"Kurang ngajar!"
Bugh!
Bugh!
Terjadi perkelahian diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit & Bintang | HaruHwan √
Fanfiction𝑳𝒂𝒏𝒈𝒊𝒕 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝑩𝒊𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐦𝐩𝐚. haruhwan ➭ brothership 📍attention! typo bertebaran!