Disaat yang lain bercanda ria sambil menikmatinya makanannya. Mata Haruto sibuk berkeliaran mencari adiknya yang tak kunjung terlihat sejak pagi.
Ya, tadi pagi Haruto melewati ruangan kelas sepuluh B, namun ia tak melihat keberadaan Junghwan disana.
"Apa dia gak berangkat? Kenapa perasaan gue dari kemarin khawatir terus sama Bintang."
Mata Haruto menangkap Ni-ki, Jeongseob dan Siyun yang baru saja masuk ke kantin.
"Kayaknya dia emang gak berangkat, semoga kamu baik-baik aja Bintang."
Puk!
Haruto menoleh ke arah Jeongwoo, pelaku yang menepuk bahunya.
"Haruto, lo kenapa?"
"Gak papa."
Haruto kembali melanjutkan makannya.
Tiga hari telah berlalu, kini Junghwan sudah merasa lebih baik. Selama tiga hari itu Junghwan terbaring diranjang rumah sakit, Junghwan masih sedikit bersyukur karena yang menjaganya disana maid, bukan wanita gila itu.
Hari ini Junghwan berangkat sekolah dengan perasaan yang senang karena papanya yang akan mengantarkannya ke sekolah, sampai Junghwan lupa siapa yang kemarin membuatnya sakit sampai masuk rumah sakit. Namun Junghwan juga heran, tumben sekali papanya mau mengantarnya, Junghwan pikir apa karena dirinya baru pertama kali masuk ke rumah sakit, dan pikiran papanya sedikit terbuka, kalau memang karena itu, ini adalah sebuah momen langkah dalam hidup Junghwan.
Sampai disekolah Jaehyun menyuruh Junghwan untuk memanggil teman-teman dekatnya untuk bertemu dengannya. Junghwan pun menuruti perintah Jaehyun, jika ia menolak, ia takut Jaehyun akan menghajar dan memakinya, ia takut kharismanya rusak dihadapan orang-orang disekolah.
Kini Ni-ki, Jeongseob dan Siyun berdiri dihadapan Jaehyun, Jaehyun menatap mereka dengan tatapan mengintimidasi.
"Kalian bertiga teman dekat anak saya?"
Mereka bertiga mengangguk. "Iya."
"Saya minta kalian jauhin anak saya, jangan pernah berteman lagi sama anak saya, semenjak berteman dengan kalian, nilai anak saya semakin menurun dan perilakunya semakin kurang ngajar."
"Pa─"
"Diam!"
Junghwan tersentak dengan menundukkan kepalanya.
"Apa yang lo harapin dari papa? Papa nganter lo cuma buat ngerusak pertemanan lo. Pemikiran papa selalu begitu, setiap papa lakuin sesuatu yang keliatannya baik pasti dibalik itu punya rencana buruk."
"Dengerin ucapan saya baik-baik, kalau kalian masih berteman dengan Bintang, saya bisa keluarkan kalian dari sekolah ini, paham?"
Mereka bertiga mengangguk. Junghwan menatap Jaehyun tak percaya.
"Nanti siang, bodyguard papa bawa motor kamu ke sekolah."
Junghwan merasa kasihan pada dirinya. Satu kata untuknya, miris. Mana mungkin Jaehyun melakukan sesuatu untuk dirinya tanpa adanya tujuan.
Setelah itu Jaehyun pergi tanpa sepatah kata.
Ni-ki, Jeongseob dan Siyun menatap Junghwan, Junghwan yang ditatap itu bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit & Bintang | HaruHwan √
Fanfiction𝑳𝒂𝒏𝒈𝒊𝒕 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝑩𝒊𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐦𝐩𝐚. haruhwan ➭ brothership 📍attention! typo bertebaran!