Street Fight

2 0 0
                                    

Sambil mengutuk, Taehyung melepaskan diri dari ingatan tentang betapa omong kosongnya sang ibu yang mengaku menyayanginya itu. Matanya memandang berkeliling di gang tempat ia berdiri linglung. Taehyung persis seperti koran lama yang tertiup angin. Taehyung betul-betul hancur. Segel Tupperwarenya terbuka dan sisa bekal makanannya bertebaran dimana-mana. Berantakan. Sangat berantakan. 

Taehyung mengambil liontin pemberian Sang Suci dari saku belakang dan mengamatinya. Ia masih memandanginya bermenit menit kemudian ketika benda itu terjatuh ke tanah dan memantul seperti koin. Taehyung mengerutkan kening sampai ia menyadari bahwa tangannya yang normal bersinar dan membakar tali sutra yang mengikatnya.

Brengsek!

Ibunya egomaniak. Dia sudah menciptakan spesies ini, tetapi baginya itu tidak cukup. Astaga, dia menginginkan bagian Taehyung turut bercampur.

Keparat!

Taehyung tak mau memberi Sang Suci kepuasan mendapatkan ratusan cucu. Dia gagal menjadi orangtua, jadi mengapa Taehyung harus memberinya satu generasi lagi untuk dihancurkan. Dan lagi pula ada alasan lain mengapa Taehyung tidak seharusnya menjadi Primale. Bagaimanapun, ia anak ayahnya, jadi sifat kasar ada dalam DNAnya. Bagaimana Taehyung bisa yakin ia takkan menunjukkan kekerasan itu kepada Yang Tertakdirkan? Perempuan-perempuan itu tidak bersalah dan tidak pantas mendapatkan apa yang akan mereka hadapi jika Taehyung menjadi pasangan mereka. Taehyung tak akan melakukannya.

Taehyung menyalakan rokok linting, mengambil liontin, dan meninggalkan gang itu. Taehyung berjalan ke arah kanan menuju Trade. Ia sangat ingin bertarung sebelum fajar menyingsing. Dan Taehyung berharap menemukan shooter di labirin beton tengah kota.

Perang antara Shooter Society dan para vampir hanya memiliki satu peraturan : tidak boleh bertarung di dekat manusia. Hal terakhir yang dibutuhkan kedua belah pihak adalah adanya manusia yang menjadi korban atau saksi mata sehingga mereka memainkan pertarungan tersembunyi. Dan daerah perkotaan Caldwell merupakan teater yang tepat untuk pertarungan kecil-kecilan. Banyak gedung-gedung kosong di situ akibat tergusurnya perumahan ke pinggiran kota. Selain itu, satu dua manusia yang ada di jalan pun lebih mengkhawatirkan kegiatan gelap mereka sendiri. Yang artinya mereka sibuk memberikan banyak pekerjaan bagi polisi.

Taehyung meneruskan perjalanan menghindari cahaya dari lampu jalan dan mobil. Karena cuaca yang buruk, malam ini tidak terlalu banyak pejalan kaki jadi Taehyung seorang diri ketika melewati kedai-kedai minuman alkohol, tempat karaoke, dan kelab penari tanpa busana yang baru dibuka. Taehyung berjalan lebih jauh lagi melewati restoran prasmanan Cina dan restoran Jepang yang diapit kios tato yang saling bersaing. Beberapa blok kemudian ia melewati gedung apartemen tempat Rose dulu tinggal sebelum bertemu Bang PD.

Taehyung baru saja akan berbalik dan kembali berjalan ke arah tengah kota ketika tiba-tiba berhenti. Taehyung mengangkat hidung, menghirup udara. Semilir bau bedak bayi tercium di udara dan karena nenek-nenek dan bayi tidak mungkin ada di luar selarut itu, Taehyung tahu ada musuh di dekatnya. Tetapi ada hal lain di udara, sesuatu yang membuat darahnya membeku. Taehyung melonggarkan jaket agar bisa meraih belatinya dan mulai berlari, melacak aroma tersebut sampai jalanan dua puluh. Jalanan dua puluh adalah jalan satu arah dekat Trade, dipagari bangunan kantor yang tertidur pada jam ini, dan ketika menuruni trotoar yang licin dan tidak rata, bau manis itu tercium makin kuat.

Taehyung punya firasat dirinya sudah terlambat. Lima blok kemudian ia tahu firasatnya benar. Aroma lain yang ia cium adalah aroma tumpahnya darah vampir sipil. Ketika awan merekah, sinar bulan menerangi pemandangan yang mengerikan : seorang lelaki pasca transisi dalam pakaian malam tercabik-cabik dengan kondisi yang lebih parah daripada kematian. Batang tubuhnya melintir, wajahnya rusak sehingga tak mungkin dikenali. Shooter yang baru saja membunuhnya sedang menggeledah semua saku si vampir. Pasti berharap menemukan alamat rumah sebagai petunjuk untuk melakukan pembantaian selanjutnya.

THE DESTINYWhere stories live. Discover now