Departemen Gawat Darurat St. Theresia Medical Center merupakan fasilitas bintang lima, berkat donasi murah hati dari yang namanya disamarkan. Kompleks yang baru buka selama satu setengah tahun ini luasnya empat ribu lima ratus meter persegi, dibangun menjadi dua sayap dengan masing-masing memiliki enam belas ruang tindakan. Pasien gawat darurat dimasukkan bergantian ke sayap A atau B, dan mereka tetap berada dalam perawatan tim yang ditugaskan sampai dipulangkan, masuk bangsal rawat inap, atau dikirim ke kamar mayat.
Para staf medis menyebut bagian tengah fasilitas dengan istilah belalai. Belalai ini hanya untuk pasien trauma yang terdiri atas dua jenis : pasien dorong yang datang dengan ambulans atau pasien atap yang diterbangkan ke tempat pendaratan sebelas lantai di atas mereka. Pasien atap selalu lebih parah dan diterbangkan helikopter dari radius kurang lebih dua ratus kilometer di sekitar Caldwell. Bagi pasien-pasien itu ada lift khusus yang mengantar mereka langsung ke belalai yang cukup besar untuk memuat dua tandu dan sepuluh petugas kesehatan sekaligus.
Sarana trauma memiliki enam ruang pasien terbuka. Masing-masing memiliki peralatan rontgen, ruangan ultra sonografi, tabung oksigen, dan peralatan medis lainnya. Ruang kerja penghubung atau menara kontrol terselip di tengah berupa ruangan kecil berisi komputer dan petugas yang sayangnya selalu bergerak. Di satu waktu ada setidaknya satu dokter, empat residen, dan enam perawat yang bertugas. Biasanya dengan dua sampai tiga pasien.
Caldwell memang tidak sebesar Manhattan, tetapi memiliki banyak kekerasan antargeng, penembakan sehubungan dengan obat-obatan terlarang, dan kecelakaan mobil. Selain itu, dengan hampir tiga juta penduduk, banyak sekali ragam salah perhitungan yang dilakukan orang-orang seperti paku tembak di sela-sela tulang rusuk karena ada yang berusaha memperbaiki ritsleting celananya dengan alat tersebut, panah menembus tengkorak karena ada yang ingin membuktikan bahwa dia bisa membidik dan ternyata salah, atau suami yang merasa punya ide bagus untuk memperbaiki kompor dan harus mendapatkan luka bakar karena lupa mencabut colokan listrik.
Chrysant tinggal dibelalai dan ia merupakan pemiliknya. Sebagai kepala Divisi Trauma, secara administratif ia bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di keenam ruang tindakan, tetapi ia juga menjalani pendidikan sebagai dokter gawat darurat dan merupakan dokter bedah trauma jadi ia pun aktif berpraktik. Sehari-hari, Chrysant mengambil keputusan tentang pasien mana yang harus dibawa naik satu lantai ke ruang operasi dan sering kali Chrysant turun tangan sendiri bekerja dengan jarum dan benang.
Sambil menunggu pasien luka tembaknya yang masih di jalan, Chrysant memeriksa catatan dua pasien yang sedang dirawat dan mengawasi para residen serta perawat yang sedang bekerja. Setiap anggota tim trauma dipilih sendiri oleh Chrysant dan ketika merekrut, gadis itu tidak selalu memilih yang lulusan Ivy League, meski ia sendiri kuliah di Harvard. Yang ia cari adalah kualitas pejuang sejati atau menurut istilah yang dipakainya ialah paket mental Sherlock Tanpa Aneh-Aneh alias cerdas, punya stamina, dan memiliki kemampuan pemisahan emosi. Terutama kemampuan pemisahan emosi. Mereka harus mampu tetap tenang dalam krisis jika ingin ikut bermain di belalai. Tetapi bukan berarti rasa iba tidak penting dalam misi tugas mereka.
Pada umumnya pasien trauma tidak perlu dipegang tangannya atau diberi kalimat penghibur. Mereka cenderung teler karena obat atau dalam keadaan syok karena banyak kehilangan darah atau salah satu bagian tubuh nya tersimpan dalam pembeku atau tujuh puluh lima persen kulitnya terbakar. Yang diperlukan pasien seperti itu adalah kereta peralatan dengan petugas terlatih berkepala dingin yang melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Di sisi lain, keluarga dan orang-orang terdekat si pasien selalu memerlukan sikap ramah nan simpati, dan penghiburan jika terjadi sesuatu yang mungkin saja terjadi.
Hidup hancur dan di bangkitkan kembali setiap hari di belalai. Dan bukan hanya yang terbaring di tandu yang berhenti bernapas atau mulai bernapas kembali, melainkan juga di ruang tunggu yang penuh orang lain yang juga terlibat seperti para suami, istri, dan anak.
YOU ARE READING
THE DESTINY
Fanfiction"Siapa nama laki-laki yang akan kunikahi?" Dia tidak berharap papan itu akan bergerak dan benda itu memang tetap diam. Sampai setelah beberapa kali pun benda itu tetap bergeming. Chrysant frustasi. Lalu tiba-tiba Halley mengangkat dan memantul-mant...