Freya adalah seorang yang tangguh, sesuatu yang membuatnya menjadi perawat yang hebat. Freya berkepala dingin sejak lahir, sama seperti ia berambut hitam dan bermata hitam sejak lahir, dan dia selalu luar biasa pada saat krisis. Dengan suami yang bekerja di kemiliteran laut, dua anak, dan dua belas tahun bekerja di unit perawatan intensif, ia tak mudah gentar.
Sambil duduk di belakang ruang perawat di ICU, Freya kini sedang gentar. Tiga pria bertubuh tinggi dan besar berdiri di sisi lain dinding pemisah. Salah satunya berambut lebat berwarna merah muda neon yang sangat menyala dengan mata kuning yang tampak palsu karena sangat bersinar. Yang kedua luar biasa tampan dengan rambut pirang dan memiliki daya tarik fisik yang sangat tinggi, sampai Freya harus mengingatkan diri bahwa ia memiliki pernikahan yang sangat bahagia dengan pria yang masih membuatnya bergairah. Pria ketiga berdiri di belakang, yang terlihat hanya topi Red Sox, kacamata hitam, dan hawa kejahatan murni yang tidak sesuai dengan wajahnya yang tampan dan imut.
Dan meski gentar, Freya bertanya-tanya apakah salah satu di antara mereka sudah mengajukan pertanyaan? Sepertinya begitu. Karena tampaknya tak ada perawat lain yang mampu berbicara.
Freya tergagap, "Maaf? Euh .. kau tadi bilang apa?"
Pria berambut pink neon super fantastis--yang masih membuat Freya tercengang dan penasaran dimana salon rambut yang bisa membuat rambut neon pink super keren itu--tersenyum sedikit. "Kami mencari Michael Clark yang baru dibawa dari UGD. Bagian pendaftaran berkata dia dibawa ke sini setelah operasi?"
Ya Tuhan... Freya sangat terpesona dan tak bisa berhenti mengangumi pria rambut neon pink itu. Kini giliran bola mata pria itu berwarna seperti bunga buttercup disinari matahari atau lebih seperti warna emas murni yang memantul yang perawat wanita itu kagumi. "Apakah kalian kerabatnya?"
"Kami saudaranya."
"Oke, tapi maaf, dia baru keluar dari ruang operasi dan kami tidak--" Tanpa alasan yang jelas, otak Freya berubah haluan, seperti kereta api mainan yang diangkat dari satu rel dan dipindahkan ke rel lain. Ia mendapati dirinya berkata, "Pasien ada di sebelah sana, ruang enam, tapi hanya salah satu dari kalian yang bisa masuk dan hanya sebentar. Oh, dan kalian harus menunggu sampai dokternya--"
Pada saat itu Dr. Angelo memacu langkahnya menuju meja. Dia memandangi ketiga pria itu dan bertanya, "Semua baik - baik saja?"
Freya mengangguk ketika bibirnya berkata, "Ya, semua baik - baik saja."
Dr. Angelo mengerutkan kening ketika beradu pandang dengan ketiga pria tersebut. Kemudian dia mengernyit dan mengusap-usap pelipisnya seperti sedang berpikir, tapi tidak tahu apa yang sedang dipikirkan. Dan akhirnya hanya berkata pada Freya, "Aku ada di kantorku jika kau membutuhkanku."
"Baik, dok."
Freya kembali memandang ketiga pria itu. "Kalian harus menunggu sampai dokter bedahnya keluar." Tapi lalu perawat itu bingung tentang apa yang baru saja ia katakan. Namun sebelum ia semakin bingung, salah satu pria tampan itu bertanya lagi. Kini giliran yang pirang yang sangat menggoda imannya yang bertanya.
"Oh yang jadi dokternya bukan dokter pria tadi?"
Freya menggeleng. "Bukan. Dokter bedah Michael Clark adalah Dr. Chrysant."
"Oh dokter bedah wanita."
"Benar."
"Baiklah. Terima kasih."
Pria pirang super tampan itu melemparkan senyum yang sangat menawan dengan bibirnya yang sangat manis. Sangat manis tapi disaat bersamaan sangat terlihat manly. Membuat Freya berpikir harus minta maaf pada suaminya karena perawat wanita itu sempat berpikir bagaimana rasanya dicium oleh pria pirang tampan itu.
YOU ARE READING
THE DESTINY
Fanfic"Siapa nama laki-laki yang akan kunikahi?" Dia tidak berharap papan itu akan bergerak dan benda itu memang tetap diam. Sampai setelah beberapa kali pun benda itu tetap bergeming. Chrysant frustasi. Lalu tiba-tiba Halley mengangkat dan memantul-mant...