Fall in Love

1 0 0
                                    

Taehyung terbangun dan hal pertama yang ia lihat adalah Chrysant dokter bedahnya di kursi di seberang ruangan. Ternyata bahkan ketika tertidur, ia terus mengawasi si dokter bedah. Si dokter juga sedang mengamatinya.

"Bagaimana kabarmu?" Suaranya rendah dan mantap. Hangat dan profesional, begitu pikir Taehyung.

"Aku merasa lebih baik." Meskipun sulit dibayangkan perasaan apa yang bisa lebih buruk daripada ketika dia muntah.

"Kau kesakitan?"

"Ya, tetapi itu tidak menggangguku. Hanya sakit sedikit yang terasa terus-menerus."

Chrysant mengamati Taehyung, tapi sekali lagi dengan maksud profesional. "Warna tubuhmu sudah bagus."

Taehyung tak tahu harus menjawab apa, tapi semakin lama ia tampak sakit, semakin lama si dokter bisa tinggal. Menjadi sehat bukan hal yang paling Taehyung inginkan saat ini.

"Ada yang kau ingat?" Chrysant bertanya. "Mengenai peristiwa ketika kau tertembak mungkin?"

"Tidak terlalu," Bohong Taehyung sedikit. Sisanya yang benar hanya kilasan peristiwa seperti potongan kliping artikel. Taehyung ingat berada di gang, berkelahi dengan seorang shooter, suara tembakan, dan setelah itu berakhir di meja operasi Chrysant sebagai dokter bedahnya dan dipindahkan dari rumah sakit oleh Namjoon, Jimin, dan Jungkook.

"Kenapa ada yang mau menembakmu?" Chrysant bertanya lagi.

"Aku lapar. Ada makanan?" Taehyung mencoba mengelak.

"Apakah kau penjual obat-obatan? Atau gigolo?"

Taehyung mengusap muka. Dia seharusnya tahu bahwa Chrysant sangat gigih. "Kenapa tebakanmu aku salah satu diantaranya?"

"Kau tertembak di gang di samping jalan utama. Para medis yang membawamu berkata kau bersenjata."

"Tidakkah terpikir olehmu aku mungkin polisi yang menyamar?"

"Polisi di Caldwell tidak membawa belati untuk bela diri. Dan jenismu tak akan memilih profesi itu."

Taehyung menyipitkan mata. "Jenisku?"

"Akan terlalu terekspos, kan? Lagi pula, kau takkan repot-repot mengurus ras lain."

Taehyung menghela napas berat. Ia tak punya cukup energi untuk berdiskusi tentang spesies dengan Chrysant.

"Makanan," Taehyung berkata sambil melayangkan pandangan pada nampan makanan di atas bufet. "Boleh aku minta sedikit?"

Chrysant berdiri dan berkacak pinggang. Taehyung merasa Chrysant akan mengatakan sesuatu seperti, "ambil sendiri dasar orang aneh sialan." Tetapi dokter bedahnya itu berjalan ke seberang ruangan dan berkata, "jika lapar, kau boleh makan. Aku tidak menyentuh makanan yang dibawakan Jimin dan tak masuk akal jika harus membuangnya."

Taehyung mengerutkan kening. "Aku takkan mengambil makanan yang dimaksudkan untukmu."

"Aku takkan memakannya. Diculik menghilangkan nafsu makanku."

Taehyung mengutuk pelan, membenci posisi Chrysant yang disebabkan olehnya. "Maafkan aku,"

"Daripada minta maaf, bagaimana kalau kau lepaskan aku?"

"Belum." Jawab Taehyung, tapi di dalam otaknya yang gila, Taehyung malah menjawab dengan lantang, "tidak akan pernah." Lalu sebelum memohon agar kata Milikku tidak keluar lagi, hatinya kembali berdendang dengan mantap dan berkata, "milikku."

Sangat sinting. Dan kesintingan itu semakin bertambah ketika Taehyung tahu selain kata-kata sinting itu, ada keinginan yang sangat kuat untuk menandai Chrysant. Dan hal itu membuat Taehyung begitu bersemangat.

THE DESTINYWhere stories live. Discover now