Gavin tadi tidak langsung pulang dia hanya duduk sambil memandangi foto yang Damar berikan tadi. Perasaan bersalah menggerogoti hatinya, Gavin mereka bersalah pada istrinya karena telah mengkhianati istrinya tapi Gavin lebih merasa bersalah pada Chalisa karena secara tidak langsung Gavin yang telah menghancurkan hidup Chalisa. Tapi Gavin juga ingin berterima kasih padanya karena jika Sabiru adalah anaknya maka Chalisa telah memberikan Gavin seorang keturunan. Ya Gavin berharap bahkan sangat berharap jika Sabiru benar-benar anaknya. Tapi Gavin juga bingung ia harus bicara apa pada istrinya karena Gavin takut jika benar Sabiru anaknya Arabella istrinya masih akan tetap menyayangi Sabiru seperti saat ini atau malah sebaliknya.
Gavin memandang istri dan anaknya yang tertidur lelap, Gavin baru saja merasakan kehangatan keluarga kecilnya ini. Apa Gavin sanggup jika nanti dia akan kehilangan kehangatan ini.
"Ara, maaf. Maaf aku sudah menyakiti kamu. Tapi aku mohon jika nanti Biru benar anakku aku mohon tetap sayangi dia seperti saat ini. Aku yang salah Ra, jadi benci saja aku jangan Sabiru" ucap Gavin
"Adek, terimakasih sudah hadir di hidup Papa dan Mama ya sayang. Maaf Papa cuma bisa bilang ini saat kamu tidur. Sabiru anak Papa rasa sayang Papa tidak akan pernah berubah sedikitpun mau kamu anak kandung Papa atau bukan, bagi Papa kamu tetap anak Papa satu-satunya. Dan selamanya anak Papa hanya kamu" ucap Gavin
~~~
Pagi ini berbeda dari pagi sebelumnya karena pagi ini Arabella terlambat bangun. Jadilah saat ini Arabella menyuruh Gavin untuk memakaikan Sabiru baju sementara Arabella memasak bekal untuk Sabiru karena Sabiru selalu ingin memakan bekal buatannya.
"Mas maaf ya tolong pakein Adek baju aku mau siapin bekal buat adek soalnya" ucap Arabella sedangkan Gavin hanya mengangguk saja.
"Adek pake bajunya sama Papa dulu ya sayang" ucap Arabella
"Iyya Mama" ucap Biru
Setelah Arabella pergi Gavin mulai memakaikan baju Sabiru setelah selesai Gavin menyisir rambut anaknya lalu menyimpan satu dua helai rambut Sabiru yang ada di sisir milik anaknya yang akan Gavin berikan pada Damar.
"Udah selesai kita susul Mama yuk" ucap Gavin
"Iyya Papa" ucap Biru lalu berjalan sambil bergandengan tangan dengan Papanya.
"Tata Nanaaaaa!!!" Teriak Biru saat melihat Naren yang duduk di kursi meja makan. Biru melepaskan pegangan tangannya lalu berlari kearah Naren yang langsung si sambut pelukan oleh Naren.
"Aduh bocil kesayangan kak Nana udah sembuh ya sekarang" ucap Naren yang kini memangku Biru.
"Iyya cembuuhh. Tata Nana tamal Biyu badus loh ada peyiii" ucap Biru
"Tapi malem kak Nana ke kamar gak ada kamu. Percuma gak sih punya kamar" ucap Naren
"Biyu tidul sama Mama sama Papa Tata Nana" ucap Biru memberi tau jika semalam dirinya tidur bersama orangtuanya.
"Terus kamar yang bagusnya buat kalau gak ditempati?" Tanya Naren
"Tempat-tempat Tata Nana Iyya tan Mama? Tempat-tempat mayinan" ucap Biru
"Iya kamarnya buat tempat mainan aja dulu ya" ucap Arabella
"Kenapa sih Ma gak tidur dikamarnya akukan mau tidur sama adek juga " ucap Naren
"Papa tuh yang mau. Kamu protes aja sama Papa" ucap Arabella
"Emang kamu dulu umur tiga tahun udah tidur dikamar sendiri?" Tanya Gavin
"Udah dong. Iya kan Mi?" Ucap Naren
"Udah sih tapi malem-malem selalu pindah kekamar Mami Papi" ucap Jeff
"Dih Abang sok tau banget" ucap Naren
"Yatau lah kan abang liat tiap pagi kamu keluar dari kamar Mami" ucap Jeff
"Itu mah Abang bukan aku" ucap Naren
"Emang kamu udah lahir waktu Abang udah lahir. Dibuat aja belum" ucap Jeff
"Mi, Pi liat nih Abang ngomongnya jorok banget padahal ada anak kecil loh disini" ucap Naren
"Lah emang kenyataannya kamu belum dibuat" ucap Jeff
"Udah ah kalian itu bukannya cepet makannya malah ngomong terus" ucap Rena
Setelah selesai sarapan Gavin mengajak Arabella untuk mengantar Biru bersama. Dengan alasan Gavin belum pernah mengantar Biru meskipun memang benar tapi alasan utamanya karena Gavin tidak tau apa Gavin bisa melakukannya setelah semuanya terbongkar. Gavin sangat bahagia melihat Biru yang ada di gendongan istrinya sibuk mengoceh menceritakan tentang teman-temannya dan bilang akan mengenalkan Gavin pada mereka.
"Maaf ya sayang nanti pulangnya aku gak bisa jemput" ucap Gavin
"Gapapa Mas kamu hati-hati ya" ucap Arabella
"Papa atiti yaaaa" ucap Biru
"Iya sayang. Kamu juga harus happy ya belajarnya. Papa pergi dulu ya" ucap Gavin
"Dadaa papaaa" ucap Biru saat melihat mobil Papanya berjalan
~~~
Gavin sampai di ruangannya di sana sudah ada Damar yang menunggunya. Gavin memberikan sampel rambut dirinya dan Biru pada Damar. "Saya ingin hasil secepatnya"
"Baik tuan" ucap Damar
![](https://img.wattpad.com/cover/352159559-288-k557333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabiru
FanfictionGavin Adhyaksa dan Arabella sudah menikah selama 10 tahun tapi mereka tidak bisa mendapatkan keturunan. Sampai akhirnya keduanya sepakat untuk mengadopsi anak dari panti asuhan. Awalnya mereka akan mengadopsi bayi tapi saat mereka datang ke panti m...