Sore ini Sabiru pulang dari rumah sakit karena dari pagi anak itu merengek ingin pulang. Saat sampai rumah Biru langsung meminta dibawa ke kamar miliknya, Biru sangat bahagia saat melihat kamarnya ditambah lagi ada boneka Moomin seperti milik Renja yang dibelakang bonekanya sudah di simpan jelly jadi saat Biru mengambil bonekanya dia langsung melihat Jelly dan Biru langsung lompat-lompat karena senang menemukan jelly di belakang bonekanya.
"Mamaa peyina tasih Biyu jelly!!" Ucap Sabiru
"Adek senang sayang?" Tanya Arabella
"Iyya Mama, telimatasih syudah tasih peyi. Biyu syayang Mama syayang Papa" ucap Biru lalu bergantian memeluk Arabella dan Gavin.
"Mama sama Papa juga sayang kamu dek" ucap Arabella
"Nati atu tidul sini" ucap Biru
"Tidurnya sama Mama sama Papa aja ya dek" ucap Arabella
"Tenapaa?" Tanya Biru dengan muka sedihnya
"Emang adek gak akan kangen sama Papa? Setiap hari kan Papa kerja pulangnya kadang malem. Jadi adek Bobonya sama Mama Papa aja ya" ucap Arabella. Mendengar jawaban Arabella Biru menjadi tidak ingin tidur dikamarnya sendiri, Biru tidak mau jika tidak bertemu Papanya apalagi jika tidak memeluk Mama dan Papanya karena tidur dikamarnya, Sabiru tidak bisa jika tidak memeluk Mama dan Papanya saat tidur karena sudah menjadi kebiasaannya.
"Biyu tidul syama Mama Papa" ucap Biru
"Iya tidurnya sama Mama Papa ya" ucap Arabella
"Peyuk Mama tidulna" ucap Biru
"Iya sayang nanti tidurnya dipeluk Mama sama Papa ya" ucap Arabella
"Sayang aku angkat telepon dulu ya" ucap Gavin saat mendengar ponselnya berbunyi.
"Iya Mas" ucap Arabella.
Gavin keluar dari kamar Biru dan berjalan menuju ruang kerjanya.
"Halo" ucap Gavin
"Halo tuan, saya sudah menemukan beberapa informasi tentang ibu dari tuan muda Biru"
"Saya tunggu kamu dikantor 30 menit lagi" ucap Gavin lalu mematikan sambungan teleponnya. Setelahnya Gavin kembali lagi kekamar Biru dimana anak dan istrinya berada.
"Sayang aku kekantor dulu ya" ucap Gavin
"Kenapa tiba-tiba Mas? Bukannya kamu cuti hari ini?" Tanya Arabella
"Iya sayang ada sedikit masalah dikantor dan aku harus kesana. Aku pergi dulu ya" ucap Gavin lalu mencium kening istrinya "Papa pergi dulu ya adek" ucap Gavin pada Biru lalu mencium kening Sabiru.
~~~
Kurang dari 30 menit Gavin sudah sampai di ruangannya kerjanya. Disana sudah ada seseorang yang menelponnya.
"Jadi informasi apa yang kamu dapat" ucap Gavin
"Ini Tuan" ucap Damar salah satu tangan kanan Gavin yang Gavin tugaskan untuk mencari informasi tentang anaknya dan juga ibu yang mengandung anaknya.
Damar menunjukan foto seorang wanita yang tak lain adalah ibu dari Sabiru.
"Namanya Callisa, saat itu umurnya baru 24 tahun. Terakhir kali dia bekerja menjadi waiters di salah satu restoran milik anda saat hamil Tuan muda Sabiru" ucap Damar
"Dia bekerja saat hamil? Bagaimana dengan suaminya?" Tanya Gavin
"Nona Callisa tidak pernah menikah Tuan" ucap Damar
"Lalu bagaimana dia bisa hamil? Siapa yang menghamilinya? Apakah kamu menemukan informasi itu?" Tanya Gavin
"Tentu Tuan, tentu saya sudah menemukan informasinya. Sebelum nona Callisa bekerja di restoran dia bekerja disalah satu club malam dan saat hari terakhirnya bekerja dia dibawa oleh seorang lelaki" ucap Damar
"Jadi Callisa seorang perempuan bayaran? Siapa lelaki itu?" Tanya Gavin
"Bukan tuan Nona Callisa tidak bekerja seperti itu, dia hanya bekerja sebagai office girls disana. Tapi malam itu tiba-tiba ada yang membawanya pergi dan setelah hari itu Nona Callisa tidak lagi kembali bekerja disana. Maaf tuan sebelumnya, laki-laki itu adalah Tuan sendiri" ucap Damar
"Kamu jangan mengarang cerita Damar, tidak mungkin saya melakukan itu!!" ucap Gavin
"Maaf Tuan, jika anda lupa saat itu perusahaan cabang sedang mengalami masalah dan anda juga mendapatkan kabar bahwa Nyonya Arabella kembali mendapatkan test packnya garis satu lagi. Lalu anda dan teman-teman anda datang ke club anda minum-minum sampai mabuk bersama teman-teman anda Tuan. Lalu setelahnya teman-teman anda pergi bersama perempuan yang mereka bayar begitupun anda tuan, tapi perempuan yang disewakan teman anda untuk anda datang terlambat dan nona Callisa datang lalu anda mengira nona Callisa adalah perempuan yang di sewakan untuk anda Tuan" ucap Damar
Ah, Gavin ingat saat itu dirinya dan Arabella sangat bahagia karena Arabella telat datang bulan selama 2 bulan tapi ternyata harapan mereka pupus saat lagi dan lagi alat test kehamilan itu menunjukkan garis satu. Gavin tidak marah atau kecewa pada Arabella dia hanya kecewa pada harapannya sendiri dan saat itu Khaivan dan Candra untuk mengajaknya minum untuk melepaskan penatnya. Dan saat sampai club Gavin baru diberi tau jika mereka menyewa wanita untuk memuaskan nafsu mereka, Gavin menolak tentu saja dia tidak ingin menyakiti hati istrinya. Tapi saat keadaannya setengah sadar bahkan mungkin saat itu dia tidak sadar akibat dari alkohol yang diminumnya di tambah dihadapkan dengan perempuan cantik didepannya Gavin tidak bisa lagi mengontrol nafsunya.
"Jadi Biru adalah anak saya?" Ucap Gavin
"Kita perlu melakukan tes DNA untuk membuktikannya" ucap Damar
"Lakukan, saya ingin hasil secepatnya. Dan jangan sampai istri saya tau tentang ini" ucap Gavin.
Gimanaaa??? Kira2 Biru anak Gavin bukan yaa🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabiru
FanfictionGavin Adhyaksa dan Arabella sudah menikah selama 10 tahun tapi mereka tidak bisa mendapatkan keturunan. Sampai akhirnya keduanya sepakat untuk mengadopsi anak dari panti asuhan. Awalnya mereka akan mengadopsi bayi tapi saat mereka datang ke panti m...