"kamu gak penasaran dek siapa keluarga Biru?" Tanya Sagara pada Gavin setelah keduanya selesai membahas bisnis mereka.
"Maksud Abang? Aku gak perduli siapa keluarga Biru karena dia anak aku dan Ara sekarang" Tanya Gavin
"Dek, kamu gak lupakan kalau Biru gak sesehat anak lain. Mungkin kita bisa menjaga Biru dan memastikan dia tidak akan terluka. Tapi dek kita gak bisa menjaga Biru dari orang-orang diluar sana. Apalagi sekarang Biru udah mulai mau masuk sekolahkan? Kita mencari mereka bukan untuk mereka bisa mengambil Biru tapi kita bisa membayar mereka saat terjadi sesuatu pada Biru. Abang juga gak mau Biru di ambil oleh keluarganya karena sekarang Biru sudah menjadi bagian dari Adhyaksa dan selamanya akan tetap jadi bagian dari Adhyaksa" Ucap Sagara
Mendengar ucapan Sagara membuat Gavin berfikir. Mungkin memang dia harus tau keberadaan keluarga anaknya setidaknya untuk meminimalisir saat terjadi sesuatu pada anaknya Gavin sudah tau harus menghubungi siapa untuk meminta bantuan.
Gavin mengambil handphone-nya lalu menelpon seseorang.
"Halo, saya mau kalian mencari tau tentang keluarga anak saya. Cari tau keluarga ibunya dan juga suami dari ibunya. Saya tunggu kabar secepatnya" ucap Gavin lalu mematikan sambungan teleponnya.
~~~
"Eh Na geng sebelah ngajak kita balapan, Lo ikut kan?" Ucap Satria salah satu teman Naren
"Sorry guys, gue kayanya gak ikut" ucap Naren sambil memasukan alat tulisnya
"Lah tumben banget Lo gak ikut?" Tanya Yesha
"Gue mau main sama adek gue" jawab Naren
"Bukannya Lo anak bungsu Na?" Tanya Yesha
"Bukan anak Mami sama Papi, tapi ini anaknya Papa sama Mama" ucap Naren
"Lah sejak kapan Om Gavin punya anak Na?" tanya Satria
"Kemarin kan gue gak masuk itu karena ikut Mama sama Papa ke panti asuhan, mereka udah mutusin buat adopsi anak. Terus pas disana gue liat Biru lucu parah deh anaknya gemesin banget, dan untungnya Mama sama Papa juga suka sama dia akhirnya mereka mutusin buat adopsi Biru deh" ucap Naren
"Gue jadi penasaran sama anak Om Gavin sampe bikin Lo bisa ngelewatin balapan" ucap Yesha.
Mereka berdua tau secinta apa Naren dengan balapan bukan hanya Naren sebenarnya Jeff dan Mars juga sampai Sagara membuatkan mereka sirkuit sendiri karena tidak mau anak-anaknya balapan liar, setidaknya Sagara membuat wadah sendiri untuk anak-anaknya dan lebih gampang dia awasi apalagi 2 anaknya belum memiliki SIM.
"Yaudah guys gue pulang duluan ya" ucap Naren
Sementara itu di Mansion keluarga Adhyaksa, Biru tengah menenteng-nenteng Lego yang dia beli untuk Naren dan juga mobil-mobilan kecil.
"Mama Tata Nana puyang tapan?" Tanya Biru
"Hmm Mama kurang tau sih sayang, biasanya pulangnya sore atau malam" ucap Arabella
Biru mengangguk "yama ya Mama" ucap Biru
"adek mau main ya sama Kak Nana?" Tanya Arabella
"Iyya Mama"
"Mau main apa sama Kak Nana? Mau main Lego ya?" Tanya Arabella karena sedari tadi anaknya menenteng-nenteng Lego.
"Nonow Tata Nana mayin Biyu Nonoww" ucap Biru
"Jadi kakak Nana main Lego biru gak main Lego? Terus Biru main apa?" Tanya Arabella
"Mobiy"
"Jadi adek mau main mobil?" Tanya Arabella. Biru mengangguk "adek tunggu disini sebentar ya Mama mau bikin susu dulu buat kamu" ucap Arabella lalu mencium pipi Biru yang dibalas ciuman juga oleh Biru.
"Adek!! Kak Nana pulang!!" Ucap Naren
"Tata Nana!!" Teriak Biru saat mendengar suara kakaknya.
"Adek nungguin kak Nana pulang ya?" Tanya Naren yang dijawab anggukan oleh Biru.
"Tata Nana" ucap Biru sambil memberikan Lego pada Naren
"Ini buat kak Nana?" Tanya Naren
"Heem" ucap Biru sambil mengangguk
"Yaampun so sweet banget sih bociilll. Seriusan ini buat kak Nana?"
"Iyya, Papa beyi mayinan banak loh Ta Nana" ucap Biru
"Oh ya? Terus Papa beli apa aja?"
"Beyiiii mobiyy besal, ayo Ta Nana mayin mobiy" ucap Biru
"Yaudah ayo kita main, terus tadi Papa beli apa lagi?" Tanya Naren sambil menggendong Biru ke kamarnya
"Hmm beyiiii mobiyy banak-banak telus beyyii pajel-pajel telus beyyii doldoldol beyii lobot beyi yego ta Nana banakkan?" Ucap Biru
"Wah banyak banget ya mainannya adek. Seneng gak mainannya banyak?" Tanya Naren
"Syeneng"
~~~
Renata baru saja pulang dari butiknya dan melihat motor anak bungsunya sudah ada di mansion.
"Tumben banget si adek udah pulang, biasanya pulang malem" gumam Renata
"Bell Naren udah pulang?" Tanya Renata saat melihat Arabella
"Iya mbak, barusan aku cek karena Biru gak ada eh taunya lagi main sama Naren di kamar Naren" ucap Arabella
"Tumben banget dia udah pulang" ucap Renata
"Aku juga heran mbak gak biasanya kan dia pulang gak main dulu" ucap Arabella
"Tapi mbak bersyukur sih Bell semenjak ada Biru sadar gak sadar keluarga kita jadi berubah ya contoh kecil yang sekarang keliatan ya Naren, kamu tau sendiri dia kaya gimana manjanya tapi semenjak ada Biru itu anak jadi dewasa dan ngemong Biru banget" ucap Renata
"Iya mbak aku juga bersyukur banget dengan adanya Biru, mas Gavin yang workaholic bisa bolos kerja buat survey sekolah dan beli perlengkapan Biru Mas Gavin juga se excited itu buat milih mainan untuk Biru" ucap Arabella
"Semoga kedepannya lebih banyak hal baik lagi ya buat keluarga kita" ucap Renata
"Amiin mbak" ucap Arabella
Segini dulu yaa 🤗
Makasih buat semua yang udah baca 🤍

KAMU SEDANG MEMBACA
Sabiru
FanfictionGavin Adhyaksa dan Arabella sudah menikah selama 10 tahun tapi mereka tidak bisa mendapatkan keturunan. Sampai akhirnya keduanya sepakat untuk mengadopsi anak dari panti asuhan. Awalnya mereka akan mengadopsi bayi tapi saat mereka datang ke panti m...