Chap 17 Ada Yang Hadir dan Ada Yang Pergi

824 83 25
                                    

Perlu dua hari untuk Yangyang memberanikan diri untuk mengunjungi yang ia ketahui mantan pacar sang suami, ia ingin melihat lebih dekat bagaimana rupa wanita yang dicintai Jaemin itu.

Yangyang berjalan di koridor rumah sakit menuju ruangan Renjun. Ia membuka pintu bertulisan dokter spesialis penyakit dalam.

"Oh kau sudah datang ternyata"

"Hari ini kau praktek?"

"Tidak, hari ini aku hanya setengah hari. Dokter yang lain akan menggantikan jam ku"

Mereka berdua berjalan menuju kamar rawat inap dimana di pintu itu bertuliskan Clara Wiguna. Mereka berdua masuk, Renjun mengatakan jika jam siang biasanya pasien akan sendiri tidak ada seorang pun yang menjaga.

Yangyang mendekati bangsal itu, melihat begitu banyak alat yang nempeli tubuhnya.

"Semua yang di pasang ini adalah penopang kehidupannya"

"Pasti sangat sakit sekali, semua benda ini harus berada di tubuhnya"

Yangyang duduk di kursi sebelahnya. Menggenggam tangan yang kurus itu.

"Apa kau tidak ingin bangun? Semua orang menunggu dirimu"

Yangyang menggenggam dengan kedua tangannya lebih erat.

"Kamu tidak mau bertemu dengan Jaemin? Dia menunggu mu siuman"

Yangyang akan menangis sebentar lagi namun ia tahan.

"Siapa nama mu? Clara ya? Kau cantik pantas Jaemin suka padamu"

"......."

"Bangun Clara ada seseorang yang menunggu dirimu"

Saat Yangyang mengajak tubuh itu berbicara tanpa sadar jari-jari itu merespon dengan gerakan, membuat Yangyang dan Renjun kaget. Dengan secepat mungkin Renjun keluar untuk memanggil dokter penjaga dan juga suster. Namun ketika akan keluar, Jaemin datang dan betapa terkejutnya dia bahwa disana berdiri sang Istri sedang menggenggam tangan Clara.

Renjun tidak ambil pusing dia segara keluar, dan kembali dengan dokter dan suster yang berjaga. Tidak lupa catatan medis yang terus mereka pantau.

Jaemin tidak bisa berkutik, ia senang ketika ada respon positif dari Clara namun dia juga gundah karena ada Yangyang disini.

Saat semua berkumpul, mata yang sudah lama terpejam itu membuka. Melihat orang-orang yang berada disana, banyak yang tidak ia kenal kecuali seseorang yang berdiri tidak jauh darinya. Tangannya mengulur, yang disambut oleh Jaemin.

"Apa yang kamu rasakan?"

Jaemin mencoba mengajak bicara, namun wanita itu masih tidak bisa merespon dengan benar. Masih ada selang yang bersarang di mulutnya, ia hanya bisa menjawab dengan kesipan mata saja.

"Syukurlah pasien sudah sadar, kami akan melihat perkembangan pasien terlebih dulu dan belum bisa melepas alat medis untuk sekarang. Dokter Renjun bersedia ikut untuk menganalisa pasien"

"Ya dokter, saya akan kembali keruangan terlebih dahulu sebelum ke ruang dokter"

Renjun yang ingin keluar, menatap Yangyang seolah bertanya dia ingin ikut atau tetap disini, Yangyang mengangguk, ia ingin pulang, ia sudah selesai menjenguk pasien.

Yangyang keluar tanpa sepatah kata apa pun, Jaemin juga tidak menyadari ketika semua dokter juga suster ikut keluar. Jaemin sadar ketika ruangan itu tersisa hanya satu suster untuk berjaga.

Yangyang berpamitan akan pulang, sedangkan Renjun akan mengadakan pertemuan dengan beberapa dokter yang menangani Clara. Sebenarnya Renjun malas, tapi dia adalah seorang dokter , ia sudah di sumpah jadi ini adalah pekerjaannya.

Married Life Simulation | JaemYangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang