Chap 13 Buah Asam

693 69 11
                                    

Satu minggu telah terlewati, belum ada keputusan kapan mereka akan melakukan sidang pertama. Xiojun juga sudah kembali ke Kanada karena Mark merasa kesepian, jadi mau tidak mau sang kakak kembali ke Kanada.

Jisung dan Sungchan juga mereka menangis saat berpisah di bandara, saat itu susanannya sangat haru, sang kakak juga merasa berat karena harus meninggalkan sang adik.

Minggu pagi ini, Yangyang sudah sibuk di dapur, menyiapkan buah untuk dia makan. Jisung berjalan mendatangi sang ibu yang sedang mengupas buah mangga.

"Mama, sedang apa?"

"Mama sedang mengupas buah mangga, Jisung mau?"

"Mau~"

"Yasudah tunggu sebentar ya, selesai mama mengupas buah kita makan bersama"

Namun saat mereka berdua sedang fokus dengan buah mangga, sang kakak menelpon.

"Ada apa?"

"Jisung mana?"

"Kakak menelpon hanya karena ingin berbicara dengan Jisung?"

"Iya"

"Dasar... ini Jisung duduk di sebrang ku"

Yangyang memberikan telepon genggamnya pada Jisung, dan mereka juga ikut mendial nomer Renjun. Dan mereka terhubung bertiga di saluran video call.

"Mama sedang apa Jisung?"

"Sedang mengupas buah mangga Aunty"

"Ohhhh"

"Aunty, Renjun tidak ingin bermain ke rumah oma?"

"Nanti ya sayang, nanti Aunty main ke rumah oma ya"

Saat mereka asyik berbicara Yangyang sudah lebih dulu memakan mangganya dengan lahap, awalnya Jisung memakan jambu lalu ia memakan mangga saat gigitan pertama.

Jisung menutup mulutnya, dan mengrinyit tidak suka, ia berjalan mencari tisyu, Yangyang yang melihat mengrinyitkan alisnya tanda bingung.

"Kenapa nak?"

"Mama, buah itu sangat asam, bagaimana mama bisa memakannya begitu lahap"

Namun sebelum Yangyang menjawab, sang ibu datang dan duduk di sebelah Yangyang.

"Ada apa ini?"

Tanyanya sambil tangannya mengambil mangga di piring, lalu memakannya. Tapi saat gigitan pertama sang ibu terkejut karena buah itu sangat asam, namun masih dapat tertelan karena sudah di kunyah.

"Oma jangan dimakan mangganya sangat asam"

"Sejak kapan kamu suka asam Yangyang?"

"Memangnya ini asam ya bun? Ini enak kok"

"Aduh Yangyang ini sangat asam, pagi-pagi kenapa sudah makan yang asam? Ibun makan jambu saja"

"Iya iya bun"

"Kamu cuman beli satu kan yang asam?"

Yangyang tidak menjawab namun kepalanya menolehkan dimana ia meletakan buah-buah yang ia beli disana.

Ibunnya melotot terkejut.

"Yangyang kamu beli berapa kenapa banyak sekali?"

"Mangga sepuluh kilo, jambu lima kilo"

Ibunnya menganga, banyak sekali yang ia beli dan siapa yang akan menghabiskan itu semua.

"Tenang saja ibun, nanti semua Yangyang yang makan"

"Sejak kapan kamu toleran sama rasa asam, kamu kan suka makanan manis?"

"Kamu gak lagi hamil kan dek?"

Xiaojun menyeletuk asal, karena dia masih dapat mendengar adik dan ibunya berbicara.

"Jisung mau punya adik ya ma?"

"Ha!" -Renjun

"Ha!" -Ibun

"Padahal aku hanya asal bicara" -Xiaojun

Yangyang menatap horor pada ibunya juga anaknya, lalu ia menyauti perkataan sang kakak.

"Sembarangan saja kalau bicara, aku hanya ingin saja makan mangga muda dan juga jambu"

"Iya kan tanda-tanda mengidam"

"Tidak ada, kalaian melantur saja"

Yangyang terdiam dan melihat sang ibun yang menaikan sebelah alisnya.

"Ibun~"

Ibunya itu menghela napas, bisa jadi memang hanya kebetulan kan?

.
.
.
.

Tbc

Married Life Simulation | JaemYangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang