Hari ini Yangyang sedang menunggu ke datangan sang kakak dan satu temannya yang sama-sama datang dari jauh untuk merayakan tahun baru bersama.
Saat dirinya sedang berdiri di bagian makanan, Yangyang melihat Jaemin sedang mendorong kursi roda Clara dan tanpa sengaja mata mereka bertatapan.
"Yangyang?"
"Ya"
"Kamu disini juga?"
"Iya"
Yangyang melirik kearah Clara dan sedikit tersenyum sebagai formalitas.
"Kamu sedang apa disini?"
"Tahun baru akan segera tiba dan Kak Xiaojun beserta keluarga akan datang"
"Oh begitu"
"Kalian akan pergi kemana?"
Yangyang tidak bisa menahan penasarannya, akhirnya ia bertanya pada calon manyan Suaminya itu.
"Aku ingin mengantarkan Clara pemeriksaan keluar negri, karena rekomendasi dokter di rumah sakit lama. Kami pergi tidak akan lama"
"Oh begitu, jangan lupa izin pada Jisung"
"Aku sudah izin pada Jisung"
Tidak berapa lama seseorang memegang bahu Yangyang, dan secara sengaja menusuk pipi Yangyang saat memalingkan wajah.
"Haady!"
"Halow Yangyang"
Haady teman Yangyang itu langsung memeluknya tanda pertemuan mereka. Haady sudah lama tinggal di luar negri jadi hal seperri memeluk saat bertemu itu biasa.
Jaemin yang melihat itu mengrinyitkan dahi ta da tidak senang.
"Kamu bilang, kamu sendiri. Ini bersama suami? Dan siapa ini..."
Haady mendapatkan bekapan di mulutnya oleh Yangyang.
"Kalian buru-buru kan? Pergilah"
Jaemin tidak menggubris perkataan Yangyang dia masih terdiam ditempatnya.
"Jaem, kita harus masuk keruangan tunggu segera"
Jaemin tersadar saat suara halus Clara menggema di telinganya.
"Aku pergi dahulu"
"Ya pergi lah"
Jaemin beranjak mendorong kursi roda itu, Haady yang tidak tau apa-apa itu melambaikan tangannya.
"Kenapa kau membekap mulutku?"
"Agar tidak banyak berbicara"
"Tapi tunggu dulu, itu Suami mu pergi dengan perempuan lain?"
Yangyang tidak menjawab, namun saat Haady ingin bertanya kembali. Keluarga Xiaojun sudah berdatangan dan Yangyang menyambut mereka, memeluk Kakaknya satu persatu.
"Hai Haechan"
Xiaojun menjabat tangan adik angkatnya itu, ya teman Yangyang itu sudah tidak memiliki Ibu dan juga Ayah. Keluarga mereka lah yang mengasuh Haechan atau bisa di panggil Haady.
Haechan merotasikan matanya."Kak, tolong namaku Haady, siapa itu Haechan?"
"Kau mau ku pukul he?"
Xiaojun sudah siap dengan pukulan mautnya, namun Haechan dengan segera berlari.
"Anak itu benar-benar, hidup lama di luar negri jadi liar seperti itu"
"Bukannya memang dia liar sedari dulu?"
Yangyang membawa kendaraan cukup besar bersama supir yang membawa mereka ke rumah keluarga Matheo.
~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Life Simulation | JaemYang
AcakCerita ini GS Bagaimana jika, sebuah pernikahan menjadi ajang simulasi? berawal dari tidak cinta menjadi cinta. Namun harus melalui perpisahan.