Warning ⚠️ jadi bagian akhir ada adegan secara eksplisit jadi buat jaga-jaga aku kasih tau di awal ya
.
.
.
.
.
.Sudah dua hari ini Jaemin menginap di rumah keluarga Matheo, dia juga sudah izin pada Ibu mertunya untuk menginap. Dan Jaemin selalu berusaha untuk membuka diri pada Yangyang, walau Istrinya itu masih canggung namun sudah sedikit melunak dan Yangyang menjadi penurut.
Malam ini mereka masak bersama, Jaemin yang memasak. Yangyang menyiapkan buah yang ia pesan saat Jaemin pulang bekerja. Yangyang menginginkan buah jambu air hijau, tapi ini belum musimnya dan sedikit sulit untuk menemukan penjual buah yang menjual jambu air hijau.
Saat mendapatkan penjual jambu air hijau, Jaemin langsung membeli dua puluh kilo sekaligus, karena memang tinggal itu saja yang menjual.
Jambunya sudah didinginkan dan Yangyang sedang membuat sambal rujak, wajahnya berseri-seri setelah kemarin tidak dapat yang dia inginkan, dia juga memotong semangka dan melon.
"Sudah selesai?"
"Sudah mas"
"Ayo kita makan"
"Hmm"
Mereka berdua makan malam berdua, dengan damai, beberapa hari ini mual yang Jaemin rasakan sudah lebih berkurang dan mereka saling berbagi buah disetiap malamnya. Setelah selesai makan malam, mereka memakan buah di sofa ruang keluarga.
"Kalau lusa kita liburan bagaimana? Kamu mau tidak?"
"Kita? Liburan? Berdua saja?"
"Ya tentu berdua, Jisung kan tidak disini"
"Dalam rangka apa?"
"Pendekatan?"
Yangyang seketika tertawa, sungguh sangat lucu sekali pikirnya.
"Ada yang salah?"
"Bukan, bukan salah. Tapi lucu saja, sebelumnya kita tidak pernah ada pembicaraan seperti ini... hmmmm seperti kencan?"
Wajah Jaemin memerah malu, benar mereka seperti akan pergi berkencan.
"Tapi, ide mas boleh juga. Kita liburan berapa hari?"
"Dua hari cukup? Karena kita harus bekerja. Kapan-kapan kita ajukan cuti dan berlibur bersama"
"Boleh"
Jaemin merangkul pundak Yangyang dengan nyaman, dan Yangyang hanya tersenyum dan bersandar di bahu yang kokoh itu.
~~~~~~~~
Hari ini seperri janjinya, Jaemin mengajak Yangyang untuk berlibur dekat pantai tidak jauh yang penting mereka bisa menghabiskan waktu bersama.
"Sudah siapa semua?"
"Sudah mas"
"Susu kedelainya susah dibawa juga?"
"Sudah semua, mas tenang saja"
"Baiklah"
Jaemin mengangkat peralatan yang akan mereka bawa, tidak banyak yang mereka bawa tapi cemilan itu wajib.
Selama perjalanan Yangyang tidak tidur, bagaimana dia bisa todur? Mereka hanya berdua dan Yangyang takut Jaemin mengantuk, Yangyang tidak berhenti memakan buah yang sudah ia persiapkan sejak malam.
"Mau?"
Tangannya berada si depan mulut Jaemin dengan memegang buah jambu hijau dingin. Jaemin tanpa menjawab langsung melahap buah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Life Simulation | JaemYang
عشوائيCerita ini GS Bagaimana jika, sebuah pernikahan menjadi ajang simulasi? berawal dari tidak cinta menjadi cinta. Namun harus melalui perpisahan.