Saat ini Jaemin juga Yangyang sedang menikmati waktu berdua, di sofa ruang keluarga sedang menonton film animasi kesukaan Yangyang. Jaemin memeluk Yangyang dari samping dia tidak berhenti melihat sang Istri yang semakin cubby.
"Kenapa?"
"Tidak ada"
"Terus?"
"Terus? Terus apa?"
"Kenapa melihatku seperti itu"
Yangyang mencubit lengan kekar sang suami. Jaemin juga semakin cubby tapi otot perut dan lengannya semakin menjadi.
"Ibun dan Jisung baru sampai besok ya?"
"Hmm"
Ibun dan Jisung sudah berada dalam perjalanan pulang setelah satu bulan berada di Kanada.
Jaemin dengan bibir tebalnya mencium Yangyang.
"Kenapa sih kamu?"
"Kamu gemesin banget sayang"
Jaemin kembali mencium pipi itu, lalu mengigit dan menariknya.
"Sakit mas"
Jaemin terkekeh lalu mengecup bibir Yangyang.
Chu~
"Satu"Chu~
"Dua"Chu~
"Tiga""Mas udah, stop...... Bibir kamu tebel banget ya bagus"
Yangyang tadinya ingin memarahi sang Suami tetapi saat melihat dan menangkup wajah sang suami, ia malah terpesona dengan bibir tebal merah merekah itu.
Yangyang berbalik mengecup bibir itu.
"Impas, sekarang sudah ya"
Jaemin tersipu malu, ini bukan gayanya sekali. Tetapi ia tidak bisa menutupi rasa senangnya, selama sebulan ini ia mencoba merebut hati sang Istri. Yangyang tidak pernah menolak, ia selalu menerima perlakuan baik dari Jaemin. Jika ingin memiliki hubungan yang baik maka sering-sering lah berbicara dan melakukan hal romantis, itulah yang dilakukan Jaemin juga Yangyang.
"Kamu sudah memberi tau Mom?"
"Sudah"
"Besok juga ada Paman Jaehyun, Bibi Win, dan Renjun, Jeno"
"Ya tidak apa-apa, aku akan menghadapi mereka untuk mendapatkan si bungsu keluarga ini kembali"
Yangyang tersenyum hangat, semoga saja semua permasalahan di antara mereka dapat di selesaikan.
~~~~~~~~
Saat ini mereka sudah berada di bandara untuk menjemput Ibun juga Jisung. Jisung berlari kencang mendekat ke arah Mama juga Papanya.
"Hap, anak Papa makin tampan saja satu bulan di Kanada"
Jaemin menangkap dan menggendong Jisung.
"Iya ya? Kalau begitu Jisung boleh tinggal disana saja dengan Uchan Pa?"
Jaemin gelagapan tentang permintaan Jisung.
"Maksud Papa bukan begitu nak"
Saat melihat sang Ibu mertua kesulitan mendorong troli bandara, Jaemin langsung menurunkan Jisung dan membantu sang mertua untuk membawa barang mereka.
Sedangkan Jisung melepaskan rindu pada sang Mama dibelakang sana.
"Kamu baik Jaemin?"
"Baik Ibun"
Mereka berjalan menuju mobil yang sudah terparkir apik disana.
Saat sampai di rumah Jisung dengan semangat membongkar semua oleh-oleh yang ia bawa bersama sang Oma terdapat satu koper besar berisi berbagai macam barang dan makanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/356164810-288-k909478.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Life Simulation | JaemYang
De TodoCerita ini GS Bagaimana jika, sebuah pernikahan menjadi ajang simulasi? berawal dari tidak cinta menjadi cinta. Namun harus melalui perpisahan.