Setelah kejadiaan Yangyang dilarika ke rumah sakit, Jaemin mencoba beberapa kali untuk datang dan bertemu untuk meminta maaf, namun Ibun melarang menantunya itu datang agar memberi Yangyang ruang untuk menyembuhkan diri.
Jaemin juga beberapa kali menjemput Jisung namun Anaknya itu tidak banyak bicara, hanya merespon seadanya ketika ditanya.
"Jisung, ada yang ingin katakan kepada Papa?"
"Papa harus jawab jujur"
"Iya nak"
"Perempuan itu siapa Pa? Apa karena perempuan itu Mama dan Papa akan berpisah?"
"Kenapa Jisung berkata seperti itu?"
"Papa jangan bohongi Jisung"
"Nak, yang kamu bilang itu adalah tante Clara dia teman Papa. Jisung lihat kan tante Clara sakit, Papa hanya membantu. Kalau masalah berpisah, Mama dan Papa tidak berpisah nak"
"Tapi kenapa kita tidak tinggal bersama Pa?"
"Sabar ya nak, Papa janji. Setelah urusan Papa selesai kita akan hidup bersama"
"Papa jangan berjanji jika Papa tidak bisa menepati"
Setelah mengatakan itu Jisung diam seribu bahasa, bahkan Jaemin tidak bisa menjawab perkataan dari Jisung. Sepertinya dia sudah membuat sang Anak kecewa.
Jaemin menurunkan Jisung di rumah keluarga Matheo, Jisung menyalami Jaemin lalu pergi begitu saja tanpa menunggu Jaemin yang ikut keluar dari mobil itu.
Jaemin hanya melihat punggung sang Anak yang berjalan cepat itu, ia ingin sekali masuk kedalam sana. Meminta maaf kepada Yangyang namun dia sudah berjanji kepada mertuanya untuk tidak menemui Yangyang saat ini, karena masa pemulihan Yangyang sangat penting. Saat Jaemin kembali ke dalam mobil dari atas kamar seseorang melihat mobil itu menjauh.
Yangyang di dalam sana melihat orang itu, dan mengelus perutnya.
"Kamu lihat kan dek? Kamu kangen Papa ya?"
Sejujurnya Yangyang sangat rindu pada Suaminya itu, namun mengingat terakhir kali pertemuan mereka tidak ada baik.
"Sabar ya nak, kita lihat perjuangan Papa kamu. Kalau memang dia sayang kamu dan Abang pasti Papa kamu berusaha lebih keras buat bersama kita"
"Yangie, ini susu coklat pesananmu"
"Terimakasih, kamu tidak bekerja Ren?"
"Hari ini libur, dan selagi Jeno bekerja, jadi aku berencana bermain ke sini. Tadi sepertinya aku melihat mobil Jaemin pergi"
"Iya dia mengantar Jisung pulang"
"Hmmm begitu, bagaimana kelanjutan sidang kalian?"
"Tidak tau"
"Kau masih ingin memberikan kesempatan pada Jaemin setelah kau keluar masuk ruang psikiatri?"
"Masih, sepertinya masih. Aku mempelajari yang namanya kesempatan, jika dia bersungguh-sungguh maka aku akan memberikannya secara cuma-cuma"
"Kau sangat murah hati ya"
Yangyang hanya tersenyum mendengar penuturan sang sepupu.
"Oh ya, kau tau beberapa hari lagi Clara akan keluar negeri untuk melakukan oprasi"
"Oprasi?"
"Kau tau banyak terjadi komplikasi pada orang yang hampir enam tahun koma. Dia harus pengangkatan ginjal, dan beberapa bulan lalu dia sempat oprasi saraf di rumah sakit. Namun ada beberapa dokter menyarankan ke dokter spesialis di luar negeri"
![](https://img.wattpad.com/cover/356164810-288-k909478.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Life Simulation | JaemYang
DiversosCerita ini GS Bagaimana jika, sebuah pernikahan menjadi ajang simulasi? berawal dari tidak cinta menjadi cinta. Namun harus melalui perpisahan.