Saat ini Yangyang sedang berbelanja bulanan dengan sang Ibu, dan juga sang anak. Diantar oleh Haady, sang anak seharusnya ikut pergi dengan Tantenya namun Haady merengek agar Jisung tidak pergi.
Saat mereka baru memasuki pusat berbelanjaan itu, Yangyang melihat Jaemin dari belakang sedang mendorong kursi roda.
"Sebentar kita pergi kesana dulu, aku ingin membeli sesuatu"
Namun Yangyang kalah cepat dengan teriakan sang anak.
"Papa!"
Semuanya melihat kearah dimana Jisung memanggil, bahkan sang Ibun melihat menantunya sedang mendorong kursi roda orang lain.
Jaemin amat terkejut melihat Yangyang dan juga Anaknya berada disana, bahkan ada Ibu mertuanya juga.
"Jaem?"
"Kamu tunggu disini dahulu ya, aku akan segera kembali"
Jaemin meninggalkan Clara di samping toko dimana tidak dilewati orang-orang.
"Papa mau berbelanja dengan Jisung?"
"Hai nak, Papa asa keperluan"
Jisung turun dari gendongan Haady, dan memeluk sang Papa. Namun mata Jisung mengarah ke pada perempuan yang duduk menunggu di kursi roda itu.
"Ibun berbelanja duluan ya"
Sang Ibu berpamitan dan langsung meninggalkan mereka, dia enggan berlama-lama disituasi itu.
"Jisung juga ingin berbelanja nak?"
"Iya Pa, bersama Oma, Mama, dan Om Haady"
Jisung memperlihatkan gigi rapihnya, Yangyang melihat itu merasakan sedikit rasa tidak enak dihatinya.
"Papa bersama siapa?"
"Teman"
"Teman? Seperti Om Haady teman Mama?"
"Ya, begitulah"
Jaemin menjawab pertanyaan Jisung dengan gugup. Bahkan Yangyang tidak mengeluarkan sepatah kata apa pun ia memilih memberi waktu kepada Ayah dan Anak itu berbicara karena sudah beberapa hari tidak bertemu. Haady juga begitu dia enggan ikut campur masalah keluarga temannya itu, ia cukup memperhatikan saja.
"Ayo Papa belanja dengan Jisung saja"
"Papa tidak bisa nak"
"Kenapa?"
"Karena..."
"Jisung, ayo kita susul Oma. Kasihan Oma menunggu didalam sendiri"
Yangyang memutus perkataan Jaemin sebelum suaminya itu menjawab yang tidak akan bisa ia jabarkan pada Jisung.
Jisung menunduk lesu, dan berbalik badan merentangkan tangannya untuk Haady gendong. Dengan cepat Haady menggendong Jisung dan berlalu meninggalkan Yangyang juga Jaemin.
"Kalau mau membawa dia, kalau bisa bawa ketempat yang jauh. Kamu masih punya Anak yang masih dalam berkembang, jangan buat dia membencimu"
Yangyang akan pergi dari sana namun lengannya ditahan oleh Jaemin.
"Apa maksudmu?"
"Berpikirlah sendiri"
Yangyang melepaskan lengannya dari genggaman Jaemin.
Jaemin berjalan kembali ke arah Clara.
"Kenapa lama?"
"......"
"Itu tadi anak kamu kan?"
"Iya"
"Kapan aku bisa bertemu dia lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Life Simulation | JaemYang
عشوائيCerita ini GS Bagaimana jika, sebuah pernikahan menjadi ajang simulasi? berawal dari tidak cinta menjadi cinta. Namun harus melalui perpisahan.