Jika semua terlihat biasa saja dan berjalan seperti biasa. Itu hanya luarnya saja, mereka tidak tau apa Yangyang rasa saat ini, sudah berjalan lima bulan kehamilan. Yangyang menjadi lebih pendiam, bohong jika mereka bilang tidak apa-apa semua akan tergantikan dengan yang lebih baik.
Bohong semua jika Yangyang mengatakan dia baik-baik saja, dia hampir keguguran. Namun ia merasa sang anak masih ingin bertahan dan begitu juga dirinya yang semakin menajaga sang anak. Dia tidak pernah mendengar kabar Jaemin lagi, tapi Jisung tetap berhubungan dengan Jaemin.
Yangyang pernah merasa kehilangan, dia akan kehilangan suaminya sebentar lagi, dan dia tidak ingin kehilangan anaknya yang masih di dalam perutnya, jadi dia menghindari sesuatu yang membuatnya jatuh sakit. Dan juga dia tidak pernah mendengar kabar kelanjutan dari persidangan, Yangyang sudah tidak perduli dengan semua itu. Yangyang fokus dengan pemulihannya, jiwanya terguncang. Tidak ada yang tau selain Renjun, kakaknya sudah menaruh curiga tapi Yangyang tidak pernah membuka suaranya.
"Kapan lagi pemeriksaan kandungan?"
Sang Ibun duduk di samping sang anak yang sedang rebahan di sofa, dan mengelus rambut panjang sang anak.
"Minggu depan"
Hening beberapa menit.
"Ibun kapan mau pergi ke kanada?"
"Bulan depan sepertinya"
"Kakak kapan akan lahiran?"
"Bisa jadi awal bulan depan"
"Kamu tidak ingin ikut?"
"Tidak, Ibun dan Jisung saja"
Ten menganggukkan kepala tanda mengerti. Ia sedih melihat keadaan sang anak yang seperti ini. Boleh kah dia sekali lagi ikut andil dalam masalah sang anak dan menantunya?.
"Mama"
"Hmm?"
Jisung merebahkan dirinya di ujung sofa yang lain, hari ini sedari pagi hujan udaranya sejuk dan membuat siapapun enggan melakukan sesuatu.
"Makan siang kita apa Oma?"
Jisung menanyakan menu makan siang untuk mereka makan.
"Sup labu"
Yangyang dengan spontan menjawab pertanyaan Jisung, membuat anak dan ibunya melihat Yangyang dengan wajah terkejut. Pasalnya tidak ada yang memakan sup labu untuk makan siang. Dan setau mereka Yangyang tidak suka sup labu.
Yangyang mengerutkan keningnya, ia bingung mengapa sup labu yang tercetus dari mulutnya.
"Ibun, aku ingin sup labu"
"Kita tidak ada persediaan labu di rumah, cuaca juga sedang hujan"
Yangyang melemaskan dirinya, padahal tadi ia sangat bersemangat tetapi bahan yang ingin di buat tidak ada.
Jisung melihat bingung sang Mama, lalu ia berpandangan dengan sang Oma yang juga keheranan sama sepertinya.
"Ibun sudah merebus iga, akan Ibun buat sup iga. Bagaimana?"
"Yasudah tidak apa-apa"
"Kamu tidak mual-mual?"
"Tidak, kenapa ya bun? Padahal waktu hamil Jisung, terus menerus mual"
"Bisa jadi hormon kamu sekarang lebih stabil"
"Mungkin saja"
~~~~~~~~
Sedangkan di tempat lain, Jaemin dengan wajah pucat dia sudah memuntahkan seluruh isi perutnya. Dan sang ibu juga berada dirumahnya karena dia menelpon dan mengatakan bahwa dia sakit.
![](https://img.wattpad.com/cover/356164810-288-k909478.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Life Simulation | JaemYang
AcakCerita ini GS Bagaimana jika, sebuah pernikahan menjadi ajang simulasi? berawal dari tidak cinta menjadi cinta. Namun harus melalui perpisahan.