Sudah dua Minggu pria itu tidak absen batang hidung. Eunsoo bukan sedang menanti kedatangannya, cuma ia bosan saja tidak ada yang bisa diajak ribut. Suruhan Hyunwook yang belakangan Eunsoo ketahui bernama Doyun tidaklah asik diajak berteman.
Doyun itu amat kaku dan tidak bisa diajak berkomunikasi secara santai. Seperti seorang bodyguard yang kerjanya cuma disuruh dan melaksanakan perintah tuannya. Patut Eunsoo segan dan menghindari dialog panjang.
Doyun sering datang membawakan belanjaan kebutuhan dasar. Kadang juga beberapa potong pakaian, buku atau alat lukis. Juga membawa binatu dan tukang bersih-bersih.
Bukan Eunsoo menaruh curiga, hanya saja terselip pikiran kalau Hyunwook memperlakukannya secara berlebihan.
Suatu hari Eunsoo menitipkan pesan lewat Doyun kepada Hyunwook, meminta untuk tidak perlu mengirimkan banyak barang lagi dan seseorang karena Eunsoo bisa mencuci pakaian sendiri serta membersihkan rumah dengan baik. Diberi tempat tinggal saja sudah cukup. Soal keperluan lain biar Eunsoo cari kerja untuk pemenuhan kebutuhan pribadi. Apa itu berpengaruh? Sama sekali tidak.
Keesokan harinya, Doyun kembali membawa barang dan menyampaikan pesan dari Hyunwook. "Kalau dia memaksa kerja, katakan padanya aku akan buat dia menyesal."
Oh, tentu saja Eunsoo tidak menelannya mentah-mentah. Reaksinya segera ambil ponsel, lalu mengirimkan Hyunwook umpatan banyak-banyak.
_Shinchan_: Hai, babi? Kau pikir kau siapa melarangku cari kerja!
_Shinchan_: Hyunwook mata keranjang, brengsek, shibal sekkiya, bajingan, babi, iblis keparat, balas pesanku cepat!!!!!
30 menit berselang, balasan datang.
_Yichan_: Kau baru mengirim pesan hanya untuk marah? Marah-marahnya tunggu aku pulang saja.
_Shinchan_: Tunggu saja pembalasan dariku!
_Yichan_: Memangnya kau punya rencana apa?
_Shinchan_: Mana ada rencana dikasih tahu ke musuh.
_Yichan_: Aku juga punya rencana.
_Shinchan_: Aku gak peduli
_Yichan_: Aku yakin aku yang akan menang.
_Shinchan_: Belum mulai saja sudah sesumbar. Jangan malu kalau nanti kau kalah.
_Yichan_: Berani taruhan?
_Shinchan_: Yang kalah harus menuruti yang menang.
_Yichan_: deal!
Bisa dibilang ini sebuah pencerahan setelah berbalas pesan dengan Hyunwook mengenai topik pekerjaan. Didukung penglihatannya yang tajam jatuh pada lembaran gambar-gambar yang ia buat tersebar di sekelilingnya--hasil kegabutan. Eunsoo baru menyadari hal penting.
Dulu sewaktu sekolah menengah, Shin Mina memandang rendah hobinya. Bilang bahwa menjadi pelukis tidak menjamin hidup makmur dan kebanyakan dari mereka hidup di jalanan.
Eunsoo sempat berpikir kalau Mina terlalu membenci profesi tersebut. Namun ia tidak berani mengelak atau sekadar meminta alasan kebencian ibunya.
Lantaran pribadi Eunsoo yang penurut, akhirnya ia terpaksa memupus cita-cita lantas beralih belajar keras demi kemauan Mina terwujud. Yakni, menjadi pekerja kantoran yang jelas gajinya.
Sekarang keadaan telah berbeda. Ia sudah melepaskan diri dari tanggung jawab Mina. Suka-suka Eunsoo mau melakukan apapun yang dia inginkan.
Salah satunya kembali menekuni kecintaan terhadap seni.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time
FanfictionEunsoo berkenalan dengan orang asing lewat jejaring sosial ber-username Yichan selama setahun belakangan tanpa bertemu sama sekali. Gadis itu sering curhat mengenai permasalahan hidupnya pada Yichan karena orang-orang terdekatnya bajingan. Sementara...